1

602 78 6
                                    

"ABANG! AA! MAS!" Teriakan si Bungsu dari kamarnya langsung buat ketiga kakaknya lari ke lantai dua.

"Kenapa Dek? Jangan bikin kaget pagi-pagi," tanya Shownu sambil terengah-engah karena lari kilat ke kamar si Bungsu.

"KALI INI SIAPA LAGI?!" Tanya Changkyun berdiri udah lengkap dengan seragam sekolah, melipat tangan di dada, dan pasang muka galak.

"Dek, kamu tuh nggak bisa pasang muka galak nggak usah sok-sokan," tegur Wonho melihat adiknya gemas.

"GAK USAH NGALIHIN TOPIK! KALI INI SIAPA NGAKU GAK!" Teriak Changkyun sambil nunjuk-nunjuk layar smartphone-nya yang nyala dan layarnya nunjukin sebuah chatroom.

Ketiga kakaknya diam, mengalihkan pandangan, kemana pun kecuali tatapan si Bungsu.

Changkyun yang keburu marah, langsung ambil tas, dan keluar dari kamar sambil nubruk badan ketiga kakaknya yang jatuhnya malah dia yang sakit.

Dia turun tangga buru-buru dan liat Kiki lagi masak sarapan sama bekal. Changkyun langsung meluk Kiki dari belakang.

"Kali ini kenapa lagi?" Tanya Kiki lembut sambil tetep masak.

"Ya itu, temen cowok baruku ngeblock aku  lagi! Gara-gara siapa? Ya itu lah tiga orang aneh!" Gerutu Changkyun sambil tetep meluk Kiki dari belakang.

"Tujuan ketiga kakakmu baik kok, biar kamu nggak kenapa kenapa."

"Kalo sekali doang si gapapa! Ini udah berkali-kali! Heran banget punya kakak nggak ada yang waras! Gila semua!"

"Haduh, ganteng gini dibilang gila, matamu kemana Dek," potong Minhyuk yang lagi turun diikuti Shownu sama Wonho. Changkyun yang masih kesel, pura-pura tuli. Pokoknya dia mau mogok ngomong.

"Dek, jangan marah lah, maksud Abang tuh bagus, nyeleksi cowok yang pantes buat Adek, soalnya Adek suka ga peka sama mana yang tulus mau jadi temen mana yang ada maksud lain," terang Shownu yang masih diacuhin Changkyun.

"Basi banget sih temenmu dek, pedekate aja pake embel-embel mau jadi temen belajar biar pinter," celetuk Minhyuk.

Changkyun melotot. "Jadi Bang Nu, A Wono, sama Mas Nyuk buka buka? Iya?! Ih kenapasih, Changkyun cuma mau punya temen! Abis ini Kyun bakal kasih password!"

"No password, kalo sampe Abang tau kamu password smartphone kamu, nanti Abang stop uang jajan kamu."

Changkyun merengut kesel. Kenapa sih kakaknya pada over protective banget?!

"Masih mending baru dibuka Dek, belum Aa sadap."

"AWAS AJA KALO SAMPE BERANI, CHANGKYUN MINGGAT."

"Kak Ki, bekalnya Changkyun dah siap belum? Kyun mau berangkat. Gamau liat muka makhluk aneh." Kiki ngangguk dan nyodorin bekal Changkyun yang udah terbungkus rapi.

"Changkyun berangkat ya kak, dadah!" Changkyun langsung lari ke depan pintu buat pake sepatu.

"Loh, loh Dek?! Hari ini kan hari senin, jadwalnya sama Aa, tungguin lah, Aa sarapan dulu sebentar." Wonho bingung padahal kan bener hari ini jadwalnya dia anter-jemput Changkyun.

"GAK USAH! KYUN MAU PAKE OJEK ONLINE! GAUSAH DIJEMPUT JUGA!" Teriak Changkyun terus keluar rumah, nggak lupa pake acara banting pintu juga.

"Kyun, jangan lupa topi dasi hari ini upacara!" Kiki manggil, tapi udah telat. Changkyun udah keburu pergi.

"Bang, nanti dijemput nggak?" Tanya Wonho.

"Gausah, biarin dia pulang sendiri, nanti malem beliin seblak biar nggak marah lagi trus baikan," jawab Shownu kalem sambil lanjut sarapan.

•••••

Di sekolah, Changkyun baru sadar kalo ini hari senin, padahal tadi Wonho udah bilang. Dan hari senin pastilah ada upacara. Sialnya, Changkyun beneran lupa buat bawa topi sama dasi. Padahal udah disiapin sama Kiki di meja makan.

Mau telfon salah satu kakaknya tapi gengsi, tadi udah marah-marah masa tiba-tiba minta tolong. Mana tadi jadi belum sarapan kan.

"Mau gue bantuin cari topi sama dasi Kyun? Nanti pinjem anak PMR," tanya Joy, temen sekelas sekaligus salah satu temen terdekatnya Changkyun.

Changkyun bingung, dia nggak biasa pinjem-pinjem barang orang, soalnya sebelumnya dia selalu prepare sendiri. Belum dijawab, dia udah ditarik duluan sama Joy keluar kelas.

Joy nggandeng tangan Kyun, dan jalan ke UKS buru-buru, jadinya Kyun kaya diseret. Nggak sengaja, Kyun jadi nabrak orang, tapi Joy nggak sadar jadi dia tetep laju.

Tiba-tiba pergelangan tangan Kyun yang lepas, udah ditarik, lebih tepatnya dicengkram sama seseorang di belakang. Otomatis, Joy jadi berhenti jalan. Dua cewek itu lihat kebelakang, dan nemuin Kak Jo, seksi kedisplinan OSIS lagi natap horror.

"Udah nabrak, keras lagi, minta maafnya mana?" Tanya Jo dingin.

"Maaf kak, Kyun—eh saya nggak sengaja. Joy juga," jawab Kyun berusaha tenang, padahal hatinya udah disko.

"Telat elah. Trus lo, mana dasi sama topi?" Tunjuk Jo ke arah seragam Changkyun yang polos tanpa adanya dasi.

"Eemm, anu itu—"

"Stop, lo lepas, anak ini ikut gue." Joy yang nggak punya pilihan lain pun lepas tangannya Changkyun yang sekarang udah dingin. Joy ngangguk pelan dan balik badan sambil berulang kali nyuarain kata maaf ke Changkyun.

Baru dua langkah jalan, suara yang sama nyetop Joy.

"Lo, stop."

"Iya, kak?" Joy balikin badannya, ragu.

"Panjangin sama longgarin seragam lo. Besok harus jadi," titah Jo yang dibalas anggukan Joy.

Setelah itu tinggal Jo sama Changkyun berdua dengan posisi tangannya Changkyun masih dicengkram erat sama Jo.

"Kak," panggil Changkyun takut-takut. Jo pun natep dia, nyuruh dia buat lanjut ngomong.

"Bisa lepas nggak, sakit kak, nanti bekas," pinta Changkyun sambil naikin tangannya yang dicengkram Jo.

Jo nggak jawab, juga nggak lepasin, cuma dilonggarin, abis itu dia jalan, sambil narik Changkyun. Hari ini, pagi ini, Changkyun udah diseret sama dua orang yang berbeda.

Di tengah jalan, Changkyun kepikiran buat ngomong. Dia tau Jo lagi jalan kemana. Jo pasti bakal nyuruh Changkyun buat kumpul dulu di BK, terus nanti upacara sendiri bersama orang-orang apes lainnya abis upacara selese.

Dia nggak mau kena masalah, karena nanti bakal diomelin seisi rumah. Jadi, Kyun mau coba bujuk Jo.

"Kak,"

"Apa?"

"Kali ini lolosin saya ya? Nanti saya traktir Kakak makanan deh, asal nggak mahal."

Jo berhenti, buat Changkyun jadi nabrak punggungnya Jo.

"Kecil-kecil udah mau korup. Gak, udah sana kumpul," tolak Jo dan nyuruh Changkyun buat gabung ke kelompok anak telat.

"Kak, saya belum sarapan, rada pusing sama perih perutnya," bujuk Changkyun belum mau kalah, tapi kalo yang ini kenyataan kok, perutnya bener-bener perih.

"Gak usah banyak alasan, udah sana, apa mau gue seret lagi?" Changkyun cuma natep Jo kecewa dan abis itu jalan buat gabung ke kelompok anak telat.

Sehabis itu, Changkyun diomelin sama guru BK, lama banget. Mana berdiri terus. Perutnya juga tambah perih. Bener-bener hari sial.

Setelah selesai sesi ceramahnya, kelompok telat itu digiring ke lapangan basket buat upacara sendiri, pake bendera transparan.

Jo masih ada disitu, di deket barisannya Changkyun bareng anak OSIS lainnya, merhatiin jalannya upacara.

Saat sampai ke sesi amanat pembina atau sesi ceramah kedua, Changkyun udah pusing banget. Dia berencana mundur, udah nekat, nggak papa diomelin lagi yang penting bisa duduk.

Baru balik, Changkyun oleng, dan tiba-tiba dia blackout. Changkyun pingsan, jam 9 pagi karena nggak sarapan.

Between Me You and My Brothers [ Joo-Kyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang