VII - 07

106 35 1
                                    

Nighted
Adjective | meaning:
Overtaken by night or darkness

NightedAdjective | meaning:Overtaken by night or darkness

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku lupa kenapa aku bisa memejamkan mata begitu dalam. Namun ketika mengingat semua hentakan Seven padaku, aku kembali ingat. Aku nekat memasuki pintu keterpurukan Seven. Hanya itu yang terlintas dibenak-ku saat itu.

Dan saat aku membuka kelopak mataku, aku berada di tengah hutan, dengan pohon-pohon tinggi yang mengitariku. Namun satu wajah dengan ekspresi kebingungan, muncul begitu saja. Aku terkejut, namun lelaki itu juga terkejut.

Iris matanya berwarna keabuan, serupa dengan warna rambutnya yang hitam kelabu. "Kau siapa?" Tanyaku terlebih dahulu.

"Lho? Kau yang siapa?"

"Aku—aku Sia." Tubuhku spontan terbangun, namun beberapa nyeri membuatku mengurungkan niat dan mengulanginya dengan lebih perlahan.

"Kau jiwa kan? Kenapa bisa nyasar ke sini? Atau dengan mandirinya masuk kesini?"

"Biasa orang memanggilmu apa?"

Lelaki itu mengerdikkan bahunya, lalu membenarkan posisi topi coklat yang ia kenakan sedari tadi. "Aku tidak punya nama. Aku hanya entitas, apa zaman sekarang entitas punya nama?"

"Kalau gitu, mau kuberikan nama untikmu?"

"Heeeh?! Memangnya bisa ya?" Ia melompat ke arahku, entah kebingungan atau bersemangat. Aku menganggukkan kepalaku sekali. "Ayo! Namaku siapa?"

"Sebelumnya, ceritakan kenapa aku bisa disini."

"Mudah saja!" Ia menyilangkan dua tangannya di belakang tengkuknya, lantas menunjuk sungai yang tidak jauh dari tempat kami berdiri, "Kamu tenggelam disana sudah tidak sadarkan diri. Aku hanya menolongmu ke pinggir, tapi ternyata aku juga lagi lelah dan mau istirahat. Eh, kamu bangun. Hanya itu."

"Kenapa Seven bisa memasukanmu ke kategori mimpi buruk? Apa kamu orang jahat?!" Fitnahku.

"Enak saja! Entitas! Entitas bukan berarti bagian dari ini semua! Kau sendiri dibuang oleh entitas sialan itu kan?"

"Entitas sialan?" Dahiku bertautan.

"Entitas yang menunggu dimensi infinit."

"Dia punya nama tahu, namanya Seven."

Lelaki dihadapanku mencibirku dengan bibirnya, lantas membuang ludah ke arah lain, "Aku saja tidak punya nama, kenapa si sialan itu punya? Aku tidak setuju memanggil namanya!"

"Bukannya kamu harusnya mengenalnya dengan nama Shaw?"

"Cih, tidak mau. Pokoknya tidak adil!"

Keras kepala dan kekanakan sekali bocah yang kutemui dihutan ini. Atau dia yang menemukanku? Ia melipat tangannya di dada dan memalingkan wajahnya, hanya karena iri oleh nama Seven? Kenapa mereka tidak punya nama lagian?

Tale of The Ethereal [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang