[24]

2.6K 289 19
                                    

Selamat Membaca^^


.

.

.

"Emhh... Jam berapa ini." Gumam Seulgi yang baru bangun dari tidurnya.

Seulgi melihat jam di dinding kamarnya, matanya membulat saat jam menunjukkan pukul 7. Padahal dia berniat bangun pukul 5 karena ingin ke rumah sakit lebih awal.

Seulgi menghela nafas berat bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dan berpakaian dia mengambil kunci mobil juga handphone nya lalu berjalan keluar ke luar kamar.

Seulgi menuju dapur mencari sesuatu yang dapat di makan untuk mengganjal perut nya, beruntung ada roti dan selai jadi setidaknya dia tidak perlu memasak dan menghancurkan dapur Wendy.

Mengingat kejadian yang lalu membuatnya merinding karena Wendy saat marah begitu mengerihkan. Seulgi memakan rotinya sambil memainkan handphone, dahinya berkerut saat melihat notif 10 kali panggilan tidak terjawab dari Wendy.

"Kenapa Wendy menghubungi ku? Apa terjadi sesuatu dengan Joy?" Ucap Seulgi dalam hati.

Setelah itu dia buru buru menghabiskan sarapan nya lalu bangkit dan pergi keluar dari apartemen menuju basement. Seulgi buru buru masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

~BV~

Saat ini Irene,Jennie,Lisa berdiri di depan ruang rawat Joy dengan canggung, mereka bingung ingin mengatakan apa pada dua orang perempuan yang ada di samping mereka.

"Kak, mereka itu Kak Jisoo dan Yeri kan?" Bisik Lisa pada dua Kakaknya.

"Sepertinya begitu." Ucap Irene balas berbisik.

Jennie sedari tadi hanya diam memperhatikan Kakak dan Adiknya saling berbisik. Dia lalu melihat ke dalam ruang rawat Joy dan dapat di lihat nya kalau Kembaran nya terbaring lemah dengan banyak alat terpasang di tubuhnya.

Beberapa perawat sedang mendonorkan darahnya pada Joy dan memeriksa kondisi Joy. Jennie merasa hatinya seperti di remas kuat dan rasanya begitu sakit, dia ingin menangis tapi dia menahannya.

"Ekhem!"

Tiga bersaudari itu melihat ke samping kanan dan dapat mereka lihat dua perempuan di samping mereka menatap mereka canggung.

"B-boleh kami tau kalian siapa dan emm kenapa kalian bertiga berdiri di depan ruang rawat Adik ku?" Tanya Jisoo.

Irene mengernyit bingung saat Jisoo mengatakan "kalian bertiga". Padahal kan mereka berempat, lalu Irene melihat ke arah Adik adik nya.

"L-loh?! Rose mana? Bukankah tadi dia mengikuti kita dari belakang?" Tanya Irene bingung saat melihat hanya ada dua Adiknya disini.

"L-lah iya, Rose kemana Kak?" Panik Lisa saat tidak menemukan Kembaran nya.

Saat Jennie ingin mengatakan sesuatu tapi dia malah mengurungkan niatnya ketika melihat seorang perempuan dengan wajah tidak tenang menghampiri mereka.

"Huh h-uh, apa kalian tau dimana Dokter Wendy?" Tanya Perempuan itu yang mencoba mengontrol nafasnya.

"Tadi dia berada di ruang donor darah, mungkin sebentar lagi akan tiba di sini. Tadi kami bersamanya tapi dia menyuruh kami duluan ke sini." Jelas Jennie.

"Emm k-kalau boleh tau Kakak siapa dan kenapa mencari Dokter Wendy disini?" Tanya Lisa penasaran pada perempuan yang nampaknya lebih tua darinya.

"Ohh begitu, aku akan tunggu dia disini kalau gitu. Hahh.. capeknya habis lari, aku duduk dulu deh yah." Ucap Seulgi lalu tanpa menunggu respon orang orang dia seenaknya langsung duduk di bangku koridor rumah sakit.

"Dan soal pertanyaan mu tadi akan aku jawab. Aku ini Kakak nya Dokter Wendy dan aku tau pasien yang di dalam sana itu adalah pasien Wendy, dia sering bolak balik dari sini untuk mengecek kondisi perempuan itu makanya aku kesini karena ku kira dia ada disini."

"Hahh kemana si Wannie itu, hobi banget ilang ilang." Lanjut Seulgi kesal.

Lima perempuan di depan Seulgi saat ini saling pandang, masih bingung dengan Seulgi.

"Oh iya kita belum berkenalan kan? Sangat tidak sopan bagiku, baiklah perkenalkan nama ku Kim Seulgi." Seulgi memperkenalkan namanya lalu tersenyum.

"Aku Kim Irene, dan ini kedua Adik ku Kim Jennie dan Kim Lalisa. Sebenarnya ada satu lagi namanya Kim Chaeyoung tapi saat ini dia entah kemana, mungkin dia bersama Dokter Wendy." Ucap Irene balas tersenyum.

"Okee, kalau kalian berdua?" Tanya Seulgi menatap Jisoo dan Yeri yang masih terdiam memperhatikan mereka.

"Hmm aku Kim Jisoo dan dia Kim Yeri, lalu itu Adik ku yang saat ini di rawat namanya Kim Sooyoung." Ucap Jisoo dengan ekspresi sedih saat memperkenalkan Joy.

"Kalau boleh tau dia kenapa? Apa kondisinya emm masih belum pulih?" Tanya Seulgi memancing ingin melihat ekspresi dua Adik nya itu.

"Kemarin siang saat menuju tempat janjian kami untuk makan siang bersama, dia mengalami kecelakaan yang sangat parah. Bahkan hingga kini kondisinya belum ada perkembangan."

"Aku bersyukur ada seseorang yang mau mendonorkan darahnya untuk Adik ku, karena dia sangat membutuhkan nya. Kalau orang itu ada di sini aku dengan sangat bersyukur akan berterimakasih padanya." Lanjut Jisoo Sedih.

Jennie yang mendengarnya pun tersenyum tipis, itu memang seharusnya dia lakukan demi Kembaran nya. Jennie perlahan berjalan menuju dinding kaca ruang rawat Joy, tangannya diulurkan menyentuh kaca itu seolah dia saat ini menyentuh Joy.

"Kau tau Joy, rasanya sakit sekali melihat mu terbaring lemah seperti itu. Apa kau merasakan rasa sakit di hati ku? Apa yang kau lakukan di alam bawah sadar mu saat ini? Aku yakin kau bisa melewati masa kritis mu, aku ingin kau segera pulih. Aku merindukan mu dan ingin memeluk mu." Lirih Jennie.

Air mata nya keluar tanpa di suruh, tangan nya mengepal kuat. Bisa disimpulkan saat ini dia sedang menangis. Ikatan batin anak kembar itu biasanya sangat kuat, saat ini Jennie menangis dan Joy sepertinya merasakan apa yang Jennie rasakan.

Air mata itu keluar dan mengalir dari mata Joy yang masih setia terpejam tanpa ada yang menyadarinya.

Irene dan Lisa yang melihat bahu Jennie bergetar pun menghampirinya. Mereka membawa Jennie dalam pelukan berusaha menenangkan Saudari mereka yang saat ini sedang rapuh.

Seulgi tertegun menatap tiga orang yang sedang berpelukan itu. Seulgi lalu menoleh ke Jisoo dan Yeri yang memasang wajah bingung melihat tiga orang itu berpelukan.

Sepertinya Seulgi,Jisoo, dan Yeri masih belum mengerti dengan keadaan. Mereka belum sadar kalau mereka semua saling terikat satu sama lain.

"Kak Jis, mereka kenapa berpelukan seperti itu? Dan lagi itu kenapa salah satunya menangis setelah melihat Kak Joy." Bisik Yeri penasaran dan bingung.

"Heh berhenti memanggil ku Jis Jis! Aku bukan najis! Lagian aku juga gak tau, kenapa gak kau tanya saja pada mereka, bocah!." Balas Jisoo berbisik.

"Aku tak mau merusak suasana sedih mereka." Bisik Yeri kesal.

"Kenapa kalian berbisik seperti itu?" Tanya Seulgi menautkan alisnya.

"Bukan apa apa. Kenapa kau kepo sekali muka beruang!" Ejek Yeri.

Seulgi mendengus kesal, sungguh no have akhlak Adik nya ini. Seulgi memikirkan akan balas dendam kalau masing masing dari mereka sudah tau kalau mereka bersaudara.

"Awas aja kau Yeri, aku akan balas kau nanti." Batin Seulgi kesal.

"Wahh kalian..........

.

.

.

Yey I'm back guys. Aku lupa mau update hari ini wkwk

Rencananya mau update pagi tadi eh malah lupa, yaudah deh aku update malam aja wkwk:v

Salam Manis Adik Kesayangan Blackvelvet^^

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang