Chapter 16

3.9K 366 13
                                    

Suasana kelas 12 IPA 1 masih sepi. Namun, sudah ada beberapa siswa yang duduk manis di kursinya masing-masing sambil membaca buku pelajaran. Memang terdengar tidak seperti biasanya, tapi mungkin mereka sadar jika sebentar lagi ada ujian. Jadi, mereka lagi masa rajin-rajinnya baca buku pelajaran.

Beda dengan Reina yang kini tengah duduk di teras depan sambil memandang langit yang mulai cerah. Matanya tiba-tiba menoleh ke arah kiri, dan berhasil menangkap seseorang yang kini tengah berjalan ke arahnya.

"Ray, bukannya lo tadi pergi ke kamar mandi ya? Tapi kok tiba-tiba muncul dari arah sana? Itu kan arah yang menuju ke kelas 11 IPS 2, kenapa lo muncul dari sana?" tanya Reina panjang lebar sambil berdiri menatap Rayhan.

"Gue habis nolongin anak baru itu. Tadi, gue melihat dia berjalan ke arah kelas 11 IPS 2, dan gue mengira dia salah masuk kelas. Pada saat gue mengikutinya, ternyata dia sedang dihadang oleh murid kelas 11 IPS 2, gue pun menolongnya. Setelah itu, gue tunjukkin jalan menuju kelas 11 IPA 1, Dan anak baru itu berterima kasih, lalu pergi," jelas Rayhan rinci, dan hal itu membuat Reina tertawa.

"Kenapa malah tertawa?" tanya Rayhan heran.

"Ya, gue aneh aja. Tiba-tiba lo jelasin semuanya secara rinci."

"Terus? Emang harusnya begini kan kalau suami istri? Kita harus saling terbuka, jangan sampai ada yang ditutup-tutupi!" jelas Rayhan pelan.

"Hmm, iya-iya suamiku yang baik," ucap Reina sambil berbisik pada Rayhan.

"Lo kenapa gak baca buku di kelas?"

"Wess, pagi-pagi gini udah melihat yang romantis aja!" ujar Revan yang entah sejak kapan ada di hadapan Rayhan dan Reina. Ucapan Revan barusan, membuat percakapan antara Rayhan dan Reina terhenti.

"Ucapan salamnya mana? Datang-datang malah langsung ngagetin orang aja!" gertak Rayhan.

"Assalamu'alaikum ... Sorry gue lupa ucapin salam," ucap Revan meminta maaf. Dan hanya diangguki oleh Rayhan.

"Van! Lo berangkat bareng Hana?" tanya Reina yang melihat ada Hana di belakang Revan.

"Iya, tenang aja gue bawa mobil bukan motor! Terus penumpangnya bukan Hana doang, ada sepupu gue yang ikut. Tapi, pas tadi nyampe ke sekolah, tiba-tiba tuh anak pengen dianter ke toko buku Ibunya," jelas Revan sambil menunjuk ke arah Hana.

"Heh, lo ikhlas gak sih anter gue ke toko bukunya?!" tanya Hana memastikan.

"Iya, gue ikhlas!"

"Sepupu 'lo Felisya kan namanya?" tanya Reina pada Revan.

"Iya, kenapa lo tau?" tanya Revan penasaran.

"Tadi ga sengaja ketemu di garasi mobil."

"Rei, lo udah baikan ya sama Rayhan?" tanya teman sekelasnya mereka yang baru datang ke kelas. Dia adalah orang yang selalu melihat tingkah dan perilaku Rayhan pada Reina, maupun sebaliknya jika saat dikelas.

"Eh, mereka udah ni-"

"Diam!" titah Reina sambil menutup mulut Hana. Reina pun mulai berbicara, "Iya, kita udah baikan. Lagian 'kan kita gak boleh saling membenci."

"Nah gitu dong dari dulu! Tentrem 'kan gue dengernya," ucap orang itu sambil hendak memasuki kelasnya.

"Emangnya dulu kita selalu buat hidup lo gak tentrem?" tanya Rayhan sambil mengerutkan dahi.

"Eh, udahlah lupakan udah ga penting lagi! Yang penting untuk sekarang, lo berdua baikan," ucapnya sambil memasuki kelas.

"Tuh kan Ray, apa gue bilang! Pasti orang-orang disekitar lo itu terganggu oleh tingkah dan perilaku 'lo yang dulu!" ucap Revan sambil menepuk bahu kanan milik Rayhan.

"Iya, gak seharusnya gue bersikap seperti itu ke Reina," sadar Rayhan dan membuat Revan dan Reina tersenyum. Tapi, berbeda dengan Hana, ia malah terdiam dan tak terlihat sama sekali tanda-tanda ia tersenyum.

Ada apa ini? Apakah Hana cemburu?

__________

Jangan lupa vote and komennya ya
Maafkan typo dan kata-kata yang kurang tepat.
Krisarnya ditunggu😍

Next?
Komen!
💙

Kamis, 05 November 2020
19:30

J O D O H K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang