10

361 64 3
                                    

Lama kelamaan, datang, duduk dan mengobrol bareng Jo di ruang klub musik udah jadi kebiasaan Changkyun. Hampir setiap hari, Changkyun ada disana di setiap jam istirahat, meski nantinya disana, dia cuma ribut sama Jo atau ndengerin Jo nyanyi lagu request darinya.

Jo dan Changkyun sendiri semakin akrab. Nggak ada rasa canggung, rasa malu. Yang ada rasa pengin menjahili satu sama lain. Changkyun juga nggak tau kenapa temen pertamanya bisa Jo, dan ternyata bisa awet. Padahal, kakak kelasnya itu nyebelin terus.

Hari ini, masih sama. Changkyun udah duduk manis di samping Jo. Ikut bersenandung menyanyikan sepenggal lirik yang dia hafal, dan kadang menertawai Jo yang bikin lirik sendiri atau cuma sekedar humming.

"Bisa gak lo requestnya bukan lagu korea mulu? Gue gak bisa nyanyinya tolong."

"Tapi Kakak tau kan lagunya. Selama tau sih gapapa, lagian Kakak nyanyi asal masih enak kok."

"Gue tau lo setengah korea tapi, plis sekali sekali req lagu barat apa indo yang gue bisa nyanyi full."

"Wait, Kakak tau darimana aku blasteran Korea? Perasaan aku gapernah kasih tau deh."

"Dari Jek. Lagian dari nama lo aja udah ketera kok. Lo nggak ada nama indo emang?"

"Nggak ada, atau ada mungkin? Tapi aku nggak tau, gak ada yang pernah kasih tau. Udahlah Kak, mending dari sekarang Kakak latian panggil namaku. Masa udah kenal lama panggil nama aja nggak bisa."

"Gue bisa cuma nggak mau." Changkyun melirik tajam. Apa coba alasan seseorang bisa nggak mau panggil nama orang lain dan malah ganti pake panggilan aneh-aneh?

"Kalo gak mau ya gausah diganti pake panggilan aneh juga!"

"Oi gak aneh, bocil juga nggak, pendek juga biasa aja. Nama lo tuh yang aneh."

"Lagian, Kakak curang banget tau gak?" Jo bingung. Dia curang dalam hal apaan?

"Aku cerita banyak banget ke Kakak, tapi aku nggak tau apa-apa tentang kakak."

"Oh, mau tau nih?" Goda Jo sambil pasang senyum nyebelin. "Gak ada yang menarik."

"Biarin, aku mau tau! Gantian kek!"

"Nama gue Jo. Brilliant Joushka," terang Jo.

"Kak, yang serius!"

"Loh gue serius! Itu kan nama gue!"

"Ya ga gitu juga ceritanya! Yang aku nggak tau kek!"

"Hm, apa ya? Harusnya lo tau banyak sih tentang gue, soalnya banyak kabar burung tentang gue suka beterbangan."

"Kyun gak suka gosip."

"Bohong banget lo! Cewek kalo nggak doyan gosip bukan cewek."

"Udah lanjut!"

"Gue anak band posisi drummer."

"Kyun cubit nih lama-lama!"

"Gue seksi kedisplinan yang dulu pernah bikin adek kelasnya pingsan." Changkyun batal marah dan malah terkikik geli teringat pertemuan pertamanya dengan Jo yang buruk itu.

"Temen gue banyak. Tapi gue milih nemenin lo soalnya gue kasian. Oh, gue baru inget. Jujur aja, lo juga temen cewek pertama gue setelah sekian lama."

"Kok bisa?"

"Gue sebenernya nggak suka temenan sama cewek."

"Loh kenapa?"

"Gue gak percaya sama cewek."

"Kalo aku?"

"Kalo lo, karena setengah cewek setengah singa jadi masih masuk."

"Jahat! Lagian, kenapa bisa gak percaya? Trus ke cewek doang lagi. Diskriminasi itu namanya!"

"Gue punya mantan, gak cuma satu. Dan mereka semua, they cheated on me."

"Hah? Kakak pernah punya pacar? Ada yang mau gitu?" Kini giliran Jo yang mengulurkan tangan bersiap untuk menyentil dahi adik kelasnya karena ringan mulut. Changkyun yang sadar langsung buru-buru mundur beberapa langkah.

"Sori kak, sori, kelepasan ih. Itu awasin tangannya," pinta Changkyun sambil menunjuk-nunjuk jari Jo yang sudah siap menyentil.

"Gue jadi benci sama cewek," lanjut Jo.

"Ih, mantan kakak mencemari cewek lain yang baik kan jadinya. Kakak harus percaya kalo Kyun tuh baik."

"Gak, lo juga jahat."

"Ih serius, Kyun tuh gabakal gitu, lagian kakak temen pertamanya Kyun, bakal kyun baik-baikin lah, Kyun jaga."

"Sok-sokan amat lo mau jaga gue. Badan masih pendek gitu."

"Trus kenapa kakak mau temenan sama Kyun?"

"Gue, juga nggak tau," aku Jo. Karena nyatanya emang gitu. Jo nggak paham kenapa dia mau menghabiskan waktu bareng adik kelasnya ini. Jo juga nggak paham kenapa dia mau meladeni semua ocehan adik kelasnya ini. Lama-lama Jo bisa gila karena nggak paham sama dirinya sendiri.

"Tapi mungkin, karena lo cewek pertama yang gue rasa, deket sama gue tanpa niatan lain, jadi gue percaya sama lo."

"Kakak bisa percaya sama Kyun!" Changkyun menepuk-nepuk dadanya dengan bangga.

Jo tersenyum dan mengulurkan tangannya. Berniat menepuk puncak kepala Changkyun. Tapi, Changkyun malah menjauhkan kepalanya.

"Gue bukan mau nyentil lo elah! Sini buru, gue lagi baik!"

"Kakak gapernah baik enak aja!" Meski Changkyun ngomong gitu, tapi dia tetep deketin kepalanya ke jangkauan Jo. Dengan sedikit rasa was-was. Changkyun nunduk dan merem bersiap menahan rasa sakit, semisal nanti Jo bohong.

Tapi, enggak. Gak ada rasa sakit di dahinya. Yang ada malah tepukan pelan di pucuk kepalanya. Changkyun buka mata, dan lihat ke arah Jo, yang lagi senyum lebar.

"Apa gue bilang? Gue lagi baik."

"Pasti ini bukan kakak. Pasti ada yang rasukin kakak, buat siapapun dan apapun yang rasukin Kak Jo, pesanku satu, sering-sering ya."

"Negatif mulu lo ke gue. Besok-besok gak bakal dah gue gini lagi kalo lo negatif terus."

"Heh, ngaca aku negatif juga gara-gara kakak sendiri, terus ini sampe kapan mau nepuk-nepuk, kepalaku sakit mbungkuk terus! Kakak sengaja kan!"

"Astaga! Lo juga awalnya dah nunduk! Bukan gue yang nundukin! Udah lah!" Jo melepas tangannya dari kepala Changkyun dan menyentil dahi Changkyun dengan cepat sehingga adik kelasnya itu, tersentak ke belakang.

"JAHAT! SUMPAH YA KAK KALO SAMPE AKU BEGO AKU TUNTUT KAKAK!"

Jo tertawa dan berdiri, merapikan gitar dan kertas-kertasnya.

"Lo ga ikut?"

"Kemana?"

"Balik."

"Loh?" Buru-buru Changkyun lihat jam. Dan sialnya, ternyata bel masuk udah bunyi dari 10 menit yang lalu.

"KOK KAKAK GAK BILANG?!"

"Barusan udah."

"Ck, bukan gitu! Udahlah, aku balik!" Changkyun berlari ke luar ruang musik, berharap dia masih belum terlambat. Sedangkan, Jo mengikuti dari belakang, mengunci ruang klub musik, dan tertawa melihat Changkyun udah ilang duluan.

•••••

Hola semuaaaa!!!

Aku balik lagi hehehe

Mau ngomong apa bingung jd yaudahlah semoga suka ya, terus stay tuned terus, perjalanan kita masih panjaaaaaaaaang!

Sampe ketemu di next chap, ciao!

Between Me You and My Brothers [ Joo-Kyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang