Selamat Membaca^^
.
.
.
"Mana ya si Rose, lama banget deh." Gumam Irene. Saat ini Irene sedang berada di Restoran Chae BV, karena Rose mangajaknya bertemu. Rose ingin berbicara serius dengan Irene, ada hal yang sangat ingin ditanyakan oleh Rose.
Irene menunggu Rose di ruang private yang sudah di booking oleh Rose. Irene menunggu sekitar 15 menit hingga akhirnya Rose datang.
"Maaf ya kak aku telat, pasti kakak udah nunggu dari tadi nih." Ucap Rose merasa tak enak.
"Gak papa kok Rose, yaudah duduk sini kan katanya kamu mau ngomong serius sama kakak. Tapi kita makan dulu aja yah, kakak dah laper nih." Ucap Irene.
Rose duduk di depan Irene, mereka makan siang bersama. Mereka makan sesekali berbincang mengenai pekerjaan. Irene tau kalau Rose adalah pemilik Chae BV, lumayan sih makan siang ini dia tidak akan mengeluarkan uangnya karena Rose yang traktir.
"Jadi, kamu mau tanya apa ke kakak?" Tanya Irene setelah mereka selesai makan. Awalnya Rose sedikit bingung mau mulai dari mana, tapi dia berfikir lebih baik bertanya tentang cincin dan kalung nya saja dulu.
"Kakak mengenal dua benda ini?" Tanya Rose, lalu meletakkan cincin dan kalung dengan desain kupu kupu yang terdapat inisial K.C. (Kim Chaeyoung)
Irene melihatnya, dia terkejut segera mengambil dua benda itu dan melihatnya lebih detail lagi. Tidak salah lagi kedua benda ini milik salah satu adik kembarnya, tepatnya adik keenam nya.
"Rose dari mana kamu dapat dua benda ini?" Tanya Irene melihat Rose serius.
Rose hanya tersenyum membuat Irene yang melihatnya tidak mengerti. "Kenapa dia tersenyum seperti itu dan kenapa dia tidak menjawab pertanyaan ku?" Irene bertanya tanya dalam hati.
"Nama asli kakak apakah benar Kim Joohyun?" Tanya Rose balik tanpa menjawab pertanyaan Irene tadi. Irene lagi lagi dibuat terkejut, bagaimana bisa Rose tau nama aslinya.
"Loh kamu tau dari mana? Kamu juga belum jawab pertanyaan kakak tadi dari mana kamu dapat dua benda ini?" Irene semakin dibuat bingung.
Hening beberapa saat..
Dua perempuan ini sedang menatap satu sama lain, tak ada yang berbicara. Yang satu masih bingung dan penasaran, yang satu lagi tersenyum masih tak percaya dengan firasat dan tebakan nya setelah bertanya tadi.
"Jadi benar yah kalau kakak itu Kim Joohyun." Ucap Rose lagi "Kakak punya 8 saudari kan tapi sekarang kalian semua terpisah? Kakak punya adik kembar yang salah satunya bernama Kim Chaeyoung?" Tanya Rose memastikan.
"Iya itu benar! Tapi dari mana kamu tau?! Kita bahkan baru bertemu dua kali dan kamu gimana bisa tau sedetail itu?!" Tanya Irene frustasi karena sedari tadi Rose belum menjawab satu pun pertanyaannya.
"Kenalin kak nama aku Kim Chaeyoung." Ucap Rose memperkenalkan dirinya lagi tapi dengan nama aslinya.
"K-kim Cha-chaeyoung?" Tanya Irene memastikan tak salah dengar nama.
"Iya, chipmunk nya keluarga Kim. Dan lagi cincin serta kalung yang kakak pegang itu punya ku." Jelas Rose yang terus tersenyum, tidak tau aja tuh mata dah berkaca kaca.
Irene masih mencerna semuanya, dia masih terkejut dan tidak percaya mendengar apa yang dikatakan Rose. Irene berkali kali melihat cincin serta kalung itu lalu melihat Rose intens.
"K-ka-kamu beneran Chaeyoung?" Tanya Irene memastikan sekali lagi.
"Iya kak, tapi dulu aku sering dipanggil Ocii sama Kak Hyunnie." Jelas Rose.
Irene melihat Rose yang matanya udah berkaca kaca melihat ke arahnya. Takdir benar benar luar biasa, dia mempertemukan Irene dengan salah satu saudarinya. Irene berdiri lalu jalan ke depan Rose, menarik tangannya agar Rose berdiri lalu segera memeluk Rose.
Rose langsung menangis begitu dipeluk Irene, dia membalas pelukan Irene dengan erat. Rose ini adalah yang paling cengeng atau sangat mudah menangis dibanding dengan saudarinya yang lain.
"Hiks hiks Ocii selama ini dimana? Ka-kakak hiks.. sangat merindukan Ocii dan yang lainnya. Kakak bahkan pernah merasa putus asa karena belum bisa menemukan kalian hiks hiks.." Ucap Irene yang menangis memeluk Rose.
"Ocii selama ini tinggal di Melbourne, Australia kak. Ocii juga rindu kakak dan yang lainnya, sepertinya takdir mulai baik ke kita karena udah mempertemukan Ocii dan kakak." Ucap Rose lalu melepaskan pelukan mereka, menyeka air matanya.
"Kakak seneng kamu gak kesusahan, kamu hidup lebih baik. Kakak takut kalau kalian hidup tidak layak di jalanan, kakak sangat takut kalian mengalami banyak kesulitan." Ucap Irene sedih.
"Kita berdoa aja kak semoga semuanya baik baik aja, mereka baik baik aja. Kita juga harus berusaha untuk mencari mereka kak, sepertinya sebagian dari kita berada di negara atau bahkan benua lain." Ucap Rose yakin.
"Kau benar Rose, sebagian dari kita pasti berada di negara berbeda. Melihat mu yang berada di Australia sendiri, kakak juga jadi yakin sama pendapat kamu." Ucap Irene menatap Rose.
Hening beberapa saat mereka saling tatap tatapan, lalu tiba tiba dering hp Irene berbunyi.
Drrtttt! Drrtttt!
Melihat si penelpon merupakan Theo kepala Bodyguardnya, Irene langsung mengangkat telponnya. "Halo Theo, ada apa?" Tanya Irene. "Nona saya mendapat kabar baik dan juga kabar buruk untuk nona dari ketua detektif yang Nona sewa itu."
Irene sedikit gugup dan takut dengan kabar yang akan di sampaikan Theo. Semoga tidak terjadi hal buruk, Irene berharap itu. Rose hanya diam memperhatikan Kakaknya itu.
"Beritahu aku kabar buruknya dulu Theo." Perintah Irene tidak sabar.
"Kabar buruknya, detektif yang Nona suruh mencari informasi tentang Tuan Im mengatakan kalau Tuan Im beserta keluarganya sudah meninggal 3 tahun lalu karena kecelakaan pesawat yang terbang dari Korea menuju London, Nona. Tidak ada yang selamat dari kejadian itu."
"Dan mungkin ini akan sangat membuat anda sedih Nona, Nyonya Kim juga ada di dalam pesawat itu karena Tuan Im masih menyekapnya, dia ingin membawa Nyonya Kim ke London tapi kami tidak tau apa motifnya. Tapi karena kecelakaan tersebut Nyonya Kim ikut menjadi korban dan telah meninggal."
Irene sudah banjir air mata mendengarnya, dia menatap Rose dengan tatapan kosong. Sekarang mereka benar benar tidak memiliki orang tua lagi, orang tuanya sudah tenang di surga. Irene hanya tinggal memiliki saudarinya saja begitupun sebaliknya.
Irene berharap saudarinya tidak ada yang pergi menyusul orang tua mereka, dia berharap mereka masih hidup.
"Halo Nona? Apa anda masih disana? Mohon maaf atas berita buruk tadi, Nona pasti sangat terpukul dan sedih. Tapi saya punya satu kabar baik, mungkin ini bisa membuat Nona kembali merasa lebih baik."
"Ya aku masih disini, kau benar aku masih sangat syok tadi. Tolong katakan kabar baik apa yang mau kau sampaikan?" Tanya Irene tak sabar.
"Detektif yang berada..........
.
.
.
Enak banget gantungin gini hehe biar pada kepo sama next chapter wkwk:v
Silahkan menunggu update besok haha
Salam Manis Adik Kesayangan Blackvelvet:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
Fanfiction[COMPLETE] ~~~~~ "Aku merindukan kalian" -Irene "Kalian baik baik aja kan di luar sana?" -Seulgi "Aku harap kalian tidak ada yang terluka" -Wendy "Game ini bodoh sekali sama sepertiku yang bodoh karena tak bisa menemukan kalian" -Jisoo "Hidup ku ham...