[25]

2.7K 293 14
                                    

Selamat Membaca^^


"Bahagia itu sederhana dan bahagia tiap orang beda beda. Temukanlah kebahagiaan kalian masing masing."


.

.

.

"Wahh kalian sudah akrab?" Tanya Rose yang tanpa disadari sudah berdiri bersama Wendy di dekat mereka dengan tersenyum.

"L-loh, Kak Jen kenapa nangis?" Tanya Rose khawatir.

Rose menghampiri Jennie yang masih di peluk Irene dan Lisa. Lisa menatap Rose lalu memberi kode untuk melihat ke arah ruang rawat Joy. Rose menoleh dan melihat Joy yang terbaring lemah dengan alat alat yang terpasang di tubuhnya.

"K-kak Joy kondisinya." Gumam Rose sedih. Rose mengerti sekarang kenapa Kakak nya itu menangis bahkan rasanya dia ingin menangis juga.

"Wendy! Kau kemana aja sih, aku mencari sedari tadi. Eh kau tau tidak, tadi aku berkenalan dengan mereka dan apa kau tau k—

Aku gak tau tuh." Potong Wendy.

"Ishh makanya kau dengarkan dulu! Begitu aku tau nama nama mereka rasanya aku seperti nostalgia. Nama mereka sama dengan nama 7 Saudari kita yang saat ini entah berada dimana. Aku berharap mereka adalah Saudari kita." Ucap Seulgi sedih.

Wendy tersenyum tipis mendengar ucapan Seulgi. "Andai aja kau tau Seul kalau mereka semua beneran Saudari kita. Semua sudah berkumpul di sini untuk Joy." Ucap Wendy dalam hati.

Yang lain mendengar ucapan Seulgi hanya bisa diam dan menatap Seulgi. Mereka sungguh bingung sekarang, kecuali Rose yang sudah memahami semuanya. Rose menatap Wendy begitu juga sebaliknya, mereka rasa ini sudah saatnya walau dalam keadaan seperti ini.

"Tidak ada yang salah dengan harapan mu Kak Seulgi, karena harapan mu itu memang benar adanya." Ucap Rose tersenyum menatap Seulgi.

"H-hah?!" Ucap Mereka bersama(-Rose dan Wendy).

"Apa yang dikatakan Rose benar. Ternyata kondisi Joy membawa kita semua dalam pertemuan yang tidak terduga ya." Ucap Wendy tersenyum.

"A-aku masih tidak mengerti." Ucap Seulgi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Maksud mu kita..." Irene tidak melanjutkan ucapannya. Dia terdiam dengan pikirannya saat ini masih tidak percaya.

"Tuh kan Kak Soo, sepertinya tebakan ku benar! Dan lihat, kita tidak hanya menemukan satu tapi semua Saudari kita!" Ucap Yeri senang.

"Sepertinya tebakan mu memang benar dan harapan mu terkabul." Gumam Jisoo.

Lisa menatap Rose seolah meminta jawaban dari pertanyaan yang muncul di otaknya dan seakan mengerti Rose pun mengangguk pada Lisa tidak lupa dengan senyumannya.

Jennie yang diam memperhatikan mereka pun mulai mengerti dan mendapat jawabannya sendiri. Tapi dia bingung mau bereaksi seperti apa, di satu sisi dia sedih dengan kondisi Joy tapi di sisi lain dia senang bisa bertemu dengan yang lain.

Saat sedang asik dengan pikiran masing masing, pintu ruang rawat Joy di buka tiba tiba dengan perawat yang memasang wajah panik.

"Dokter denyut jantung pasien melemah." Panik Perawat itu.

"A-apa? Bagaimana bisa?! Siapkan alat pacu jantung sekarang!" Ucap Wendy lalu buru buru masuk ke dalam ruang rawat Joy.

Saat Wendy akan masuk tangannya tiba tiba di tahan, dia melihat ke belakang ternyata Jennie yang menahan tangannya.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang