NIH UDAH DOUBLE UPDATE! KOMENNYA JUGA JANGAN PELIT YA!
.
.
.
.
.
Satu hari sebelumnya, Jaehyun yang sedang mengerjakan tugas kantornya, mendongak saat mendengar suara pintu ruangannya terbuka. Dia sedikit kaget saat melihat siapa yang datang. Grace, wanita yang pernah mengisi hari-hari Jaehyun dulu saat pria itu masih tinggal di Australia untuk mengurus kantor Ayahnya yang memiliki cabang di sana. Cukup lama keduanya berpacaran, mungkin sekitar empat tahun. Bahkan sempat ada omongan untuk keduanya menikah, namun hubungan mereka putus di tengah jalan karena Grace merasa bosan dengan Jaehyun dan akhirnya memilih berselingkuh dengan pria lain. Jelas saja saat itu Jaehyun sakit hati, namun dia tidak mau ambil pusing dan langsung meninggalkan Grace begitu saja.
Tapi tiba-tiba saja hari ini Grace datang ke Indonesia setelah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. "Hai J," sapa Grace, menggunakan panggilan akrab yang dulu dia gunakan untuk memanggil mantan kekasihnya tersebut. "Gimana kabar kamu?" tanya Grace basa-basi seraya mendudukan bokongnya di sofa tanpa dipersilahkan lebih dulu oleh Jaehyun. Tidak sopan memang, tapi Jaehyun memakluminya karena memang begitulah Grace. Bahkan pakaian wanita itu saja tidak cocok dengan tempatnya berada sekarang. Dress merah dengan belahan yang panjang dibagian pahanya.
"Kenapa kamu di sini?" tanya Jaehyun balik, tanpa membalas pertanyaan yang Grace ajukan sebelumnya.
"Mau ngajak kamu balikan," sahut Grace enteng. Dia memang terlalu blak-blakan.
Jaehyun mendecihkan tawanya saat mendengar pengakuan Grace yang tidak tahu malu. "Jauh-jauh dari Australia cuma mau ngajak aku balikan? Sorry, aku udah nggak mau sama kamu," tolak Jaehyun santai.
"Why? Udah dapet yang baru? Lebih hot mana sama aku?"
Jaehyun mengulas senyum mendengar pertanyaan Grace. "Kamu nggak perlu tau. Udah sana pergi, aku nggak mau ada orang kantor yang liat kamu di sini. Terlebih pakaian kamu itu benar-benar nggak sopan."
Grace berdiri. Dia berjalan menghampiri Jaehyun yang sejak tadi duduk di kursi kebesarannya. Wanita yang memiliki kaki jenjang itu memegang dasi Jaehyun dan sedikit menariknya ke atas agar lebih kencang dan terlihat jauh lebih rapih. "You look so handsome J. Kalau kamu berubah pikiran, nomor hp aku masih sama. Bye," ucap Grace lalu meninggalkan Jaehyun. Saat keluar, Grace berpapasan dengan para pegawai Jaehyun, mereka menatap Grace sambil berbisik-bisik karena melihat penampilan wanita itu yang tampak terbuka, termasuk Lisa. Namun Grace tidak memperdulikan mereka. Dia memang begini adanya.
Saat jam pulang kerja tiba, Jaehyun keluar dari ruangannya dengan cepat karena dia tidak ingin Rose menunggu dirinya terlalu lama di parkiran. Tapi saat melewati sebuah lorong, dia melihat Grace ada di sana dan tengah melambaikan tangan ke arahnya. "Hai J!!" sapa Grace dengan senyum lebar.
Jaehyun menghela napasnya. Dia menghampiri Grace. "Kamu dari siang belum ninggalin kantor hah?" tanya Jaehyun tidak habis pikir.
Grace menggeleng. "Aku ngumpet di kantin. Terus pas sepi kesini deh." Grace tiba-tiba saja meraih sebelah tangan Jaehyun untuk dia genggam, namu pria itu menepisnya pelan.
"Nggak usah pegang aku," ujar Jaehyun.
"Eum okay."
"Sebenernya kamu mau apalagi? Ngajak aku balikan? Kan udah aku bilang, aku nggak mau. Sebentar lagi aku akan menikah."
"Oh ya? Wow. Aku jadi penasaran sama calon istri kamu. Tapi nggak penasaran-penasaran banget sih, soalnya aku yakin kalau aku jauh lebih cantik dari dia. Ya kan J?"
"Terserah kamu mau mikir gimana," sahut Jaehyun. Dia berbalik untuk meninggalkan Grace, namun wanita itu menahan tangan Jaehyun. Dan tiba-tiba saja, Grace memajukan wajahnya ke wajah Jaehyun. Saat bibir mereka hampir bersentuhan, Jaehyun membuka suaranya. "Kalau sampai kamu berbuat hal diluar batas, habis kamu Grace," ancam Jaehyun.
"Mas Jaehyun!" Jaehyun mendorong Grace pelan darinya saat mendengar seseorang meneriaki namanya. Dia menoleh dan menemukan Rose yang wajahnya terlihat memerah.
"Dan kamu tau kelanjutannya Rose," kata Jaehyun setelah menjelaskan yang sebenarnya pada sang calon istri. "Aku dan Grace nggak berciuman seperti yang kamu pikirkan. Aku nggak selingkuh, karena aku cuma mencintai kamu. Yang kemarin itu cuma salah paham."
Jaehyun membuang napasnya kasar. "Sumpah Rose, aku nggak mungkin menyelingkuhi kamu. Terlebih kita udah mau menikah. Aku nggak segila itu. Kalau kamu nggak percaya, kita bisa tanya langsung sama Grace. Siang tadi aku suruh dia datang kesini buat menjelaskannya sama kamu. Kalau kamu mau, kita ketemu sama dia sekarang."
"Nggak perlu," tolak Rose. Hanya dengan mendengar cerita Jaehyun, Rose sudah tahu jika Grace sangat menyebalkan. Dia tidak ingin bertemu dengan wanita itu jika ujung-ujungnya akan sakit hati dengan perkataan Grace. "Aku percaya sama kamu. Tapi Mas, jangan sekali-kali kamu ketemu sama Grace lagi. Aku nggak mau kamu kembali sama dia. Aku nggak mau kamu pergi dari hidup aku..." suara Rose memelan di akhir kalimat. Meski begitu, Jaehyun bisa mendengarnya dengan jelas.
Jaehyun memajukan langkahnya, dia membawa Rose ke dalam pelukannya. "Kamu tenang aja, aku janji nggak akan ketemu atau berhubungan lagi dengan Grace. Lagipula besok dia akan kembali ke Australia."
Rose membalas pelukan Jaehyun. "Maafin aku Mas. Aku terlalu emosi sama kamu," sesal Rose. Tidak bisa mengalahkan egonya sendiri dan pada akhirnya dia termakan oleh hal tersebut.
Jaehyun menggangguk. "Aku paham, kalau aku di posisi kamu, pasti aku juga bakal marah besar. Tapi di sisi lain aku suka liat kamu marah kayak gini Rose, itu artinya kamu benar-benar mencintai aku." Jaehyun mengurai pelukannya lebih dulu. Dia meraih tangan kanan Rose yang sempat dia cengkram dengan keras hingga pergelangan tangan wanita itu memerah kemarin. "Masih sakit tangannya?" tanya Jaehyun dengan wajah khawatir.
Rose menggeleng. "Udah enggak."
Jaehyun menghela napasnya. Dia mengusap pergelangan tangan Rose yang sudah baik-baik saja. "Maaf ya, aku udah kasar sama kamu. Tapi jujur, aku sama sekali nggak punya niat untuk menyakiti hati dan fisik kamu Rose," kata Jaehyun lalu mengecup punggung tangan Rose, membuat hati wanita itu terasa lebih hangat karena mendapat perlakuan demikian. Detik berikutnya, Jaehyun kembali membawa Rose ke dalam pelukannya. "Kamu nggak jadi batalin pernikahan kita kan?" canda Jaehyun yang membuat Rose menenggelamkan wajahnya di dada bidang pria itu karena merasa malu.
"Huh, ada aja cobaan sebelum kita nikah," ujar Jaehyun tidak habis pikir. "Tapi nggak apa-apa, justru dengan adanya kejadian ini kita bisa belajar untuk saling terbuka dan percaya dengan pasangan."
"Dan akhirnya, hubungan kita jadi semakin erat," timpal Rose yang membuat keduanya tersenyum.
CIAAAA UDAH BAIKAN NIH YE!
KOMEN YANG BUANYAAAAKKKKKKK HARUS! WAJIB! KUDU!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My BOSS! [SUDAH TERBIT]
Fanfic[17+] [Saat rose sedang sangat membutuhkan uang, dia nyaris dipecat oleh putra CEO di perusahaan tempatnya bekerja, yang katanya beberapa bulan lagi akan naik jabatan menggantikan posisi sang ayah untuk menjadi CEO. Lalu Bagaimana nasib Rose akankah...