[27]

2.7K 293 48
                                    

Selamat Membaca^^


"Kehilangan mengajarkan kita betapa berharganya seseorang yang telah pergi dari hidup kita."


.

.

.

One Year Later...

"Seulgi buatlah dirimu berguna sebagai Kakak yang baik! Bangunkan mereka semua! Aku dan Wendy harus memasak untuk sarapan kita." Ucap Irene tak terbantahkan.

"Jadi maksud Kakak, aku ini tidak berguna gitu?" Kesal Seulgi.

"Ya, itulah sebabnya aku menyuruh mu membangunkan Adik Adik kita daripada kau hanya duduk disitu dengan mata terpejam tanpa bisa membantu kami memasak! Cepat sana!" Ketus Irene.

"Astaga, mimpi apa aku punya Kakak modelan mak lampir gini." Gumam Seulgi lalu bangkit dan berjalan menuju lantai dua.

"Aku mendengar mu Seul! Jika kau mengatakannya sekali lagi, ku pastikan kau tidak mendapat sarapan mu pagi ini bahkan kalau perlu kau tidak mendapat jatah makan selama seminggu!" Teriak Irene.

"Dia mengerihkan!" Ucap Seulgi dalam hati.

Sementara Seulgi membangunkan para Adik, Irene dan Wendy sibuk di dapur memasak untuk sarapan mereka. Wendy hanya cekikikan mendengar Irene yang mengomel pada Seulgi.

"Hahaha! Wajah Seulgi sangat lucu saat Kakak mengomelinya. Aku yakin dia menggerutu dalam hati." Wendy tertawa.

"Sekali sekali dia harus digitukan agar dirinya terlihat berguna dan tidak hanya menjadi pajangan di rumah ini haha.."Ucap Irene lalu ikut tertawa.

"Enggak terasa ya waktu berlalu begitu cepat." Ucap Wendy tersenyum tipis.

"Iya bahkan tanpa kita sadari setahun udah berlalu. Rasanya baru kemarin kita bertemu lagi." Ucap Irene lalu bernostalgia.

"Ya, apa yang Kakak katakan emang benar." Balas Wendy.

Mereka melanjutkan masak memasak tanpa mengobrol lagi. Setelah masakan mereka siap, mereka menatanya di meja makan lalu duduk dan menunggu yang lainnya untuk memulai sarapan bersama.

"Morning Kakak Kakak ku." Ucap si Kembar bersama, berjalan menuju Irene dan Wendy lalu mencium pipi kedua Kakak nya.

"Morning too." Balas Irene dan Wendy bersama tidak lupa dengan senyum hangat.

"Chikin chikin chikin, ku tidak sabar memakan mu la la la.." Ucap Jisoo ceria. Yang lain mendengarnya hanya bisa geleng geleng kepala menahan tawa.

"Sebegitu berharganya kah chikin mu itu Kak Jis, bahkan kau tidak menyapa kami atau bahkan mengucapkan selamat pagi?" Sindir Lisa.

"Mereka membuat ku terobsesi, kalian juga berharga kok di hidup ku. Dan... SELAMAT PAGI!!"

"Jangan memanggilku Jis Jis, AKU BUKAN NAJIS!!" Lanjut Jisoo kesal.

"Baperan amat sih." Ucap Yeri yang berjalan santai menuju para Kakak dan mencium pipi mereka.

"Kau juga selalu aja membuat ku kesal. Kenapa aku bisa dapat Adik modelan begini sih!" Kesal Jisoo lalu duduk.

"Aku setuju pada mu, Soo. Dia sangat menyebalkan!" Kesal Seulgi yang baru tiba dan langsung duduk.

"Lihat kan, aku tidak salah kalau mereka beneran baperan. Dasar kalian chikin beruang." Ejek Yeri.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang