29

290 52 2
                                    

Hari ini juga, Jo diminta secara khusus sama Kiki buat nemenin Changkyun di rumah, karena keadaan Kiki yang drop dan sekarang dia lagi ke rumah sakit buat periksa kondisi keseluruhannya.

Sekarang Jo lagi asyik bertopang dagu, mengamati pacarnya yang katanya mau bikinin Jo cookies spesial.

Pacarnya jadi kelihatan lebih lucu dengan balutan apron floral itu. Rambutnya dicepol ke atas, katanya biar cookiesnya higienis.

"Kakak, gak usah diliatin segitunya," tegur Changkyun yang lagi sibuk sendiri tanpa menoleh ke Jo di belakangnya. Changkyun kan grogi kalo dilihatin gitu!

"Kan lo gak liat gue," balas Jo santai tetap kukuh buat mengamati Changkyun.

"IH TAPI KAN KERASA! Sana sana Kakak nonton tivi atau ngapain aja gih!"

"Gak mau." Sekarang Jo malah mengeluarkan ponselnya, menangkap sisi belakang pacarnya yang lagi sibuk sendiri itu.

"GAK USAH DIPOTO JUGA!" Seru Changkyun galak yang cuma dibalas leletan lidah dari Jo yang Jo yakin nggak bakal dilihat sama Changkyun.

"GAK USAH NGLEDEK!" Jo terkikik sekaligus kaget, ini pacarnya punya indra keenam apa gimana sih?

Di tengah perdebatan, suara ketukan pintu dari arah luar menginterupsi suara keduanya. Mereka sama-sama menoleh dan mendapati sesosok bayangan dari arah luar yang sayangnya tertutup tirai, jadi mereka nggak tahu itu siapa.

"Kak, minta tolong." Jo mengangguk kemudian beranjak. Sebelum membuka pintu, Jo menyibak tirai terlebih dahulu, berusaha melihat siapa tamu yang tadi mengetuk pintu.

Di luar, cuma ada sosok pria paruh baya, berpakaian santai, bahkan mungkin terlalu santai menurut Jo, dengan muka yang sedikit awut-awutan.

Jo membuka seperempat bagian pintu, kemudian melongokkan kepalanya ke arah luar. "Cari siapa?"

"Ini benar rumahnya Park Changkyun?" Jo mengangguk meski ragu.

"Saya mau bertemu sama dia."

"Maaf, tapi anda siapa ya?"

"Saya Ayah dari Changkyun." Mata Jo melebar maksimal. Sedikit tidak percaya dengan lontaran kalimat barusan. Jo mengatakan kepada pria itu untuk menunggu kemudian menutup pintunya kembali serta menguncinya.

"Kyun." Changkyun menoleh, sedikit heran dengan pemanggilan namanya. Apa ada sesuatu?

"Kenapa Kak?"

"Ikut gue bentar."

Jo menarik tangan Changkyun, membawanya ke depan pintu, kemudian menyuruh Changkyun mengintip dari jendela.

"Lo kenal itu siapa?"

Changkyun menggeleng, membuat Jo semakin bingung. Jo mengurungkan niatnya untuk mengatakan perkataan dari seseorang yang mengaku ayah pacarnya itu.

Suara ketukan kembali terdengar. Jo berusaha menulikan pendengaran. Tapi sayangnya, tangan kecil Changkyun terlanjur membuka kenop pintu, membuka pintu itu sepenuhnya. Mempertemukan Changkyun dengan seseorang yang asing itu.

"Changkyun?" Tanya pria itu.

Changkyun memiringkan kepalanya heran. Kenapa orang ini bisa tahu namanya?

Changkyun semakin terkejut saat orang itu tiba-tiba memeluknya. Genggaman tangan Jo terlepas.

"Ini Ayah, nak." Changkyun membulatkan matanya, pelukan pria itu semakin erat.

"A...yah?" Tanya Changkyun ragu.

"Iya, nak, ini Ayah."

"Tapi, kenapa? Kenapa baru sekarang?" Changkyun bener-bener bingung. Dia nggak tahu apa yang sebenernya lagi terjadi disini.

Between Me You and My Brothers [ Joo-Kyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang