Changkyun dengan buru-buru keluar dari kelasnya sesaat setelah guru kimianya menutup pelajaran dan meninggalkan kelas.
"Kyun?! Ga ke kantin?" Teriak Joy berharap Changkyun masih bisa mendengarnya.
Nggak lama, Changkyun melongok di depan pintu kelas. "Hari ini nggak, Kyun bawa cookies. Eh itu bagiannya Joy ada kok, di loker, nanti bagi sama Jeni ya." Habis ngomong gitu, Changkyun menghilang lagi.
Joy mengangguk paham dan mengambil cookies dari loker dan ikut keluar ke kelas Jeni yang berada tepat di sebelah.
"Kyun ga ikut lagi?" Tanya Jeni melihat Joy datang sendiri.
"Ikut, tapi cookiesnya doang. Anaknya udah ilang." Joy nyengir sambil nunjukin cookies yang dimaksud.
"Lagi kenapa sih itu anak? Jadi doyan masak cookies, makin hari makin enak sih. Suka ilang juga."
"Gue juga nggak tau, dianya nggak bilang. Nemu cowok kali," sahut Joy asal.
"Serius?! Astaga, Kyun gue udah gede. Pantesan ilangan terus. Yaudah, biarin aja, kapan lagi kan Kyun ada deket sama cowok," kata Jeni yang disetujui Joy. Dua orang itu tau persis gimana kelakuan ketiga kakak Changkyun. Dari dulu, Changkyun punya temen ya cuma mereka berdua, nggak ada yang lain lagi. Boro-boro punya temen cowok, temen cewek aja kadang diseleksi sama ketiga abangnya. Makanya, Joy sama Jeni seneng tau Kyun kemungkinan lagi deket sama cowok, meski itu cuma asumsi dan mereka nggak tau siapa orangnya.
"Lain kali kita sleepover aja, korek-korek dah tuh anak satu," usul Jeni excited.
"Deal. Atur tanggal aja. Gue nggak sabar mau wawancarain narasumber kita."
•••••
"Kakak!" Changkyun berteriak sambil buka pintu ruang klub musik. Jo ada disana, seperti kemarin, dengan gitarnya dan duduk di belakang lemari. Changkyun memosisikan dirinya di samping Jo.
"Kakak nggak takut apa sendirian gini."
"Biasa aja."
"Emang kakak nggak punya temen?" Jo menoleh dengan kesal. Belum ada lima menit, adik kelasnya ini udah mulai ngeselin.
"Temen gue banyak. Lo sendiri, ngikutin gue ngapain? Gapunya temen juga lo?"
"Enak aja! Ada tau, temenku tuh ada Joy, kakak kenal kan yang kemarin bareng aku pas mau upacara."
"Udah bener belom seragamnya? Gue belom ketemu lagi."
"Kakak liat sendiri aja lah. Trus ada Jeni. Trus, yang cewek udah. Trus Kakak sama Kak Jack. Kakak tau? Kakak tuh temen cowok pertamanya Kyun."
"Lo gapinter boong." Jo menolak mentah-mentah penyataan itu. Dia nggak percaya.
"Lah, serius, suer deh. Dulu mau punya temen suka dihalang-halangin jadi gajadi."
"Mana mungkin temen lo cuma gue sama Jek doang."
"Astaganaga, serius. Dari dulu tuh, tiap kali ada yang mau temenan sama Kyun, nggak ada seminggu tiba-tiba dia ngeblock Kyun."
"Lo nyebelin sih." Giliran Changkyun yang mendelik kesal. Enak aja dibilang nyebelin. Orang alasan kenapa nggak punya temen aja gara-gara tiga kakak laknatnya itu.
"Kakak gausah mulai nyebelin deh. Ini tuh gara-gara Abang, Aa, sama Mas! Tau ga, masa setiap aku punya temen cowok, terus mereka tau, besoknya cowok itu nggak mau temenan lagi sama Kyun! Gatau dah tuh diapain sama mereka bertiga."
"Gue nggak tuh?"
"Ya karena mereka belom tau! Makanya gaboleh sampe tau! Makanya namanya jadi 'Olshop Barang Uwu'! Kakak paham sampe sini?" Changkyun menerangkan dengan penuh emosi. Teringat kelakuan ketiga kakaknya yang suka aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Me You and My Brothers [ Joo-Kyun ]
Fanfiction[ lokal ] [ GS ] [ end ] Changkyun itu pacarable. Tapi sayang, pawangnya tiga, galak semua lagi!