[10]

3.2K 320 4
                                    

Oh iya itu gamabaran rumah Jennie ya guys yang aku letak di atas. Nanti bisa kalian bayangkan kalau "mereka" sampai di rumah Jennie hehe:) 

Selamat Membaca^^

.

.

.

"Hey apa kau mendengar ku?" Ucap Jennie menyadarkan Lisa dari lamunannya. "U-uh ya-yahh, foto itu adalah fotoku beserta delapan saudari ku yang lainnya. Tapi—" Gantung Lisa dengan wajah sedihnya. "Kenapa hmm?" Tanya Jennie melembut.

"Aku hanya tak ingin mengingat kejadian tragis yang menimpa keluargaku di masa lalu, itu membuat ku sangat sedih." Jawab Lisa tersenyum getir.

Jennie yang mendengar jawaban Lisa semakin yakin kalau dugaannya memang benar. Tapi dia harus benar benar memastikannya.

"Apa kau bermarga Kim?" Tanya Jennie yang di iyakan Lisa. "Sepertinya hanya ini satu satunya cara kalau dia memang adikku dia pasti merespon berbeda saat aku memanggilnya" Ucap Jennie dalam hati dengan yakin.

"Lily?" Panggil Jennie sambil menatap Lisa ingin melihat reaksinya. Lisa yang mendengar nama "Lily" langsung melihat ke arah Jennie.

"Tadi dia menyebut nama Lily?" Tanya Lisa dalam hati, dia rasanya ingin nangis. Sudah lama Lisa tidak mendengar panggilan itu, dulu hanya Kakak kelimanya dan kembarannya yang memanggil Lisa dengan nama Lily.

Lisa boleh berharap kan kalau yang di depannya ini Kakak nya, Kakak kelimanya yang sangat dia sayangi. Tapi Lisa tidak mau berharap terlalu banyak, dia takut kecewa.

Jennie yang melihat Lisa melamun setelah melihat ke arahnya karena tadi dia memanggil Lisa dengan nama Lily hanya tersenum kecil. "Sepertinya dia memang adikku Kim Lalisa atau dulu sering ku panggil Lily." Batin Jennie.

Jennie masih saja memperhatikan Lisa yang matanya sudah berkaca kaca menatap nya dengan sedikit harapan. Jangan tanya kenapa Jennie bisa tau yang di depannya ini adalah Lisa, selain karena namanya memang itu hanya Lisa yang sedari dulu memiliki poni anti badai seperti itu:v

"Jadi kau benar Lily adik kecil ku ya?" Tanya Jennie pada Lisa sambil tersenyum hangat. Lisa mengerjapkan matanya beberapa kali, dia masih belum bisa mencerna semua ini.

"Sepertinya otak mu terlalu kecil dan untuk bisa mengerti semua ini" Ucap Jennie tajam. Lisa yang mendengar itu sedikit merinding, tapi dia juga tidak terima dikatain memiliki otak kecil.

Lisa melotot ke arah Jennie "Enak aja ngatain otak ku kecil!" Lisa mendelik ke arah Jennie. Jennie ingin tertawa melihat wajah kesal Lisa, "Dia tak berubah, bahkan ketika marah atau kesal bibirnya selalu manyun seperti itu." Batin Jennie.

"Jadi benar kalau kau memang Lily?" Tanya Jennie sekali lagi. "I-iya, ja-jadi kau benar adalah Kak J?" Tanya Lisa gugup, dia sangat berharap.

"Ternyata otak mu cukup pintar juga yah." Jawab Jennie tersenyum. "Kau baru sadar sekarang? Otak ku ini memang pintar tau!" Balas Lisa kesal, Jennie mendengus kesal meihat Lisa.

Tunggu dulu sepertinya Lisa melewatkan sesuatu, Lisa lalu melihat ke Jennie dan menatap wajahnya serius hingga—

SATU

DUA

TIGA

EMPAT

LIMA—

BRAKKK!!! 

Lisa menggebrak meja dengan kuat, lalu Lisa berdiri dan melihat ke arah Jennie tak percaya. Jennie terkejut di tempat duduk nya lalu mengelus dadanya agar lebih tenang. 

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang