VII - 01

570 84 3
                                    

World full of worries, broken, and dark things

World full of worries, broken, and dark things

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perhatikan langkahmu, kata mereka. Apa yang kamu pikir kamu lakukan? Tanya mereka, saat aku membuat satu kesalahan. Kau pikir kau siapa? Sinis mereka saat aku di posisi yang perlu di tolong. Kau yang terbaik, katanya saat mereka membutuhkan sesuatu dariku. Pergi saja, pinta mereka saat mereka tidak lagi membutuhkanku. Apa kalian juga sama? Kalian tinggal di dunia dimana, kata-kata itu menjadi makan siang sehari-hari.

Gadis bermulut besar. Kisah mengenai gadis itu apa kalian pernah dengar sebelumnya? Kisah singkat namun kalian bisa ambil maknanya.

Suatu hari, hiduplah dua orang gadis dilingkungan yang sama namun dibesarkan dengan cara yang berbeda drastis.

Gadis yang pertama, dia tumbuh dengan perlindungan orang tuanya yang ketat. Ibunya selalu menggendongnya karena takut anaknya yang cantik itu kelelahan atau lecet karena terlalu lama berjalan. Ayahnya, selalu mengerjakan apa anaknya harus lakukan dengan kedua tangannnya. Keluarga yang selalu mementingkan anaknya. Seharmonis apa jadinya?

Gadis yang kedua, dia tumbuh dengan perhatian yang kurang dari orang tuanya. Ibunya selalu menegurnya jika sang gadis meminta pertolongan ataupun melakukan kesalahan. Hingga gadis itu menata kakinya untuk dapat berjalan tanpa topangan. Ayahnya selalu memberikan kepada sang gadis pekerjaan tiada henti, hingga ia terus mengasah tangannya agar dapat terus bekerja, bekerja, bekerja.

Dua gadis itu dipertemukan disuatu sekolah, gadis yang pertama mendapat banyak perhatian dari teman yang lain karena ia pandai menggunakan mulutnya. Sedangkan gadis kedua, cenderung menggunakan kaki dan tangannya dalam berupaya di sekolah.

"Kau tidak pernah mendapat kasih sayang! Lihat, kau bahkan tidak punya teman. Kau terpuruk." Tegas si gadis pertama pada gadis kedua.

Gadis kedua menghandalkan kaki dan tangannya dalam melawan, sedangkan gadis pertama menggunakan mulutnya yang besar. Semakin hari, temannya menyadari satu hal.

Mulut sang gadis pertama, semakin besar, besar, dan besar. Semakin tidak berguna nilainya, seorang gadis yang hanya dapat menggunakan mulutnya besar. Semakin buruk tampaknya, seorang gadis dengan mulut yang besar itu.

Alhasil, dibuanglah gadis bermulut besar itu kelautan.

Kata mereka, "Kau tidak berguna, kau hanya gadis bermulut besar! Kau seperti ikan monster yang tinggal di lautan, maka enyahlah!"

"Ibu, ayah, tolong aku!" Pinta si gadis pertama.

Ibu sang gadis pertama itu tidak mampu menolongnya, karena kakinya sudah digunakan selama membesarkan sang gadis. Dan ayahnya tidak mampu meraih gadis itu dengan dua tangannya, karena tangannya sudah terlalu sering digunakan selama membesarkan sang gadis. Tenggelamlah gadis itu bersama dengan ibu dan ayahnya, seperti keluarga ikan monster bermulut besar menyeramkan.

Tale of The Ethereal [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang