[21]

2.7K 299 29
                                    

Selamat Membaca^^

"Terkadang harapan yang begitu besar bisa menjadi sesuatu yang menyakitkan"

.

.

.

"Ayo masuk" Ucap Irene yang diangguki ketiga Adiknya.

Mereka berempat berjalan masuk ke dalam gedung rumah sakit lalu menuju resepsionis. Dapat mereka lihat rumah sakit ini tidak terlalu ramai karena saat ini masih pukul 4 pagi.

"Permisi, kami ingin menanyakan pasien kecelakaan kemarin siang atas nama Kim Sooyoung." Ucap Irene pada resepsionis.

"Apa kalian keluarga pasien?" Yang langsung di iyakan oleh Irene. "Baiklah mohon tunggu sebentar."

"Pasien saat ini di rawat di ruang ICU yang berada di lantai 4 rumah sakit."

"Ahh begitu, boleh kami tau siapa Dokter yang bertanggung jawab atas pasien?" Tanya Jennie tidak sabaran.

"Dokter Wendy adalah orang yang bertanggung jawab atas pasien sekaligus pemilik rumah sakit ini."

"Apakah saat ini ia berada di rumah sakit? Ada hal yang ingin kami bicarakan padanya dan ini mengenai pasien." Tanya Jennie.

"Mohon tunggu sebentar, saya akan menghubungi nya terlebih dahulu."

Jennie menggigit kuku jarinya karena terlalu khawatir, Irene yang melihatnya pun meraih tangan Jennie. Irene menggenggam tangan Jennie lalu menatapnya hangat seolah berkata semua akan baik baik saja.

Jennie pun mengangguk lalu menghela nafas, mungkin dia memang terlalu khawatir sampai seperti ini. Tapi dia memang tidak bisa tenang saat ini karena ini menyangkut keselamatan Kembaran nya.

"Saya sudah menghubungi Dokter Wendy yang saat ini berada di ruangan nya. Kalian bisa naik lift menuju lantai 9, nanti lurus saja lalu belok kanan. Disana akan ada pintu dengan nama Dr. Kim Seungwan."

"A-apa? Kim Seungwan?!" Tanya Rose sedikit aneh, gak tau deh aneh nya di bagian mana. Rose kan suka aneh aneh wkwk:v

"Ya tentu saja, itu adalah nama asli Dokter Wendy."

"Ahh begitu... Terimakasih." Ucap Rose lalu tersenyum.

Rose menarik Lisa dan berjalan duluan menuju lift. Irene dan Jennie saling memandang memasang ekspresi bingung bertanya tanya ada apa dengan Rose. Lisa yang di tarik hanya pasrah, lagian dia juga sudah lelah.

"KAK! AYO, JANGAN BERDIAM DIRI SEPERTI ITU!!" Teriak Rose. Lisa memukul pelan tangan Rose lalu mendelik, dia malu karena di liatin para perawat yang melihat mereka akibat teriakan toa Kembaran nya yang tidak tau tempat ini. 

"Huss! Kalau mau teriak tau tempat dong. Udah tau ini rumah sakit tempatnya orang sakit, nanti kalo ada pasien penyakit jantung yang lagi tidur tapi bangun terkejut karena teriakan mu kan bisa gawat. Kalau penyakitnya kumat kan bahaya bisa bisa tinggal nama." Bisik Lisa kesal.

"Ya bodo amat, lagian kalo mati tinggal di kubur terus dia bakal menghadap Tuhan deh. Lagian semua manusia di dunia ini bakal mati kok kalo udah waktunya." Ucap Rose santai.

"Ya gak gitu juga Ocii! Gini nih kalo otaknya belum di kasih makan." Ucap Lisa kesal. Rose bodo amat, lagian ada benarnya sih dia memang belum makan jadi rada gimana gitu:v

Irene mendengus karena teriakan Rose membuat mereka jadi pusat perhatian. Sedangkan Jennie menghela nafas berat dan menatap tajam Adik nya itu. Mereka berdua langsung berjalan cepat menuju lift dengan kesal.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang