Thirty;T;W;O > Tarot Cards

13.6K 2.5K 1.5K
                                    

Sudah vote?ʘ‿ʘ

Oh iya, bagi readers baru jangan panggil aku author, mimin, dsb, panggil aku uni shella, teteh shella, neng shella ya:)

Oh iya, bagi readers baru jangan panggil aku author, mimin, dsb, panggil aku uni shella, teteh shella, neng shella ya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H

appy reading ( ╹▽╹ )














Aku menopang dagu pada meja yang biasa aku tempati kala termenung. Kutatap langit yang kini tengah menampakkan nuansa dawn, sesuai dengan suasana hatiku.

"Meong."

Aku beralih menatap Meong. "Meong kenapa?" Kuelus kepalanya. "Mau pipis?"

"Meong."

Segera kuturunkan Meong dari atas meja, dia langsung berlari menuju rerumputan.

"Awas kena duri."

"Meong."

Aku tertawa, tak kusangka Meong begitu pintar. Mengabaikan Meong, aku kembali menatap langit berwarna orange di atas sana. Semilir angin menerpa wajahku, kupejamkan mata menikmati kesejukan.

Dadaku lagi-lagi terasa sesak. Rasanya aku ingin melarikan diri saja.

Tanganku terkepal erat, membayangkan kejadian beberapa jam lalu. Apa benar Jungwon dan Suno hanya berpura-pura? Namun, masalahnya bukan itu, ini tentang Bang Jake. Pancaran mata yang ia salurkan membuatku terus memikirkannya, ia memandangku dengan sorot kesedihan, aku tidak tega. Apa aku telah terlalu kejam? Apa sebenarnya dia menyayangiku?

Aku menghela napas. Perasaanku kini campur-aduk.

"Choi Sheya."

Aku tersentak, menoleh ke sumber suara. "B-Bang Heeseung?"

Dia, Bang Heeseung berjalan menujuku lalu mengambil duduk di sebelahku. Kuperhatikan dia, pakaiannya masih rapi seperti tadi pagi.

"Abang ngapain?" Aku menatapnya, tumben jam segini Bang Heeseung sudah pulang.

"Abang capek." Dia menghela napas, tatapannya tertuju pada langit. Aku mengernyitkan dahi.

"Capek kenapa?"

My Brothers | ENHYPEN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang