32. Jangan Menghindar

6.3K 1.1K 253
                                    

Api asmara yang dahulu pernah membara~~
.
.
.
.
.

Besoknya Rose berangkat ke kantor seperti biasa. Anak-anaknya belum dia jemput sejak semalam, niatnya pulang kerja nanti Rose baru akan menjemput si kembar. Lagipula tadi pagi Citra meneleponnya dan meminta Rose untuk membiarkan Juan dan Jihan tinggal lebih lama di sana agar si kembar bisa lebih dekat mengenal nenek dan kakeknya.

Saat sampai di kantor, Rose langsung dihadapkan dengan banyak pekerjaan. Tapi entah kenapa baru kali ini dia merasa senang mendapat banyak pekerjaan, menurutnya jika dia sibuk bekerja, dia tidak akan memikirkan soal Sungchan dan Jaehyun semalam yang tiba-tiba menyatakan cintanya pada Rose dalam waktu berdekatan. Rose sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya setelah mendengar pengakuan mereka. Bahkan saat Jaehyun melamarnya secara mendadak, Rose hanya sanggup berkata tidak lalu meninggalkan pria itu sendirian di ruang tengah. Dan besok paginya, saat Rose keluar kamar, Jaehyun sudah tidak ada di sana.

Rose yakin, jika hari ini dia bertemu Jaehyun, maka keadaan akan sangat canggung untuk keduanya.

"Rose, makan siang dulu ayo. Kerjaan bisa lo lanjut." Lisa merangkul pundak sahabatnya yang tengah mengcopy sesuatu di mesin foto copy.

"Lo duluan aja Lis. Gue bisa nyusul nanti," balas Rose.

"Enggak, lo harus ikut. Ayo." Lisa menarik tangan Rose keluar dari ruang kerja dan membawanya ke kantin kantor. Seperti biasa, kantin selalu ramai dengan para pegawai jika sudah jam istirahat makan siang seperti ini. Tidak sedikit juga dari mereka yang menggunakan waktu senggang ini untuk mengobrol, bahkan bergosip.

Beruntung kantin merupakan salah satu tempat yang dihindari Jaehyun karena di sini terlalu banyak orang yang dia takuti akan banyak kuman atau bakteri, jadi Rose tidak terlalu khawatir akan berpapasan dengan atasannya di sini.

Setelah mengambil makan siang, Rose dan Lisa memilih meja di bagian paling ujung sebagai tempat mereka untuk menyantap makan siang. "Lo kenapa deh Rose, dari pagi fokus banget sama kerjaan, nggak kayak biasanya. Bahkan kalau gue atau Mbak Hyeri ajak ngobrol, lo cuma senyum doang," ujar Lisa yang merasa aneh dengan sikap Rose hari ini. Bahkan Ibu dari si kembar tersebut jarang keluar dari ruang kerjanya.

"Gue nggak apa-apa. Perasaan lo aja kali," sahut Rose lalu mengunyah makanannya.

"Bukan cuma perasaan Lisa, tapi perasaan saya juga." Rose menoleh saat seseorang tiba-tiba ikut bergabung dalam pembicarannya dan Lisa. Ternyata itu Jaehyun. Pria tersebut dengan santai ikut duduk disamping Rose lalu memotong beefnya dengan pisau. "Kamu kemana aja? Saya teleponin kok nggak di angkat?" tanya Jaehyun kemudian memasukan beefnya ke dalam mulut.

Sungguh, Rose rasa dia gagal untuk menghindari Jaehyun. "B-bapak kenapa di sini? Kok nggak makan di ruangan Bapak aja?" tanya Rose tergagap. Karena selama ini Jaehyun belum pernah makan di kantin bersama para pegawainya seperti sekarang. Dan mungkin ini pertama kalinya untuk pria itu.

Sebenarnya berada sedekat ini dengan Jaehyun setelah kejadian semalam membuat Rose merasa aneh. Dia telah menolak atasannya tersebut tanpa alasan yang jelas.

Jaehyun mengalihkan tatapannya pada Lisa, dia seolah memberikan isyarat pada wanita itu untuk pergi dan meninggalkan dia dan Rose berdua saja. Paham, Lisa berdehem. "Rose, gue tiba-tiba kebelet nih. Lo makannya terusin berdua sama Pak Jaehyun aja ya. Bye!" pamit Lisa meninggalkan sahabatnya dengan Jaehyun berdua. Rose yang tidak mau ditinggal berdua, memanggil nama Lisa berkali-kali, namun sahabatnya itu tidak memperdulikannya. Bahkan saking tidak maunya bersama Jaehyun, Rose berdiri dari posisinya dan berniat kabur. Tapi tangannya ditahan oleh Jaehyun.

My BOSS! [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang