[17]

2.7K 292 9
                                    

Selamat Membaca^^

"Hidup mu ada di tangan Tuhan, Takdir mu sudah di buat sedemikian rupa. Tapi takdir seseorang juga bisa berubah."

.

.

.

Seulgi dan Wendy saat ini sedang sarapan dengan tenang, entah ini masih disebut sarapan atau bukan karena sekarang sudah pukul 10 pagi lewat 5 menit. Sebenarnya Seulgi ingin mengobrol dengan Wendy tapi dia tidak berani karena melihat wajah saudarinya itu yang masih kesal.

"Setelah ini aku harus pergi ke rumah sakit, banyak pasien yang harus ku periksa." Ucap Wendy tanpa menatap Seulgi.

"Emm baiklah, aku juga harus ke studio dance untuk melatih anak didik ku. Mau makan siang bareng nanti?" Tanya Seulgi.

"Boleh, jemput aku di rumah sakit. Hari ini aku malas membawa mobil." Ucap Wendy yang hanya di iyakan Seulgi.

Selesai makan dan membersihkan alat makan mereka, masing masing bersiap untuk pergi. Wendy yang pergi ke rumah sakit dan Seulgi yang pergi menuju studio dance.

Wendy sampai di rumah sakit dan langsung jalan menuju ruangan nya. Dia harus mengecek beberapa data pasien dan tidak lupa memeriksa pasien pasien nya. Tapi entah kenapa sedari pergi hingga sampai rumah sakit dia merasa gelisah dan tidak tenang.

"Mungkin hanya perasaan ku aja." Batin Wendy lalu segera pergi untuk mengecek para pasien nya.

Tepat jam makan siang Wendy selesai dengan pekerjaannya. Dia berjalan menuju ruangan nya untuk meletakkan berkas serta jas dokternya, tapi saat melewati bagian UGD dia di panggil salah satu suster yang memasang wajah panik.

"Dokter Wendy, ada korban kecelakaan yang baru tiba dengan kondisi sangat buruk dan harus ditangani dengan cepat. Tidak ada waktu untuk memanggil Dokter lainnya, jadi saya memberitahu Dokter Wendy yang kebetulan lewat." Ucap Suster itu ke Wendy.

"Baiklah, ayo sekarang kita ke UGD dan siapkan semua peralatannya." Tepat setelah Wendy mengatakan itu, para perawat lewat dengan mendorong brankar yang di tiduri oleh seorang perempuan dengan luka luka yang parah.

Wendy pun langsung berlari mengikuti para perawat itu "Ayo cepat, dia harus segera mendapat pertolongan!!" Ucap Wendy yang ikut mendorong brankar nya menuju UGD.

Setelah para perawat dan korban kecelakaan masuk ke UGD, Wendy menyuruh salah satu perawat menghubungi keluarga si korban. Bagaimana pun keluarganya harus tau kalau perempuan ini kecelakaan.

Wendy masuk ke ruang UGD dan langsung bekerja untuk menyelamatkan nyawa perempuan itu. Wendy merasa hatinya sakit, sedih, bahkan khawatir melihat perempuan korban kecelakaan itu.

Saat sedang fokus membersihkan darah dan luka luka di bagian kepala dia tidak sengaja melihat kalung dengan desain kupu kupu berinisial K.S.J. dia menatap kosong kalung itu hingga di sadarkan salah satu perawat kalau dia harus segera mengobati perempuan ini.

"Tuhan tolong selamatkan dia. Dan tolong bertahanlah jika ini memang dirimu, kau tidak ingin melihat para Kakak dan Adik mu? Kau tidak ingin kita berkumpul lagi? Ku mohon bertahanlah, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan mu." Ucap Wendy dalam hati.

~BV~

Drrtt! Drrtt!

Hp Jisoo bergetar menandakan ada yang menelpon nya, dia melihat nama yang tertera dan ternyata itu Joy. Saat ini Jisoo serta Yeri baru sampai di restoran dan masih berada di parkiran menunggu Joy.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang