Selamat Membaca^^
"Dunia ini kejam. Pembenci dimana mana bahkan Penghianat juga. Kebohongan sudah menjadi hal yang biasa. Dunia ini tidak ADIL."
.
.
.
Jennie menatap kosong ke depan, dia masih tidak percaya kalau Kembaran nya itu saat ini kritis akibat kecelakaan sialan itu. Jennie menghela nafas kasar.
"Lanjutkan yang ingin kau katakan tadi!" Perintah Jennie.
"Dia harus mendapat donor darah sebelum 24 jam, Nona. Golongan darahnya AB- dan saat ini mereka belum mendapatnya karena sangat sulit untuk mencari golongan darah itu. Dua saudari Nona memiliki golongan darah yang berbeda."
"Tentu saja karena hanya aku, dia dan Mamah yang punya golongan darah AB- di keluarga kami! Kosongkan seluruh jadwal ku dan siapkan jet pribadi ku sekarang! Aku mau 2 jam lagi take off menuju Indonesia dengan tiga saudari ku!" Perintah Jennie lalu segera bangkit dan berjalan terburu buru menuju mobilnya.
Jennie menelfon Kakak nya untuk memberitahu kalau mereka harus segera pergi menuju bandara dan flight menuju Indonesia.
"Halo Kak? Cepat lah bersiap atau tidak usah bersiap, aku sebentar lagi sampai rumah. Kita akan ke bandara untuk pergi ke Indonesia, Kembaran ku saat ini kritis jadi kita harus segera ke sana!" Jennie langsung mematikan telfonnya dan membawa balap mobil nya.
"Tunggu aku Joy, bersabarlah aku akan segera datang bersama Kak Hyunie, Lily dan Ocii." Gumam Jennie yang menangis dalam diam.
Saat sampai tepat di halaman rumah nya, Jennie melihat tiga saudarinya berlari menuju mobil nya dan segera masuk ke dalam. Tanpa basa basi lagi Jennie langsung menancap gas nya membawa cepat mobil mereka menuju bandara.
Irene Lisa dan Rose hanya diam dengan tubuh tegang, Jennie membawa mobil seperti orang gila. Sungguh cari mati, tapi mereka belum mau mati. Untung aja mereka sampai bandara dengan selamat tanpa kekurangan apapun.
Mereka keluar dari mobil di sambut para Bodyguard yang sudah berbaris rapi mengawal mereka hingga sampai di jet pribadi milik Jennie. Irene dan si Kembar berdecak kagum melihat jet pribadi milik Jennie.
"Nona 15 menit lagi jet ini akan take off. Para Bodyguard di Indonesia sudah menunggu dan menyiapkan semua kebutuhan yang Nona minta." Lapor salah satu Bodyguard Jennie.
"Baiklah, kau boleh pergi." Perintah Jennie tegas.
Bodyguard itu langsung pergi menyisakan Kakak dan Adik itu yang saling diam hingga salah satunya berbicara.
"Jen, yang kamu bilang tadi benar? Emm t-tentang Joy?" Tanya Irene menatap Jennie.
"Benar Kak, Joy kecelakaan tertabrak oleh truk karena supir truk itu mabuk. Joy sudah bertemu dengan Kak Jisoo dan Yeri, mereka sudah tinggal bersama." Jennie menundukkan kepala nya.
"J-joy kondisinya kritis Kak hiks hiks.. Dia butuh donor darah, tapi stok darah untuk golongan darahnya sudah habis. Kakak tau kan sangat sulit mendapatkan donor darah AB- di sana? Dan di keluarga kita hanya aku, Joy, dan Mamah yang memiliki golongan darah itu." Lirih Jennie lalu menangis.
Irene memeluk Jennie menenangkan nya, Jennie sangat rapuh sekarang. Rose sudah menangis dalam diam memeluk lengan Lisa "Kenapa banyak sekali cobaan yang harus kita dapatkan, dunia sangat kejam dan sangat tidak adil, Lily." Gumam Rose.
Lisa yang mendengar gumaman Rose hanya bisa diam, dia benci menangis bahkan dia sangat benci melihat saudarinya menangis.
"Tuhan, kenapa kau memberikan kami cobaan hidup yang berat. Kami hanya ingin berkumpul bersama lagi, ingin hidup tenang dan membuka lembaran baru." Ucap Lisa dalam hati.
Mereka berempat sangat sedih sekarang, bahkan kesedihan mereka tidak bisa di ungkapkan dengan kata kata. Takdir mereka sangat menyedihkan, mereka bahkan belum merasakan kebahagiaan itu seperti apa.
Mereka sudah take off dan butuh waktu beberapa jam ke depan untuk sampai ke Indonesia. Setelah sampai mereka akan langsung menuju rumah sakit tempat Joy di rawat. Mereka mau melihat kondisi Joy.
~BV~
Seugi saat ini berada di ruangan Wendy menunggunya selesai dengan operasinya. Karena beberapa jam lalu saat dia sampai dan bertanya pada resepsionis ternyata Wendy masih ada operasi, jadi dia menunggu di ruangan Wendy.
Saat sedang asik memakan pringless yang di bawanya tadi, Seulgi terkejut karena Wendy masuk dengan membuka kasar pintu dan langsung berlari lalu memeluk nya. Seulgi bingung ada apa dengan Wendy, kenapa memeluknya dan menangis.
"Wen, kamu kenapa?" Panik Seulgi saat Wendy semakin menangis.
"Hey kamu kenapa? Apa yang terjadi?" Tanya Seulgi khawatir.
"Hikss hikss.. Adik k-kita Seul." Tangis Wendy. Seulgi terdiam beberapa saat, maklum dia kan lemot:v
"H-hah? A-adik apa? Adik siapa dan kenapa?" Tanya Seulgi bingung.
"JOY hiks.. SEULGI! ADIK KITA!!" Teriak Wendy yang terus menangis.
"J-joy? JOY?! Kau bertemu dengannya? Dimana dia dan kenapa kau menangis?" Tanya Seulgi semakin bingung.
Wendy tidak menjawab, dia terus menangis. Seulgi membiarkan nya menangis terlebih dahulu, Seulgi memeluk Wendy erat mengelus punggungnya menenangkan. Sekitar 30 menit akhirnya Wendy sudah lebih tenang.
"Jadi ada apa?" Tanya Seulgi pelan pelan dan menatap Wendy.
"Saat tadi aku menangani seorang perempuan korban kecelakaan aku tak sengaja melihat kalung yang di pakainya. Kalung itu sama dengan milik kita hanya berbeda inisial, di kalung itu ada inisial K.S.J dan itu sudah jelas kalau dia Joy!" Wendy menghela nafas berat.
"Dia Adik kita Seulgi, dan tadi akulah yang melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawanya. Aku sangat hancur melihat kondisinya, operasinya berjalan lancar tapi kondisinya kritis. Dia juga butuh donor darah tapi..." Wendy terdiam menatap Seulgi.
"Tapi apa? Rumah sakit mu kan besar, pasti banyak stok darah untuk di donorkan pada para pasien mu termasuk Joy." Ucap Seulgi tidak mengerti.
"Itulah masalahnya, golongan darah Joy sama dengan Mama AB- dan hanya mereka bertiga yang memiliki golongan darah itu di keluarga kita." Ucap Wendy.
"Bertiga? Lahh satu lagi siapa?" Bingung Seulgi.
"Kenapa kau sangat lemot Seulgi?! Tentu saja dengan Jennie, kan dia kembaran Joy!" Ucap Wendy geram.
"A-ah i-iya aku lupa kalau Joy kembar dengan Jennie." Ringis Seulgi.
"Masalahnya rumah sakit ku kehabisan stok darahnya, aku sudah mencoba menghubungi rumah sakit lain tapi mereka juga tidak memiliki stok darahnya karena memang sulit mencari donor darah AB- di sini." Ucap Wendy sedih.
"Andai Jennie disini pasti semua tidak akan sesulit ini, biasanya ikatan batin anak kembar itu kuat. Aku harap Jennie bisa merasakan kalau Joy sedang tidak baik baik aja." Lirih Wendy.
Seulgi hanya diam mendengarkan Wendy berbicara, dia sendiri bahkan bingung. Apa yang harus mereka lakukan sekarang selain berdoa pada Tuhan.
~~~~
"Aku sudah datang Joy jadi ku mohon bertahanlah!"
......
"Sebentar lagi Joy, bangunlah untuk kami semua."
......
"Aku merindukan kalian Pah Mah."
.
.
.
Double yah:)
Dan kemungkinan besok aku gak bisa update guys, banyak tugas menanti dan mood aku juga lagi buruk jadi mohon maaf yah, aku libur satu hari aja kok:)
Salam Manis Adik Kesayangan Blackvelvet:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
Fanfiction[COMPLETE] ~~~~~ "Aku merindukan kalian" -Irene "Kalian baik baik aja kan di luar sana?" -Seulgi "Aku harap kalian tidak ada yang terluka" -Wendy "Game ini bodoh sekali sama sepertiku yang bodoh karena tak bisa menemukan kalian" -Jisoo "Hidup ku ham...