VII - 08

99 35 0
                                    

Nightmare memory of a warrior

Aku seakan kembali pada zaman dahulu, aku kembali ke zaman dimana pemerintahan masih berupa kerajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku seakan kembali pada zaman dahulu, aku kembali ke zaman dimana pemerintahan masih berupa kerajaan. Banyak rakyat-rakyat yang menggunakan pakaian-pakaian tradisional, dan beberapa prajurit kerajaan berjalan diantara rakyat biasa.

Namun akhirnya aku sampai didepan sebuah gerbang setinggi empat meter. Gerbang yang akan mengantarkanku ke tempat dimana Seven berada. Aku sendiri disini, Haru tidak mengikutiku ke dalam istana karena ia adalah entitas yang tidak bisa leluasa untuk mengikuti ruh sepertiku.

Ia memperingatkan padaku, "Saat ini adalah rekaman hidup Shaw diumur ke sebelas sampai enambelas. Semuanya proyeksi dan kamu tetap bisa mengobrol dengan mereka seolah kamu bagian dari mereka. Meskipun kamu buat ulah, inti ingatan yang benar-benar terjadi dulu tidak akan berubah. Makanya, kau bisa mati disini kapan saja."

"Hanya saja, waktu berjalan lebih cepat. Dan yang pasti, jangan gegabah. Dan tonton semua yang ingin kau ketahui."

Saat kakiku melangkah masuk ke dalam, orang-orang memerhatikanku dengan tatapan yang aneh. Aku menggunakan piama tidur modern, jelas saja mereka menganggapku alien dan semacamnya, bahkan ada yang beranggapan aku ini anggota kerajaan.

Dengan terpaksa, aku harus mengendap-endap di lingkungan istana. Pertanyaan terus terbesit di dalam benakku, kemana aku harus mencari Seven, Seven tinggal dimana, siapa yang mengenalnya disini, dan banyak lagi.

Aku tidak menyadari gerak-gerikku sendiri hingga akhirnya menabrak seseorang. Seorang dengan pakaian tradisional mewah khas istana, aku menabrak orang itu. Sontak aku menundukan kepalaku, "Ma-ma-maaf! Aku tidak sengaja! A-ampuni? Am-ampuni aku!"

"Hahaha! Aku bukan raja tau, angkat kepalamu."

Perlahan aku mendongak, kudapati seorang lelaki dengan senyuman hangat tersenyum padaku. Iris matanya berwarna coklat, sedangkan rambutnya merah kecoklatan gelap, topi segaris yang terselip di antara rambutnya itu membuatku berpikir: pangeran istana?

Tatapanku berpindah pada gaya berpakaiannya yang sangat mewah namun cocok. Bagimana aku jelaskan? Aku tidak terlalu mengerti bagaimana suasana kerajaan yang seharusnya. Namun bajunya sangat unik, berwarna merah gelap, dihiasi dengan bordir-bordir berwarna emas dan kuning.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?"

"Ti-tidak! Bukan apa-apa!" Aku menggelengkan kepalaku grogi, bahkan aku kembali menundukan kepalaku.

"Apa kamu ini entitas?"

Aku menggeleng untuk kedua kalinya.

"Lalu, kesini mau apa?"

"Aku jiwa ... manusia. Aku tidak nyasar, aku hanya ingin tau soal Shaw."

"Hm? Kalau begitu, kamu beruntung sekali bertemu denganku. Kamu boleh tanyakan apapun, soal adikku."

Tale of The Ethereal [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang