Kirain nggak secepat itu 200nya HAHAHAHAHA
.
.
.
.
.Melihat kedua orang tuanya yang ternyata juga datang kemari, Rose segera menghampiri mereka. Dia menahan tangan Citra yang membuat wanita paruh baya itu menoleh. "Ibu..." Tangis Rose pecah, dia dengan segera memeluk Citra, Ibunya yang selama enam tahun ini tidak pernah dia temui.
Citra yang masih kaget dan tidak menyangka jika putri sulungnya berada di sini, terpaku sebentar sebelum akhirnya membalas pelukan Rose. "Sabrina..." Sabrina, merupakan panggilan kesayangan yang biasa Citra gunakan untuk memanggil Rose. Air mata Citra ikut menetes. Dia sangat merindukan putrinya. Enam tahun lamanya mereka tidak pernah bertemu, dan baru hari ini mereka dipertemukan kembali. "Kamu kemana aja nak?" Wanita paruh baya tersebut melerai pelukannya. Dia memegang wajah Rose dan memperhatikan setiap incinya.
"Aku---"
"Pergi kamu!" Dio tiba-tiba saja menarik Citra ke belakangnya. Pria itu menatap Rose dengan penuh amarah.
"Ayah." Rose mencoba mendekat, tapi Dio menahannya. Dia kembali mengusir Rose untuk kedua kalinya. Namun wanita itu tidak mudah menyerah, Rose ingin meminta maaf pada kedua orang tuanya terutama Dio yang melarang keras putrinya tersebut untuk menikahi Jungkook enam tahun yang lalu. "Aku minta maaf. Putri Ayah mau minta maaf sama kalian."
"Saya nggak punya putri, putri saya udah meninggal enam tahun yang lalu." Dio menarik Citra untuk membawa istrinya pergi menjauh, namun Rose tiba-tiba saja berlutut di hadapan orang tuanya. Tidak perduli dengkulnya basah karena rerumputan yang terguyur hujan semalam. "Minggir," ujar Dio dengan nada dingin.
"Mas, itu anak kita," ucap Citra, dia berusaha untuk membangunkan Rose, tapi lagi-lagi Dio menahannya.
"Aku udah nggak nganggap dia putri kita lagi semenjak dia memilih kabur dan menikah dengan laki-laki sialan itu." Hati Rose mendadak sakit mendengar ucapan sang Ayah. Tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena ini memang sudah menjadi konsekuensi dari pilihannya enam tahun yang lalu. Ya, Rose dan Jungkook memang menikah tanpa restu Ayah mereka masing-masing. Jika James berpikir Rose adalah sumber utama yang membuat Jungkook berubah menjadi pembangkang, maka Dio sebaliknya. Dio pikir Jungkook adalah pengaruh buruk untuk putri sulungnya. Terlebih lagi pria paruh baya itu tahu jika Jungkook pernah masuk penjara karena mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Karena hal itulah Dio sangat menentang keras saat Rose bilang jika dia akan menikah dengan Jungkook.
Tapi karena Rose dan Jungkook sama-sama keras kepala, mereka tidak memperdulikan ucapan orang tua mereka dan memilih untuk kabur dari rumah masing-masing lalu melakukan kawin lari. Bahkan untuk membiayai kehidupan mereka, Jungkook dan Rose bersusah payah membangun restoran dengan di modali oleh Chanyeol yang merupakan sepupu Jungkook. Dan Rose pikir, mungkin rumah tangganya dan Jungkook tidak berjalan lancar selama ini karena hubungan mereka tidak direstui oleh Ayah masing-masing.
"Maafin aku Yah. Aku menyesali semua perbuatan aku," ujar Rose dengan suara terisak.
Jaehyun yang melihat itu dari jauh, bergerak untuk memeluk Juan dan Jihan agar kedua anak tersebut tidak melihat kondisi Ibu mereka. Meski bulu kuduk Jaehyun sedikit meremang, karena ini pertama kalinya untuk Jaehyun memeluk anak kecil seumur hidupnya.
Dio membuang pandangannya. Sedangkan Citra terus meneteskan air matanya. Hanya dia dan putra keduanya yang mendukung Rose sejak dulu. Meski Citra sempat kecewa karena Rose kabur dari rumah, tapi dia tidak mungkin bisa membenci putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My BOSS! [SUDAH TERBIT]
Fanfiction[17+] [Saat rose sedang sangat membutuhkan uang, dia nyaris dipecat oleh putra CEO di perusahaan tempatnya bekerja, yang katanya beberapa bulan lagi akan naik jabatan menggantikan posisi sang ayah untuk menjadi CEO. Lalu Bagaimana nasib Rose akankah...