Chapter 18

3.6K 361 5
                                    

Suasana kelas 12 IPA 1, masih sangat sepi. Di dalam kelas hanya terdapat Reina yang tengah menangis di kursinya. Pikirannya melayang kemana-mana. Matanya tak kuasa menahan tangis. Hatinya merasakan sakit yang begitu mendalam. Mengingat perkataan orang-orang yang tadi di kantin, membuatnya terus mengalirkan air mata.

Hana Revan dan Felisya datang dengan terengah-engah. Pasalnya mereka lari untuk mengejar Reina. Revan lebih dulu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas. Langkahnya sengaja ia percepat agar mengetahui keadaan Reina saat ini. Hana berdiam sebentar di ambang pintu sambil menatap tajam ke arah Reina. Entah apa yang sekarang ada di pikirannya. Sedangkan Felisya, tiba-tiba perutnya mules alhasil ia memilih untuk pergi ke kamar mandi untuk terlebih dahulu.

Suara langkah kaki seseorang yang berada di belakangnya, berhasil membuyarkan lamunan Hana.

“Na! Reina mana?” tanya Rayhan dengan nafasnya yang terengah-engah. Tanpa menunggu jawaban dari Hana, Rayhan langsung melihat ke dalam kelas dan melihat ada Reina di sana. Rayhan pun langsung masuk ke dalam kelas untuk mencoba menenangkan Reina.

Sesampainya Rayhan dibangku Reina, ia langsung memeluk Reina dan membiarkan air matanya jatuh di pelukannya. Rayhan merasa sangat bersalah karena telah berkata jujur pada anak-anak kantin. Namun, lebih baik jujur dari pada Reina dan dirinya dilecehkan seperti tadi pada saat mereka di kantin.

Revan yang sedari tadi berdiri di hadapan mereka, tidak sama-sekali mendapat sapaan dari keduanya. Hatinya merasakan sedikit rasa cemburu. Cemburu? Ya, sebenarnya Revan mengagumi Reina dalam diam dan berharap Reina menjadi pendamping hidupnya. Namun, Allah berkata lain, ternyata orang yang sangat ia kagumi dalam diam, berjodoh dengan sahabatnya sendiri. Revan tidak bisa mengkhianati sahabatnya, karena dialah sahabat Revan satu-satunya yang paling perhatian dan paling baik.

“Ray, selesaikan masalah lo baik-baik ya,” ucap Revan, yang kini masih berdiri di hadapan Rayhan dan Reina.

Rayhan mendongak, ia sampai lupa kalau ada Revan di hadapannya. “Eh iya, makasih tadi lo udah ngikutin Reina,” ucap Rayhan berterima kasih pada Revan.

“Iya, sama-sama. Oh iya, Rei berhenti dong nangisnya. Rayhan udah melakukan yang terbaik untuk lo, eh lebih tepatnya untuk kalian berdua sih. Coba deh bayangin! Kalau misalnya Rayhan tadi tidak berkata yang sebenarnya, mungkin sampai saat ini anak-anak kantin itu masih membenci kalian! Ini sudah menjadi takdir kalian, kalau pernikahan itu bukan untuk ditutup-tutupi! Ini sudah menjadi skenario Allah. Kita tidak akan pernah mengetahui kejadian apa saja yang akan terjadi setelah ini. Jadi, lo jangan nangis lagi ya,” pinta Revan. Rayhan merasa dirinya terkalahkan oleh sikap Revan yang super perhatian pada Reina.

Rayhan melepaskan pelukannya. Ia memegang kedua bahu milik Reina, dan menatap matanya lekat. Terlihat sekali matanya yang merah dan bengkak. Rayhan menghapus air mata dari pipi Reina. Reina diam tak berkata apa-apa, ia hanya bisa memandang wajah Rayhan. Adem banget rasanya jika diperlakukan seperti ini oleh Rayhan.

“Lo boleh nangis sepuasnya, tapi setelah ini gue gak akan biarkan lo nangis lagi,” ucap Rayhan, lalu memeluk kembali tubuh Reina.

Tanpa permisi, Revan berlalu dari hadapan mereka. Namun, tidak ada yang menyadari kalau Revan pergi.

Revan langsung duduk di kursinya dan membuka HPnya. Ia berniat memotret Rayhan dan Reina yang sedang berpelukan secara diam-diam, dan ia berniat nanti bisa dikirim pada Rayhan. Namun, sayangnya ia lupa mematikan cahaya dan suara kameranya. Karena hal itu lah, Rayhan dan Reina pun menoleh ke arah Revan. Begitu juga dengan Hana yang sejak tadi sengaja duduk di meja belakang.

“Akan kusimpan foto ini sebaik-baiknya. Semoga hubungan kalian juga baik-baik saja ya,” ucap Revan sambil mengacungkan jarinya membentuk ‘v’.

Rayhan dan Reina pun tersenyum. Namun, berbeda dengan Hana! Sampai saat ini, Hana hanya diam.

__________

Pada tau gak sih si Hana kenapa?

Eh iya, vote and komennya jangan lupa ya💙 krisarnya juga ditunggu😍

Sabtu, 07 November 2020
18:30

J O D O H K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang