Chapter 8

4K 438 6
                                    

Reina tengah mengintip Rayhan yang sedang Shalat. Rasa penasarannya kumat, tapi mau sampai kapan ia mengintip di balik pintu itu?

Reina pun membalikkan badanya—jdugh!

“Aduh,” ringis Reina karena barusan dirinya bertubrukan dengan seseorang, yang entah sejak kapan berdiri di sana. Reina melihat orang itu dari bawah sampai atas, dan ternyata— “Eh, Mama,” ucap Reina dengan penuh rasa malu. Wajahnya sengaja ia tutup dengan tangannya agar sedikit mengurangi rasa malunya. Namun, hal itu sia-sia karena Nadira mengetahui kalau Reina sedang mengintip.

“Ngintipin anak Mama ya ...? Hayo ngaku! Mukanya ga usah ditutupi seperti itu sayang, Mama ga akan marah kok,” ucap Nadira tersenyum dengan penuh kelembutan. Tangannya dengan lembut mengusap pipi Reina. Reina hanya bisa terdiam dan tersenyum menerima perlakuan calon mertuanya ini yang begitu sayang padanya.

Saat mereka lagi romantis-romantisnya, tiba-tiba pintu kamar Rayhan terbuka. Dan hal itu membuat Nadira dan Reina menoleh secara refleks ke arah pintu itu, yang kini menampakkan sesosok Rayhan tengah berdiri sambil menatap mereka penuh arti.

“Kalian kenapa ada di sini?” tanya Rayhan heran. Ia pun langsung menutup pintu kamarnya dan hendak pergi ke bawah.

“Tadinya Mama mau bangunin kamu, takut ketiduran. Tapi, pas nyampe ke sini ternyata ada orang yang sed—“ Ucapannya terpotong, karena ia merasa tidak enak jika menceritakan hal ini di depan Reina, karena pada akhirnya Reina akan merasa sangat malu.

“Udahlah, ayo cepet ke bawah, makan!” titah Nadira mengalihkan pembicaraan.

“Iya Ma, ini juga Rayhan mau turun,” jawabnya. Matanya menatap ke arah Reina yang kini posisinya berada di belakang Nadira. Hal itu membuat Reina merasa deg-deg kan.

“Apaan sih lo lirik-lirik gue?” tanya Reina. Ia mencoba bersikap biasa saja di hadapan Rayhan, padahal hatinya dag dig dug tak karuan.

“Lo tadi ngintip gue ya?” tebak Rayhan yang belum pasti kalau Reina mengintip.

“Udah Rayhan, ayo turun! Mama laper nih,” sela Nadira. Ia sangat mengerti perasaan Reina, apalagi kan Nadira dulu juga  pernah muda.

“Ah, iya deh!” serah Rayhan. Ia langsung turun dari kamarnya. Begitu pun dengan Reina dan Nadira, mereka juga turun untuk melahap makan malamnya.

Sesampainya di meja makan, mereka langsung duduk di kursinya masing-masing.

“Kalau boleh tau, Om Alvi ke mana Ma?” tanya Reina ketika Nadira menuangkan nasi ke dalam piring.

“Panggilnya Papa ya ... Dia ada kok, mungkin masih di kamar,” jawab Nadira seadanya.

“Oke deh. Oh iya, Papa emangnya udah pulang dari kantor? Kapan?” tanya Reina penasaran.

“Tadi, bareng sama Rayhan,” jelas Nadira.

“Eh, udah mau makan aja nih!” seru Alvi—Papanya Rayhan. Ia tengah berjalan menuju meja makan, setelah sampai ia langsung duduk di kursinya.

“Oh iya, sebenarnya Papa ingin bicara sama kalian tentang perjodohan antara Rayhan dan Reina. Tapi, sekarang udah waktunya makan, jadi nanti setelah makan akan Papa jelaskan,” ucap Alvi yang tiba-tiba bicara langsung pada intinya.

Loh, ada apa ini? Apakah perjodohan antara Rayhan dan Reina akan batal?

“Yah, si Papa suka bikin kita penasaran aja! Kalau belum mau cerita, ya jangan dibicarakan dulu!” ucap Rayhan sambil menuangkan air putih ke dalam gelas.

“Iya, maafin Papa ... Papa kan emang biasa begini. Oh iya Rei, Ayah kamu kapan pulang dari Bandung?” tanya Alvi mengalihkan pembicaraan.

“Malam ini juga pulang kok,” jawab Reina seadanya sambil tersenyum.

“Eh, udah dong ngobrolnya ... Mama mau makan nih, ayo makan sama-sama, jangan lupa berdoa dulu sebelum makan!” titah Nadira yang diangguki oleh semuanya. Mereka pun makan dengan penuh kenikmatan.

__________

Hallo readers👋
Gimana nih ceritanya?

Semangatin aku dong biar semangat nulisnya ... caranya mudah banget loh, kalian tinggal tekan bintang di pojok kiri, terus komen di kolom komentar, ingat! Komennya di kolom komentar jangan di KOLOMberan😂 (Eh apaan sih, garing)
Intinya vote and komen dari kalian itu membuatku semangat buat lanjut nulis💙
Apa lagi kalau ada yang krisar, duh aku pasti seneng banget💙

Next ga nih?
Komen ya💙

Rabu, 28 Oktober 2020
22.45

J O D O H K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang