Hmmm asem udah mau PAS lagi aja :)))
.
.
.
.
."Aduh Yah pelan-pelan." Rose meringis saat sang Ayah sedang mengganti perban di perutnya.
"Orang nggak Ayah apa-apain kok. Kamu cemen banget," cibir Dio yang dibalas dengusan oleh Rose, mendapati reaksi seperti itu dari putrinya, Dio tertawa. "Kamu beneran mau ikut nemenin anak-anak outbond?" tanya Dio.
Pagi ini Rose dan si kembar memang akan berangkat ke tempat outbond yang berada di daerah Bogor. Kegiatan itu rutin diadakan oleh sekolah Juan dan Jihan setiap satu tahun sekali. "Iya Yah. Kasian juga mereka kalau nggak ikut, ini kan pertama kalinya buat mereka," kata Rose. Bahkan sejak semalam si kembar tidak mau tidur saking tidak sabarnya ikut acara seperti ini.
"Tapi Ayah denger dari Ibu katanya ada kegiatan yang melibatkan orang tua murid. Kamu yakin bisa emang? Kamu kan belum boleh terlalu banyak gerak Rose." Dio sebetulnya khawatir dengan keputusan Rose yang ingin menemani si kembar, padahal semalam dia sudah mengajukan diri pada Rose jika dia saja dan Citra yang ikut dalam acara outbond hari ini untuk mengawasi si kembar, namun Rose menolaknya.
"Ayah, kan aku udah bilang, aku kesananya nggak sendiri kok. Bakal ada orang yang bantu aku buat ngurus anak-anak," ucap Rose seraya menurunkan kaosnya yang sempat terangkat karena lukanya baru saja diganti perban oleh sang Ayah.
"Iya tapi siapa?" tanya Dio penasaran. Karena Rose tidak memberitahu siapa orang yang dimaksud.
"Buna!!!" Juan dan Jihan yang sudah memakai pakaian olahraga mereka, berlarian masuk ke dalam kamar Rose. "Buna! Baba udah dateng! Ayo berangkat!" pekik Jihan kegirangan. Benar, Jaehyun yang akan menemani Rose dan kedua anaknya pergi ke acara outbond. Ingat beberapa bulan yang lalu Rose pernah mengajak pria itu untuk ikut ke acara outbond si kembar? Meski Jaehyun sempat menolaknya karena dia memiliki phobia kotor, tapi karena Rose memintanya saat sedang di luar kantor, yang artinya Rose adalah bosnya, maka Jaehyun tidak bisa menolak keinginan wanita itu. Dan akhirnya hari ini Jaehyun ikut serta dalam acara outbond tersebut.
Rose tersenyum. Sedangkan kening Dio mengernyit. "Baba? Siapa itu?" tanya Dio lagi.
"Itu Yah, Mas Jaehyun. Anak-anak manggil dia Baba. Aku sendiri juga nggak tau apa alasan mereka manggil dia begitu," jelas Rose. Dio membulatkan mulutnya paham. Pria paruh baya itu terkekeh pelan seraya menggelengkan kepalanya. Merasa takjub dengan kedua cucunya.
"Ada-ada aja kalian," kata Dio. "Yaudah ayo, kita ke depan. Pasti Jaehyun udah nungguin." Jika Rose ditemani oleh Jaehyun seperti ini, Dio tidak akan khawatir. Karena Ayah dari Rose dan Yohan tersebut tahu bagaimana baik dan sopannya Jaehyun, bahkan Dio mengenal kedua orang tua Jaehyun dengan baik.
Saat sudah di depan, Rose melihat Jaehyun berdiri di ambang pintu dengan mengenakan sepasang jaket dan celana training berwarna hijau, dengan daleman berupa kaos putih. Terlihat santai sekali, berbeda dengan Jaehyun saat sedang di kantor, formal dan gagah karena memakai jas dan kemeja. Ah ya, bahkan tatanan rambut pria itu terlihat berbeda. Jika di kantor rambut Jaehyun di sisir ke belakang memperlihatkan keningnya, maka hari ini dia membiarkan rambut-rambutnya jatuh menutupi kening. "Baba!!" Si kembar berlarian ke arah Jaehyun, dan dengan segera pria itu menangkapnya lalu membawa mereka ke dalam gendongannya.
"Nak Jaehyun, tolong jaga Rose baik-baik ya. Jangan sampai kecapean dan pastiin supaya dia nggak banyak gerak. Soalnya lukanya bisa aja berdarah lagi," ujar Dio.
KAMU SEDANG MEMBACA
My BOSS! [SUDAH TERBIT]
Fanfiction[17+] [Saat rose sedang sangat membutuhkan uang, dia nyaris dipecat oleh putra CEO di perusahaan tempatnya bekerja, yang katanya beberapa bulan lagi akan naik jabatan menggantikan posisi sang ayah untuk menjadi CEO. Lalu Bagaimana nasib Rose akankah...