Selamat Membaca^^
.
.
.
Pagi ini Irene sudah sibuk di dapur memasak sarapan untuknya dan Adiknya. Sepertinya pagi ini Irene sangat bahagia, sedari bangun hingga menyiapkan sarapan dia tersenyum terus. Mungkin kerasukan hantu penunggu dapur kali ya:v
"Nah udah siap, semoga Ocii suka sama makanan yang ku masak. Sekarang aku harus membangunkannya dulu." Irene berjalan menuju kamar Rose yang ada di lantai dua, kamarnya berada di depan kamar Irene.
Tok! Tok! Tok!
"Ocii kamu udah bangun belum?" Tak ada jawaban dari si pemilik kamar "OCII BANGUN!! UDAH PAGI OCII!!" Teriak Irene di depan pintu kamar Rose.
Rose yang mendengar teriakan Irene langsung bangun karena terkejut. Awalnya Rose gak mau bangun, tapi begitu Irene teriak dia terkejut dan segera bangun sambil memegangi dada kirinya.
"IYA KAK! OCII UDAH BANGUN JADI JANGAN TERIAK LAGI! TERIAKAN KAKAK GAK SEHAT BUAT JANTUNG OCII PAGI PAGI!!" Teriak Rose.
"Yaudah makanya cepat bangun dan segera mandi. Setelah itu turun ke bawah, kita sarapan bareng." Ucap Irene kalem. Irene pergi dari depan pintu kamar Rose menuju ruang makan, dia duduk lalu memainkan hp nya sambil menunggu Rose.
Irene teringat kalau hari ini dia dan Rose akan pergi ke New Zealand. Irene melihat jam yang menunjukkan pukul 07.35 AM, masih ada waktu untuk bersiap karena mereka flight jam 11.
"Kak kayo makan, Ocii udah laper nih liat makanannya." Ucap Rose tiba tiba.
Irene terkejut mendengar Rose berbicara, dia gak sadar kalau Rose sudah duduk di depannya sedang menatap makanan dengan mata berbinar.
"Astaga Ocii sejak kapan kamu udah duduk di situ?" Tanya Irene mengelus dadanya karena terkejut tadi.
"Sejak Kakak melihat jam lalu melamun. Udah ah Ocii mau makan duluan, udah laper nih." Lalu Rose segera menyantap makanan nya semangat. Irene tersenyum sambil geleng geleng kepala melihat Rose, semangat banget kalau berhubungan dengan makanan.
"Mungkin ini alasannya dia membangun restoran sebagai bisnisnya." Ucap Irene dalam hati. "Gimana masakan Kakak?" Tanya Irene berharap Rose suka masakannya.
"Enak banget Kak! Ocii suka pokoknya!" Jawab Rose memberikan dua jempol nya dan tersenyum bahagia. Irene pun ikut tersenyum melihat Rose.
"Pokoknya tiap hari Kakak harus masak buat Ocii." Ucap Rose senang, Irene hanya mengangguk aja.
Mereka melanjutkan sarapan tanpa mengobrol lagi. Setelah siap sarapan Irene menyuruh Rose siap siap karena mereka nanti akan pergi. Mereka segera mengemasi barang mereka.
Irene dan Rose masing masing membawa satu koper besar dan satu koper kecil. Mereka keluar rumah menuju mobil yang sudah disiapkan untuk mengantar mereka menuju bandara yang memakan waktu satu setengah jam.
Kenapa lama, karena nanti pasti mereka terjebak macet lagi. Sebagai antisipasi mereka pergi lebih awal, sekarang sudah pukul setengah sembilan berarti mereka akan sampai bandara pukul sepuluh.
Dan benar mereka sampai bandara tepat jam sepuluh. Mereka turun dari mobil dengan bodyguard yang membawa koper koper mereka. Setelah mereka check in dan menunggu sekitar 40 menit, akhirnya mereka memasuki pesawat setelah mendengar pengumuman kalau pesawat mereka akan segera berangkat.
"Sebentar lagi kita akan bertemu Jennie Lisa." Gumam Irene tersenyum bahagia.
"Aku akan bertemu Kakak es dan Kembaran ku yey." Ucap Rose dalam hati senang.
Pesawat mereka pun sudah take off, mereka akan terbang selama 11 jam dari Indonesia menuju Selandia Baru. Andai mereka punya doraemon seperti nobita, pasti mereka akan menggunakan pintu kemana saja agar langsung sampai.
"Ocii tidur aja, perjalanan kita masih lama. Atau kalau lapar Ocii pesan makan aja, Kakak mau tidur dulu." Ucap Irene. "Yaudah Kakak tidur aja dulu, Ocii mau makan baru tidur." Ucap Rose.
Selama 11 jam perjalanan Irene dan Rose hanya makan tidur makan tidur hingga sampai tujuan. Melelahkan memang perjalanan jauh, terbukti saat ini wajah Irene dan Rose menunjukkan ekspresi lelah. Mereka sampai pukul 10 malam kalau mengikuti hitungan jam di New Zealand.
Irene itu benci perjalanan jauh, sedangkan Rose tidak suka perjalanan jauh karena dia hanya duduk saja membuat tubuhnya lelah dan pegal. Mereka berjalan keluar pesawat lalu mengambil koper dan berjalan menuju keluar mencari jemputan mereka.
Setelah menemukan orang suruhan Theo yang menjemput mereka, mereka segera masuk ke mobil membiarkan bodyguard mereka itu yang memasukkan semua kopernya. Setelah selesai, bodyguard itu masuk ke mobil dan melajukan mobinya pergi dari bandara.
"Nona, kita akan menuju kemana?" Tanya Bodyguard yang membawa mobil.
"Antar kami ke alamat ini." Perintah Irene memberikan kertas yang berisi alamat Jennie. Mereka harus menempuh 1 jam perjalanan untuk sampai ke alamat Jennie.
Mereka tidak akan menginap di hotel, lebih baik langsung bertemu Jennie agar nanti bisa tinggal di rumahnya. Lumayan fikir mereka, karena gak akan ngeluarin uang untuk menyewa hotel padahal mereka kaya kaya.
~BV~
"Huaa Kak J tadi sungguh melelahkan. Aku harus berjalan kesana kemari untuk mengambil foto. Kaki ku rasanya mau patah, dan lagi badan ku pegal pegal." Keluh Lisa.
"Itukan resiko pekerjaan mu, kalau tidak ingin seperti itu kau tidak usah bekerja saja." Ucap Jennie malas lalu dia duduk di sofa ruang tv.
Mereka habis pulang dari acara pernikahan anaknya Nyonya Hailey. Memang sangat melelahkan, bayangkan kau di sana dari jam 8 pagi sampai jam 11 malam.
Siapa yang tidak lelah, apalagi Lisa yang menjadi potografer. Dia harus berjalan ke sana kemari untuk mengambil foto dengan kamera nya.
"Kau sungguh jahat Kak. Tidak ada kasian kasiannya pada Adik mu ini yang sudah lama tidak bertemu." Ucap Lisa mendramatis membuat Jennie memutar bola matanya malas.
Lisa menggerutu melihat respon Jennie yang bodo amatan. Lisa berfikir, sedih sekali dirinya memiliki Kakak yang dingin seperti ini. Tapi sebenarnya di balik sifat dingin nya itu dia adalah Jennie yang perduli, perhatian dan selalu ingin melindungi semua saudarinya.
Jennie yang melihat Lisa kesusahan memijat pundak nya tak tega. Saat ingin membantu Lisa, bel rumah nya malah berbunyi membuat Jennie mengurungkan niatnya membantu Lisa.
Dia bingung siapa yang bertamu di jam seperti ini. Dan rasanya dia ataupun Lisa tidak memiliki janji dengan seseorang terbukti dengan Lisa yang bertanya siapa yang datang malam malam begini.
"Kak ke depan sana, liat siapa yang datang. Aku males, rasanya badan ku udah remuk." Ucap Lisa.
Tanpa menjawab perkataan Lisa, Jennie langsung bangkit dan berjalan menuju pintu rumahnya. Jennie berfikir siapa kira kira yang datang, kalau krystal gak mungkin karena dia saat ini berada di Amerika tempat Kakaknya.
Saat membuka pintu Jennie menatap datar tidak lupa tatapan dinginnya melihat dua orang tak di kenal yang berdiri di depan pintu rumahnya seperti gelandangan. Membawa koper dengan wajah lelah dan kusut.
Jennie sempat berfikir mereka ini gelandangan, tapi dia hempas jauh jauh fikirannya itu. Melihat pakaian dan aksesoris yang merupakan keluaran terbaru dari Brand terkenal serta handphone dengan logo apple, berarti mereka bukan orang sembarangan.
.
.
.
Gantung dulu wkwk:v
Pasti dah bisa nebak siapa dua orang yang ada di depan pintu rumah Jennie kan hehe
Salam Manis Adik Kesayangan Blackvelvet:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
Fanfiction[COMPLETE] ~~~~~ "Aku merindukan kalian" -Irene "Kalian baik baik aja kan di luar sana?" -Seulgi "Aku harap kalian tidak ada yang terluka" -Wendy "Game ini bodoh sekali sama sepertiku yang bodoh karena tak bisa menemukan kalian" -Jisoo "Hidup ku ham...