Jam 10 malem kita pun pulang.
Karena udah malem juga kan, dan ga baik sampe malem-malem nontonin orang pacaran.
Dari taman sampe ke rumah, gue jalan sebelahan sama Dejun.
Gatau kenapa bang Kun kek sengaja gitu ngasi waktu ke gue dan Dejun biar bisa berduaan.
Bang Kun minta digendong ke kak Doy dan jadilah mereka berantem di perjalanan pulang.
"Thanks for tonight ya guys." kata Kak Jaehyun sambil ngebuka pager rumah.
"Yoii kak Jae, mau tidur dulu ya. Besok ada les." kata Hendery yang masuk ke rumahnya.
"Ciah, udah mulai les nih. Diajar siapa?" tanya gue nyenggol pinggangnya Dejun.
"Kak Taeyong. Biar Yangyang lebih serius belajarnya." sahut Dejun.
"Yaudah, goodnight adek-adekku." kata Bang Kun ngeliatin mereka sampe masuk ke dalem rumah dan nutup pintu.
Udah berasa kek bapaknya.
Gue dan yang lainnya pun masuk ke rumah kemudian disusul sama bang Kun yang habis ngunci pager.
Kak Doy masuk ke dalam kamarnya tanpa ngomong apapun.
Makin beda aja tingkahnya.
Jujur, gue kangen kak Doy yang dulu.
Walaupun suka marah, tapi asli gue kangen masa-masa itu.
Daripada diem-diem ga jelas kek gini.
Gue juga naik ke kamar gue, sedangkan kak Jaehyun dan bang Kun nyalain TV di ruang tamu.
Gak lama kemudian, gue denger lagu 'Congratulations' punya Day6 diputer di kamarnya kak Doyoung.
Gue yang ngelewatin kamarnya kak Doy, gak sengaja liat kak Doy yang lagi tiduran sambil natap langit-langit kamar.
Kak Doy juga ikut senandung lagu itu, yang gue tau lagu itu adalah lagu galau tentang seseorang yang lagi patah hati.
Apa dia baik-baik aja ya?
Tapi keliatannya kak Doy lagi badmood gitu dan gue ga berani buat manggil dia.
Gue pun menuju kamar gue yang berada di sebelah kamarnya kak Jaehyun.
"Dek.."
Langkah gue terhenti.
"Eh, kak Doy belum tidur?" tanya gue pura-pura.
"Harus kakak jawab ya? Padahal daritadi keknya kamu merhatiin kakak."
Astaga, gue kegap nontonin dia -_-
Mau gamau gue masuk ke kamarnya kak Doyoung dan duduk disampingnya.
"Kak Doy kok nangis?" tanya gue saat liat kak Doy dari dekat.
"Emosional sama lagunya dek." kata kak Doy.
"Seriusan? Kok keknya meragukan."
Kak Doy senyum dan tiba-tiba megang tangan gue.
"Dek, boleh gak kak Doy jujur sama kamu?"
"Jujur apa kak Doy?" tanya gue deg-degan, gue takut.
Kak Doy pun jelasin semua hal tentang dia, yang ternyata bukan anak kandung papa.
Ditambah lagi, bang Kun dan kak Jaehyun udah tau karena kak Doy udah ungkap semuanya pas malam saat kak Doy pulang dan mabuk.
Gue gatau karena gue ketiduran di sofa dan ga sempet denger moment itu.
"Maaf dek. Semoga adek gak marah sama kak Doy." katanya nunduk.
"Yaampun kak Doy, adek ga marah sama kakak. Malahan adek seneng karena kakak udah baik bgt sama adek, mama, dan bang Kun. Padahal kita gak ada ikatan darah."
Gue nepuk-nepuk bahu kak Doy.
"Bukan itu, dek."
"Trus maaf buat apa?" tanya gue.
"Maaf karena kak Doy udah naruh perasaan sama adek. Maaf karena kak Doy gak pantes banget buat bilang ini...
"Kalau kak Doy cinta sama kamu, dek."
Gue terkejut denger perkataan kak Doyoung.
"Kak Doy-
"Maaf, jangan bilang apapun dek. Kak Doy gamau denger."
"Tapi kak Doy-
"Maaf karena udah nyium kamu malam itu. Kak Doy ga pantes lakuin itu ke kamu."
Gue ngusap air mata kak Doy.
"Mulai besok, kak Doy bakal tinggal sama papa dek, sama mama kak Doy, dan saudara tiri kamu, Chenle."
"Tapi kenapa kak Doy? Adek gak benci sama kakak. Bang Kun juga pasti bakal sedih kalau kak Doy pindah darisini."
"Gabisa dek. Kakak gak pantes tinggal disini, dan kakak juga takut kalau perasaan kakak ke kamu jadi gak terkendali."
"Kak Doy, please. Jangan pindah darisini ya?" kata gue memohon, bahkan gue udah mau nangis.
"Maafin kak Doy dek. Kamu baik-baik disini sama Kun dan Jaehyun. Rajin belajar, jangan keluyuran terus, jangan sering minta uang ke Jaehyun, dan jangan berantem sama si kembar tiga."
"Kak Doy ngomong apa? Kak Doy ga boleh pindah darisini!" isak gue.
Gue akhirnya nangis, karena hal yang gak gue sangka bakal terjadi.
Gue nyesel, karena gak menghargai moment gue setiap hari sama kak Doyoung.
Dan bener-bener gak siap kalau kak Doyoung gada di rumah ini.
"Satu lagi, selamat ya dek. Bang Kun ngerestuin kamu sama Dejun kalau kalian pacaran. Kak Doy jadi iri☺."
Kak Doy ngusap rambut gue sambil senyum, tapi senyum yang penuh air mata dan rasa sakit.
Gue yang ikut nangis, langsung peluk kak Doyoung erat-erat.
Gue teringat sama moment pas pertama ketemu kak Doyoung, dan itu bikin tangisan gue makin menjadi-jadi.
"Sstttt, udah dek. Nanti di denger sama Kun."
"Ngomong apa lo Doy? Lo mau kemana?"
Bang Kun dan Kak Jaehyun muncul di depan pintu kamar.
"Oh, Kun, Jaehyun. Mungkin ini malam terakhir gue disini."
"Doyoung, apa gak bisa lo pikir dulu pelan-pelan?" tanya bang Kun dengan raut muka sedih dan khawatir.
"Maaf Kun. Gue ga bisa ubah keputusan gue, semoga lo ngerti."
"Doy, jaga diri lo baik-baik."
Ka Jaehyun nepuk pundak kak Doyoung.
"Doyoungggggg...."
Akhirnya, sekuat-kuatnya bang Kun dan Kak Jae, mereka nangis juga
Kami berempat berpelukan dengan penuh tangis.
Terimakasih untuk semunya, kak Doyoung.
Adek sayang kakak❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah-Kasih Semut Merah° NCT OT23 (Book 1)
Fiksi PenggemarGimana rasanya kalau... Jadi adiknya Kun? Punya tetangga si kembar tiga Xiaojun, Hendery dan Yangyang? Sepupu jauhnya Winwin? Punya Kakak kelas seperti Lucas? Dan belajar dengan guru les privat setampan Ten? Ditambah bonus sering ketemu sama co...