Jo sengaja mengemudi dengan lambat. Sesekali dia akan menoleh ke arah Changkyun yang sekarang udah tertidur pulas di sampingnya.
Rambutnya udah terurai, karena katanya ngganjal kalo buat tidur. Tangannya memeluk plushie bentuk dinosaurus yang tadi dibelinya di taman bermain.
Changkyun udah tidur dari belokan pertama dari taman bermain. Jo maklum, soalnya Changkyun seharian bener-bener pecicilan kesana kemari. Apalagi, pake teriak-teriak segala kan.
Sebenernya tadi, Changkyun bilangnya nggak mau tidur meski mukanya udah nandain kalo dia ngantuk. Katanya, mau nemenin Jo. Tapi, belum ada sepuluh menit nahan ngantuk, Changkyun udah pindah ke alam mimpi.
Masalah tadi di bianglala, karena Jo ketahuan, jadi mau nggak mau Jo jadi ngaku. Tapi, Changkyun malah pasang pose dan minta difoto ulang.
"Bilang dong kalo mau moto, jadi kan aku bisa siap-siap biar gak aib!"
Alhasil, Jo jadi punya foto Changkyun dimana cuma dia yang punya foto itu.
Tapi, sejujurnya, mau foto diem-diem ataupun sengaja, hasil foto pacarnya nggak ada yang jelek. Mungkin, karena yang difoto pacarnya kali ya?Setelah foto, nggak ada momen cheesy romance yang terjadi. Habis itu, mereka berdua malah ribut hal-hal kecil. Kayak berdebat, tentang nama tempat-tempat di bawah mereka, tentang wahana apa yang paling asik, dan hal-hal remeh lainnya.
Jo menatap wajah pulas Changkyun, lalu tersenyum sampai menunjukan kedua dimplenya itu. Jo rasa kali ini dia udah bener-bener jatuh sama pesona Changkyun.
Tapi, Jo nggak merasa dirugikan, karena menurutnya, mengenal dan jatuh hati pada pacarnya ini, merupakan keberuntungan.
Jo yang dulu nggak percaya lagi sama perempuan, berubah. Meski, cuma sedikit, dan cuma ke satu orang. Dia percaya Changkyun, dan dia tahu Changkyun serius saat dulu dia bilang bahwa dia bisa dipercaya.
Jo teringat pertemuannya dengan Changkyun, bahkan dulu dia sempat menilai Changkyun sebagai cewek yang suka tebar pesona. Tapi, ternyata tanpa Changkyun sadari, pesonanya sendiri menguar tanpa diminta. Jo menyesal, dulu pernah menilai aneh-aneh tentang pacarnya.
Apa mungkin sekarang dia dapet karma karena pernah sinis ke Changkyun?
Yah, tapi kalo karmanya berbentuk seorang Changkyun, Jo dengan senang hati bakal menerima.
Jo tahu, dia nggak bisa manis sama Changkyun, karena pada dasarnya, manis bukan sifat dasarnya. Tapi, dia tahu kalo Changkyun tahu tentang perasaan Jo. Dan menurut Jo, itu semua udah cukup.
Jo bener-bener bakal usaha buat luluhin hati ketiga Abang pacarnya ini dan buat Changkyun percaya kalo Jo serius sama dia.
Sesi lampu merah digunakan Jo buat mengusik tidur nyenyak pacarnya itu. Dia menusuk-nusuk pipi Changkyun dengan telunjuk, memainkan rambut, bahkan mendekatkan tangannya ke hidung Changkyun, memastikan pacarnya bernapas dengan benar dan teratur.
Changkyun tampak nggak keusik sama sekali, Jo jadi bosen ngusilin tidur pacarnya itu, akhirnya Jo memilih buat natap pacarnya selama sisa waktu lampu merah berakhir.
Matanya menangkap sesuatu yang ganjal, dengan pelan dia menyibak rambut pacarnya itu ke belakang, tapi ternyata penglihatannya nggak salah.
Ada bekas luka melintang di leher pacarnya itu. Jo baru tau, karena selama ini dia emang nggak pernah merhatiin pacarnya dalam jarak dekat dan dengan waktu yang cukup lama. Jujur, Jo gugup semisal ditatap balik pacarnya. Makanya, kesempatan ini dipake Jo buat meneliti lebih dalam tentang Changkyun.
Tapi, dia malah nemuin sesuatu yang di luar dugaan. Bekas luka. Jo harap, ini cuma luka biasa, dan pacarnya baik-baik aja sekarang.
•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Me You and My Brothers [ Joo-Kyun ]
Fanfic[ lokal ] [ GS ] [ end ] Changkyun itu pacarable. Tapi sayang, pawangnya tiga, galak semua lagi!