15

324 59 3
                                    

"Ini Changkyun?!" Tanya Jackson nggak percaya saat lihat Jo datang bersama Changkyun masih dalam posisi tangan tertaut.

"Hai Kak!" Sapa Changkyun sambil tersenyum lebar.

"Duh Dek, siapa yang nyaranin outfit lo, bisa ada yang serangan jantung mendadak ini," keluh Jackson sambil memegang area jantung yang segera dilirik tajam oleh Jo.

"Kenapa? Aneh ya?"

"No! No! No! Gila kali kalo aneh, lo cantik Kyun," tegas Jackson yang sekali lagi dilirik tajam oleh Jo.

Jo mendengus kesal, lalu berbalik menghadap Changkyun. "Nanti selama gue perform, lo nonton sama Jackson ya." Changkyun mengangguk paham.

"Masih lama emang?"

"Gak, ini yang di panggung kelar, gue naik." Changkyun manggut-manggut. Dia baru sadar daritadi tangannya masih digandeng rapat sama Jo. Pantes orang-orang di backstage semuanya melirik dan senyum aneh. Apalagi, outfit kembarnya yang kebetulan itu dengan Jo bisa menambah asumsi orang-orang tentang dia dan Jo.

"Kak," panggil Changkyun pelan. Jo menoleh, kemudian Changkyun menyuruh Jo buat menunduk.

"Lepas tangannya bisa gak? Aku malu diliatin banyak orang, mereka pada senyum-senyum gitu tau!" Bisik Changkyun dengan buru-buru. Jo sendiri, dibilang nggak sadar juga nggak. Dia sadar seratus persen kalo sampai detik ini, tangannya masih menggandeng tangan adik kelasnya itu. Jo mengeluh dalam hati, belum berniat buat melepas tangan Changkyun. Tapi, akhirnya dilepas juga.

"Nanti fokus ke gue oke," kata Jo.

"Iya, nanti aku potoin yang banyak!"

"Gak usah, gue pengin lo enjoy nontonnya. Masalah foto, Jek moto kok."

"Biarin lah! Suka-suka aku dong!" Jo mengangguk mengalah. Lalu, suara dari panitia tampak memanggil nomor urut Jo.

"Inget, jangan kepisah sama Jackson. Gue pergi dulu," kata Jo menepuk puncak kepala Changkyun kemudian pergi bergabung dengan teman bandnya.

"Changkyun? Ayok, ikut gue," ajak Jackson. Changkyun mengangguk dan menyusul Jackson ke luar backstage.

Sekarang mereka ada di barisan terdepan, berkat Jackson yang berhasil membuat jalan buat dia dan Changkyun meski sempat dilirik tajam beberapa orang.

"Kak, di belakang aja gak apa padahal."

"No, gue mau lo dapet pengalaman terbaik. Oh iya, sori nih kalo gue mepet-mepet. Gue cuma gak mau lo kejepit apa tubrukan sama yang lain apa kenapa-napa. Gue dapet amanat buat jagain lo. Lo fokus aja ke depan oke?" Changkyun mengiyakan, dia nggak terlalu mempermasalahin hal itu, karena dia kenal Jackson. Jadilah posisi Changkyun sekarang kayak ada di kungkungan Jackson dengan Jackson yang melindungi dari belakang.

"Lo baru pertama liat Jos manggung ya?"

"Iya, makanya aku excited. Biasanya cuma denger Kak Jo nyanyi." Jackson mengangguk paham. Dalam hati berharap semoga temannya itu sukses dan sesuai rencana.

Band Jo mulai tampil, membawakan beberapa lagu yang dimedley jadi satu, dimulai dengan lagu tanpa instrumen, lalu lagu yang menggebu-gebu dan diakhiri dengan lagu sejuta umat. Band Jo mengambil kesempatan ini buat narik massa. Alhasil sekarang, audiens melambaikan tangan mereka ke arah kanan dan kiri sambil ikut bernyanyi.

Changkyun melihat itu semua. Dia akui, Jo keren saat tampil di panggung. Dia juga udah capture beberapa foto yang menurutnya bagus, karena Jo terlihat keren.

Di penghujung lagu, Jo berdiri dari tempat semula, kemudian mengambil alih mic dengan sebelumnya berhighfive dengan vocalist. Seluruh personil band tampak menyoraki Jo. Jackson juga sama. Dia ikut meneriakkan kata-kata semangat.

Between Me You and My Brothers [ Joo-Kyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang