Selamat Membaca^^
"Jangan pernah lari dari masalah, karena semua tidak akan selesai begitu saja. Maka hadapilah walau dengan banyak resiko yang menghampiri."
.
.
.
"Aku tetap mau di sini sama kalian, aku merindukan kalian." Ucap Joy dengan mata berkaca kaca.
"Kau yakin? Itu berarti kau ingin meninggalkan mereka yang menanti dirimu membuka mata dan segera pulih agar bisa berkumpul bersama lagi." Ucap Mama Kim.
"Mereka semua saat ini sangat berharap kau bangun Anak ku. Kakak mu saat ini berusaha keras untuk membuat kondisi tubuh mu membaik sedangkan yang lain, mereka menangis dan merasa putus asa." Ucap Papa Kim.
"M-maksud Papa?" Bingung Joy.
"Lihat lah ke kanan." Ucap Papa Kim lalu tersenyum.
Joy yang bingung menolehkan kepalanya ke arah kanan. Di sana terdapat seperti lingkaran transparan yang memperlihatkan kondisi di ruang rawat nya. Mata nya membulat lebar saat dia melihat Dokter perempuan dengan ekspresi ketakutan dan khawatir.
Dokter itu menggunakan alat pacu jantung ke tubuhnya, berusaha sangat keras untuk memulihkan tubuh nya yang sudah hampir menyerah untuk hidup. "Kakak mu saat ini berusaha keras untuk kepulihan mu" Kata kata Papa nya membuat Joy tersentak dan menatap Dokter itu intens.
Lalu lingkaran itu menunjukkan kondisi di luar ruang rawat Joy yang sedang tidak baik baik aja. Dapat Joy lihat Adik nya menangis dalam pelukan Jisoo sang Kakak tapi yang membuatnya bingung siapa lima perempuan yang ikut menangis juga.
"P-papa, mereka siapa?" Tanya Joy bingung.
"Kau tidak mengenali Saudari mu sendiri Joy?" Ucap Mama Kim lembut.
"H-hah?! Mereka beneran......"
"Iya sayang, mereka Saudari mu yang lainnya." Potong Mama Kim.
"Jadi selama kondisi ku seperti ini mereka sudah bertemu satu sama lain? Dokter itu beneran Kakak ku? Mereka semua juga Saudari ku yang lainnya? Mereka seperti itu karena aku?" Tanya Joy tidak percaya.
"Iya sayang, mereka Saudari mu dan mereka sudah saling bertemu saat ini. Tidak kah kau lihat seberapa putus asanya mereka? Dan Kakak mu lihat lah seberapa keras nya dia berusaha." Ucap Papa Kim.
Joy masih menatap tak percaya pada apa yang di lihatnya. Sungguh dia tidak ingin membuat mereka bersedih, tapi dia merindukan kedua orang tuanya. Sekarang dia bingung antara mau kembali atau tetap di sini bersama Mama dan Papa nya.
Tanpa di sadari Joy, dia menatap satu pemandangan yang membuat hati nya merasa sakit. Salah satu perempuan di sana sedang terduduk di lantai menangis dengan putus asa sembari di tenangkan salah satu perempuan lainnya.
"Mama Papa, itu... dia siapa? Kenapa saat aku melihatnya hati ku rasanya sakit." Ucap Joy dengan air mata yang keluar tanpa di suruh.
"Kau tidak tau? Itukan Jennie kembaran kamu sayang. Lihat lah betapa rapuh nya dia dan sedang di tenangkan Irene, Kakak pertama mu." Jelas Mama Kim.
"Rasanya sakit Ma." Lirih Joy menyentuh dada nya.
"Kau masih bersikeras ingin tetap di sini bersama kami dan meninggalkan mereka semua Joy?" Tanya Papa Kim.
"A-aku gak tau, Pa." Ucap Joy bimbang.
"Kembalilah Joy, belum saat nya kau di sini. Kembalilah dan bertemu dengan mereka. Suatu saat kita akan berkumpul lagi di sini." Ucap Mama Kim tersenyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
Fanfiction[COMPLETE] ~~~~~ "Aku merindukan kalian" -Irene "Kalian baik baik aja kan di luar sana?" -Seulgi "Aku harap kalian tidak ada yang terluka" -Wendy "Game ini bodoh sekali sama sepertiku yang bodoh karena tak bisa menemukan kalian" -Jisoo "Hidup ku ham...