[09]

3K 310 0
                                    

Selamat Membaca^^

.

.

.

New Zealand Side

Sebuah mobil hitam saat ini sedang melaju menuju Butik J&K, perempuan yang saat ini duduk disamping perempuan yang sedang menyetir itu sangat heboh. Sedari awal mobil ini jalan mulutnya tak berhenti mengoceh banyak hal.

"Lisa, bisakah sekarang kau diam? Apa gak capek sih dari tadi mulut mu mengoceh. Aku yang mendengarnya bahkan sudah pusing." Kesal Minnie. Ya dua perempuan yang ada di dalam mobil hitam ini adalah Lisa dan Minnie.

Bibir Lisa manyun begitu mendengar apa yang dikatakan Minnie. "Aishh.. Aku sedang gugup tau! Tebakan kita benar apa enggak yah? Aku sangat gugup sekarang." Kesal Lisa.

Mereka sampai tujuan, lalu segera mencari tempat untuk memarkirkan mobil mereka. "Tenanglah Lisa, aku yakin tebakan kita benar." Ucap Minnie lalu segera keluar dari mobil. "Hahh.. Semoga saja benar." Gumam Lisa lalu ikut keluar dari mobil.

Saat Lisa sudah keluar dari mobil, dia tidak menemukan Minnie. Ternyata oh ternyata Lisa melihat Minnie yang sudah masuk ke dalam Butik. Lisa sangat kesal dibuatnya, "bagaimana bisa dia tega meninggalkan ku seperti ini?" Kesal Lisa dalam hati.

Lisa lalu berjalan buru buru menuju Butik, dia tidak memperhatikan sekitar karena ingin menyusul Minnie dan melampiaskan kekesalannya. Hingga tanpa sadar Lisa malah menabrak seorang perempuan dan membuatnya jatuh.

"E-eh ma-maaf saya gak sengaja, sungguh saya gak bermaksud menabrak anda. Tadi saya sangat terburu buru mengejar sahabat saya yang sudah masuk ke Butik." Ucap Lisa meminta maaf lalu membantu perempuan yang dia tabrak untuk berdiri, juga membantu menyusun semua berkas berkas yang berserakan milik perempuan itu.

"Nahh sudah. Sekali lagi saya minta maaf." Ucap Lisa meminta maaf lalu sedikit membungkuk. "Lain kali hati hati dan perhatikan sekitar mu." Ucap datar serta dingin Perempuan yang ditabrak Lisa. "I-iya, sekali lagi maaf. Kalau begitu sa-saya pergi dulu, saya sudah ditunggu, permisi." Ucap Lisa lalu segera berlari pergi masuk ke dalam Butik.

Tanpa Lisa sadari kalau liontin miliknya terjatuh saat tak sengaja menabrak Jennie. Perempuan yang ditabrak Lisa tadi adalah Jennie. Jennie yang melihat liontin itu mengambilnya, lalu membukanya karena penasaran dengan liontin ini. "Di zaman seperti ini masih ada yah yang memiliki liontin kuno seperti ini dan liontin ini sepertinya tidak asing." Batin Jennie.

Mata Jennie membulat lebar begitu melihat bagian dalam liontin itu, tangannya mencekram kuat liontinnya. "Tidak mungkin!" Batin Jennie, matanya sudah berkaca kaca. "Liontin ini pasti milik perempuan berponi tadi, aku yakin. Aku akan memastikannya terlebih dulu." Gumam Jennie lalu menghapus air matanya dan berjalan masuk ke Butik.

LISA POV

Huhh perempuan tadi membuatku merinding karena berbicara seperti itu. Datar dan dingin oh my god mimpi apa aku tadi malam sampai bisa bertemu perempuan seperti tadi. Oh iya, barang ku tidak ada yang jatuhkan tadi, aku mengecek semua barang yang ku bawa.

"Syukurlah gak ada yang jatuh, tapi tunggu dulu ini liontin ku mana!" Panik ku. "Bodoh banget bodoh, pasti jatuh tadi arghh tidak mungkin aku keluar lagi. Bisa bisa aku telat nih, huh dasar Lisa bodoh." Rutuk ku. Mungkin nanti bakal ku cari, semoga aja tuh liontin gak ilang.

Aku segera berjalan menuju ruang pertemuan setelah tadi sedikit bertanya pada pekerja di butik ini. Begitu sampai di depan ruangannya aku segera membuka pintu dan masuk tidak lupa menyapa Nyonya Hailey. Aku sedikit melotot ke arah Minnie, enak banget dia dah duduk santuy sambil berbincang bincang dengan Nyonya Hailey.

Aku segera duduk di samping Minnie. "Ini semua gara gara dirimu aku jadi kena sial hari ini." Bisik ku pada Minnie yang memutar matanya malas. Kan apa gak kesel coba punya sahabat modelan kek gini.

LISA POV END

"Lisa, akhirnya kau datang juga. Kami tadi hanya tinggal menunggu mu dan Jennie. Oh iya dimana Jennie yah, apa kau tidak bertemu dengannya di luar?" Tanya Nyonya Hailey. Lisa sedikit terkejut mendengar nama Jennie, sepertinya dia benar benar akan bertemu dengan Kakak nya itu.

"Ahh maafkan aku karena membuatmu menunggu, Nyonya. Tadi sedikit ada masalah jadi aku lama hehe. Tapi aku gak tau bertemu atau tidak dengan emm Jennie." Jawab Lisa tersenyum kikuk. "Benar juga, kalian kan belum pernah bertemu." Ucap Nyonya Hailey menepuk jidatnya.

Ceklekk..

"Maaf saya terlambat." Ucap seorang perempuan yang baru masuk ke dalam ruangan. Tiga orang yang ada di dalam ruangan itu seketika berhenti berbicara dan menoleh ke arah pintu masuk.

Lisa dan Jennie terkejut saat melihat satu sama lain, Jennie langsung menetralkan ekspresinya sedangkan Lisa masih terbengong tak percaya. "Jadi dia potografer itu, dia kan juga orang yang menabrakku tadi. Berarti liontin ini miliknya." Ucap Jennie dalam hati yang masih menatap Lisa datar.

"D-dia Kim Jennie?! Ja-jadi orang yang ku tabrak tadi Kim Jennie, perempuan yang berbicara dingin serta datar itu a-apakah benar Kakak ku?" Batin Lisa yang masih tak percaya.

Jennie memutus pandangannya pada Lisa, lalu segera duduk di samping Nyonya Hailey dan di depannya adalah Lisa. Jennie menatap Lisa datar, sedangkan Lisa dia benar benar terintimidasi oleh tatapan Jennie.

"Kenapa dia menatapku seperti itu sih. Serem banget astaga." Ucap Lisa dalam hati.

"Baiklah mari kita bahas semuanya disini. Masalah gaun serta tuxedo saya tadi sudah melihatnya, sangat luar biasa tak ada cacat sama sekali. Aku dan putri serta calon menantu ku sangat menyukainya." Puji Nyonya Hailey pada Jennie yang dibalas senyum kecil oleh Jennie.

"Bisa senyum juga nih orang." Batin Lisa yang sesekali melirik Jennie. "Lisa, saya harap hasil dari foto foto pesta nanti tidak mengecewakan. Saya percaya padamu karena saya tau kamu tidak pernah mengecewakan klien klien mu." Ucap Nyonya Hailey pada Lisa.

"Tentu saja Nyonya, semua akan sempurna seperti yang anda inginkan." Ucap Lisa tersenyum. "Baiklah kalau begitu saya tidak perlu terlalu khawatir." Ucap Nyonya Hailey di angguki tiga orang yang ada di ruangan saat ini.

Setelah menghabiskan waktu satu jam membahas banyak hal, akhrinya pertemuan pun selesai. Nyonya Hailey juga sudah pergi karena banyak hal yang harus diurusnya. Suasana ruangan yang mereka tempati saat ini sangat canggung.

Jennie yang memang sudah penasaran dengan liontin yang di dalamnya terdapat foto sembilan anak perempuan pun ingin bertanya pada Lisa. Jennie juga tau betul dengan foto itu beserta siapa sembilan anak perempuan yang ada di foto, hanya saja dia ingin memastikannya langsung.

"Ekhem.. Apakah ini punya mu?" Tanya Jennie dingin, lalu meletakkan liontin itu di meja tepat di depan Lisa. Lisa yang melihatnya segera mengambil dan memastikan itu liontin miliknya, dan benar saja itu memang liontinnya.

"Ba-bagaimana bisa liontin ini ada di anda?" Tanya Lisa penasaran. "Benda itu terjatuh saat tadi kau menabrak ku di luar, lalu aku mengambil dan menyimpannya dan ingin mengembalikan padamu kalau kita bertemu lagi." Ucap Jennie datar tidak lupa dengan aura intimidasinya.

"Emm maaf, sepertinya aku harus keluar. Aku ada urusan mendadak, dan Lisa nanti kita bertemu di parkiran oke? Byee." Minnie langsung keluar. "Minnie no have akhlak, kenapa kau pergi sih. Aku kan takut sama Kak Jennie." Gerutu Lisa dalam hati.

"Gunakan aku-kamu aja agar tidak canggung. Emm.. tadi aku gak sengaja melihat foto yang ada di liontin itu. Apakah itu foto mu dan saudarimu?" Tanya Jennie to the point.

Lisa tersentak mendengar pertanyaan Jennie, "apa yang harus ku katakan, apa dia tidak sadar kalau itu foto nya bersama ku serta saudari kami yang lain. Aku takut kalau dia bukan Kakak ku." Ucap Lisa dalam hati sedikit gelisah.

"Hey apa kau mendengar ku?" Ucap Jennie menyadarkan Lisa dari lamunannya. "U-uh ya-yahh, foto itu adalah fotoku beserta delapan saudari ku yang lainnya. Tapi—

.

.

.

Aku nepatin janji bakal double update guys, kalau mood ku bagus nanti malam, mungkin aku bakal tripel update hari ini hehe:)

Salam Manis Author Ara, Adik Kesayangan Blackvelvet:v

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang