Cerita Mereka

338 61 0
                                    

Sepulang sekolah gue liat mobil warna merah parkir di depan rumah si kembar tiga.

Itu kan mobilnya Om Kimbum.

Iya Om Kim Sang Beom, tapi dipanggil Kimbum. Papanya si kembar tiga.

Udah lama gue gak liat dia pulang.

Gue kaget pas denger suara pecahan barang dari dalem rumahnya.

Duh, perasaan gue gak enak deh.

Terakhir kali Om Kimbum pulang, sekitar 5 bulan yang lalu. Itupun kepulangannya cuma buat mukulin Hendery yang ketahuan diem-diem jenguk mamanya di rumah sakit jiwa.

Gue kurang tau sih, kenapa keluarga mereka berantakan kayak gitu😓

Bruk.

Astaga.

Gue ga salah liat?

Yangyang jatuh di halaman rumahnya karena ditendang papanya dari dalem rumah.

Gue nutup mulut ga percaya.

Bang Kun dan Bang Winwin keluar dari gerbang rumah gue dan ngeliat kejadian itu juga.

"Bang Kun... Bantuin Yangyang." kata gue setengah terisak.

Bang Kun langsung lari ke rumah si kembar tiga.

"Om, udah. Yangyang itu anak om."

Bang Kun ngebantu Yangyang berdiri dan memapahnya.

"Jangan ikut campur kamu ya! Ini anak wajar dapet pukulan dari saya. Saya bapaknya. Mau apa kamu?"

Om Kimbum malah nunjuk-nujuk abang gue dengan kasar.

"Udah Pa, Yangyang salah. Jangan marahin Bang Kun." lirih Yangyang sambil memegangi perutnya.

"Dasar anak kurang ajar!"

Bruk.

"Cuih, saya gak sudi punya anak kayak kamu, untuk apa kalian bertiga lahir ke dunia ini hah?"

Lagi-lagi Om Kimbum menendang perut Yangyang dengan kasar dan meludahinya.

Bang Kun yang memegangi Yangyang pun ikut jatuh ke belakang.

"Udah Pa, berenti. Dejun mohon."

Xiaojun memohon di kaki papanya.

"Udah, Dejun. Kamu juga sama aja. Belajar aja kamu ga becus, gimana nanti terusin usaha papa? Dasar anak gatau diuntung."

Plak.

Om Kimbum memukul Dejun dengan keras.

Dejun pun jatuh ke belakang.

Om Kimbum keluar melewati gerbang rumahnya.

Gue takut pas Om Kimbum mendelik ke arah gue dan Bang Winwin.

Bang Winwin meremas tangan gue yang keringetan.

Gue lari menghampiri mereka sesaat setelah mobil Om Kimbum melaju pergi menjauh dari perumahan kami.

"Dejun, Yangyang, Bang Kun... Hendery mana?" lirih gue sambil gemetar liat keadaan mereka.

"Itu..." Yangyang nunjuk ke arah ruang tamu.

Hendery terbujur lemah dengan pecahan vas yang menancap di dahinya.

Darah mengalir di sisi tubuh lemahnya.

Ya Tuhan.

"HENDERY......!!!!"

Gue berteriak dengan histeris.

Tolong, jangan kenapa-kenapa.

Kisah-Kasih Semut Merah° NCT OT23 (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang