Selamat Membaca^^
"Takdir seolah mempermainkan mereka. Rasa sakit yang mereka alami karena permainan takdir."
.
.
.
Pagi ini sepertinya adalah pagi yang buruk untuk Seulgi dan Wendy. Hanya karena ingin membuat sarapan, dapur Wendy jadi korban kekacauan yang di buat Seulgi karena dia tidak ingat kalau dia tidak bisa memasak.
"Kim Seulgi!" Panggil Wendy dengan senyum manis membuat Seulgi yang melihatnya menjadi merinding. "Iya Wen, ada apa?" Seulgi menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN DAPUR KU?! KENAPA BERANTAKAN SEPERTI INI, ITU TELURNYA JUGA KENAPA GOSONG?!" Teriak Wendy menggeram saat melihat dapurnya berantakan.
Wendy ini sangat menyayangi dapurnya melebihi apapun. Dia sering menghabiskan waktu di dapur untuk memasak atau bahkan membuat kue. Tapi sekarang dia sangat kesal melihat dapurnya kacau karena ulah Seulgi.
Tuh kan Seulgi bener bener dalam masalah sekarang. Padahal Seulgi hanya berniat membuat sarapan tapi dia lupa kalau tidak bisa memasak. Seulgi membongkar isi dapur mencari sesuatu yang mudah untuk di masak, dan dia hanya menemukan telur yang gampang untuk di masak.
Dia lupa membereskan kekacauan yang dibuatnya. Lebih buruk lagi telur yang dia masak gosong dan berasap, itu karena Seulgi takut kecipratan minyak goreng jadi telur nya gak dia angkat dari teflon.
"Aku lupa kalau tidak bisa memasak, Wen. Aku juga gak berani angkat telurnya karena takut kena cipratan minyaknya." Ucap Seulgi meringis.
Wendy menghela nafas sabar "Kenapa tidak memanggil ku? Aku kan bisa memasak untuk sarapan kita, jadi dapur ku tidak akan hancur seperti ini, Seul." Ucap Wendy yang masih sedikit kesal.
"Maaf Wen." Seulgi hanya bisa meminta maaf karena ini memang salahnya.
"Sudahlah, sekarang cepat kau bereskan dapur ku. Aku tidak mau membantu, kalau sudah selesai cepat panggil aku agar aku bisa memasak sarapan kita." Ucap Wendy lalu berlalu meninggalkan dapur.
Seulgi hanya bisa meratapi nasib nya. "Sepertinya ini adalah pagi yang sial untuk ku." Gumam Seulgi sedih. Seulgi pun segera membereskan kekacauan yang di buatnya, dia tidak mau membuat Wendy semakin marah.
~BV~
Saat ini Yeri berada di kantor Jisoo, itu karena dia ikut Jisoo hanya untuk bermain game di ruangan Kakaknya itu. Sedangkan Jisoo saat ini berada di ruang rapat, namanya juga di ruang rapat pasti ya sedang rapat dong.
"Kak Jisoo lama banget sih kalau rapat. Heran deh rapat gitu yang di bahas apaan yah?" Ucap Yeri yang berbaring di sofa panjang, dia bosan sekarang karena Jisoo lama banget rapatnya.
Yeri gak sengaja melirik ke sudut ruangan, matanya membulat begitu melihat kalau di sudut itu terdapat rak rak berisi snack serta kulkas kecil tempat minuman.
"Wahh gila banyak banget makanan nya, enak banget Kak Jisoo punya beginian di ruangan nya. Nanti aku bakal suruh untuk buat ginian di kamar ku, kan gak capek nanti kalau mau ambil cemilan." Ucap Yeri senang.
Saat Yeri sedang asik dengan snack nya, Jisoo baru aja selesai dan keluar dari ruang rapat. Jisoo melihat jam tangan ternyata sudah waktunya jam makan siang, dia akan mengajak Yeri untuk makan di luar tempat mereka janjian tadi pagi bersama Joy.
Jisoo berjalan menuju ruangannya, setelah sampai dia langsung masuk dan melihat Yeri yang sedang memakan snack miliknya.
"Enak banget ya makan snack punya Kakak." Sindir Jisoo.
"Enak dong, banyak gitu sayang kalau gak di makan Kak. Lagian Kakak gak boleh pelit sama Adik nya" Ucap Yeri santai membuat Jisoo mendengus kesal.
"Ya ya terserah. Sudah ayo, kita makan siang di tempat janjian dengan Joy." Ajak Jisoo.
"Okee ayoo." Ucap Yeri lalu bangkit dari duduknya dan berjalan keluar bersama Jisoo.
~BV~
Saat ini Joy sedang mengawasi tempat pelatihan hewan miliknya. Seharusnya hari ini dia berada di rumah sakit hewan miliknya, tapi entah kenapa dia malah ke tempat pelatihan.
"Oh my god, anjing putih itu sangat pintar." Seru Joy.
Mungkin di tempat ini Joy merasa lebih santai, melihat anjing anjing itu berlatih sungguh menyenangkan bagi Joy. Sebenarnya Joy ingin ikut melatih para anjing, tapi dia udah terlanjur mager.
Jadi selama 2 jam Joy hanya mengawasi di tempat duduknya. Udah posisi enak jadi males bangkit bangkit lagi. Tapi saat melihat jam di tangannya dia teringat kalau makan siang ini dia bersama kedua saudarinya akan makan bersama.
Hampir aja Joy lupa jadi sekarang dia langsung pergi menggunakan mobilnya. Dia harus menempuh sekitar 30 menit untuk sampai, sebenarnya jarak dari tempat pelatihan miliknya dengan restoran tempat mereka janjian tidak jauh jauh kali tapi berhubung macet jadilah lama.
Sampai di perempatan jalan Joy melajukan mobilnya santai, dia tidak melihat kalau dari arah kanan ada sebuah truk yang melaju cepat mengarah ke arahnya. Orang orang yang melihat itu pada teriak ingin memberi tau Joy tapi sebelum Joy menyadarinya...
BRAKK!!!
Truk itu sudah menabrak mobil Joy membuat mobil nya terseret dan sebagian mobil nya hancur. Joy merasakan sakit di sekujur tubuhnya, rasanya seperti mau mati saja.
Orang orang yang melihat itu langsung segera menghampiri tidak lupa menghubungi ambulans juga polisi. Mereka mencoba membantu Joy untuk keluar dari mobil yang sudah hancur separuh bagiannya.
"Rasanya sakit sekali, siapapun tolong aku. Aku belum mau mati, aku belum bertemu saudari ku yang lainnya. Tuhan tolong aku." Ucap Joy dalam hati, dia sudah mengeluarkan air mata menahan sakit di seluruh tubuhnya.
"Tolong aku sshh.." Lirih Joy meringis kesakitan.
"HEY CEPAT BANTU UNTUK MENGELUARKAN PEREMPUAN INI, DIA MASIH HIDUP." Teriak seseorang. Lalu beberapa orang mulai mengerumuni mobil Joy berusaha mengeluarkannya dari dalam mobil yang sudah hancur sebagian.
Joy sudah tidak tahan menahan rasa sakitnya, seluruh tubuhnya luka luka dan berdarah. Terutama kepala nya, darah mengalir sangat deras membuat Joy tidak tahan dan akhirnya kehilangan kesadarannya.
Ambulans dan Polisi sudah datang di tempat kejadian langsung segera mengevakuasi korban kecelakaan, yang ternyata hanya Joy yang menjadi korban kecelakaan. Joy berhasil di keluarkan dari mobilnya dan segera di bawa ke dalam ambulans untuk menuju rumah sakit. Tidak lupa seluruh barangnya juga di bawa para perawat itu.
Keadaan Joy saat ini sungguh mengenaskan, luka dan darah dimana mana membuat siapa saja yang melihat kondisinya pasti prihatin.
Polisi yang masih berada di lokasi berhasil menangkap supir truk yang ternyata sedang mabuk itu lalu membawanya ke kantor polisi.
~~~~
"Halo? Iya saya Kim Jisoo, Anda siapa ya? Dan kenapa ponsel Adik saya ada di Anda?"
......
"A-apa?! Anda tidak sedang bercandakan?! Di rumah sakit mana Adik saya saat ini?!"
......
"S-saya segera kesana!"
~~~~
"Firasat ku tidak enak, apa terjadi sesuatu yang buruk? Kenapa aku merasa sedih, resah, kehilangan, dan hatiku merasa sesak juga sakit. Joy kamu baik baik ajakan?"
.
.
.
Apa yang akan terjadi? Apakah Joy akan pergi atau tetap stay di dunia?
Tunggu next chapter;)
Salam Manis Adik Kesayangan Blackvelvet:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
Fanfiction[COMPLETE] ~~~~~ "Aku merindukan kalian" -Irene "Kalian baik baik aja kan di luar sana?" -Seulgi "Aku harap kalian tidak ada yang terluka" -Wendy "Game ini bodoh sekali sama sepertiku yang bodoh karena tak bisa menemukan kalian" -Jisoo "Hidup ku ham...