Between trust and truth
Seven membawaku keluar dari tempat masa lalunya berlangsung dan kembali ke pohon beringin-tempat aku dan dan Seven sering kali mengobrol. Haru sudah menungguku ditempat yang sama, bahkan aku terheran-heran kenapa entitas seperti ia akhirnya keluar dari sana.
Tapi Haru membisikkan satu hal padaku, "Psikopat itu menyeretku kesini, dia marah hendak menggantungku diberingin itu."
Seven yang mendengar bisikan Haru kembali menatap laki-laki itu dengan tatapan sungguhan ingin membunuh. Aku sendiri belum berani mengatakan apapun pada Seven, menatap matanya saja tidak.
"Kau," tunding Seven membuat ludahku sedikit sulit ditelan, "pulanglah."
"Oh ya, aku belum bangun-bangun sejak aku masuk ke pintu itu. Apa yang terjadi?"
Seven terdiam sejenak, "Di duniamu kau koma. Dan ini sudah jalan bulan kelima kau koma."
"Apa?!"
Seven memunggungiku sebelum akhirnya aku menarik tangannya hingga membuat tubuhnya spontan berbalik, "Apa yang kamu lakukan?"
"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu masuk ke sana?"
Aku memang takut Seven akan membentakku lagi kedua kalinya, namun aku memberanikan diri. "Kau mencoba menyingkirkanku?"
Pertanyaan itu cukup membungkam Seven dan membuat Haru mengolo. Lelaki itu menahan emosiku seraya mengatakan: kau tidak boleh emosi pada Shaw. Seolah aku yang benar-benar salah disini, padahal Seven juga salah.
Seven belum kunjung menjawab pertanyaanku, ia menggigit bibir bawahnya dan tangannya dikepalkan. "Itu bukan urusanmu. Sekarang kamu sudah cukup mencampuri urusanku, dan kamu pergi saja! Kembali ke duniamu! Kau pikir aku akan bermain denganmu sampai kau nenek-nenek?"
"Jaga bicaramu!" Hardik Haru.
"Sia satu-satunya orang di istana yang sama sekali tidak meragukanmu. Dia membiarkan dirinya berkorban, meski Sia tau inti dari peristiwa tidak akan berubah! Kenapa kau seperti ini?!"
"Aku hanya ingin dia pulang! Aku ingin dia memikirkan dirinya dan tidak egois!" Seven balas menghardik. Dengan cepat aku meraih lengannya.
"Bawa aku pulang."
"Sia! Jangan kembali lagi, kau lebih baik tanpa psikopat ini." Haru memperingatkanku dan mendapat cibiran dari Seven.
"Dasar entitas buram."
Haru melotot, "Namaku Haru, psikopat!"
"Namaku Seven!"
"Aku akan kembali. Antar aku pulang sekarang." Pintaku lagi, mencoba melerai mereka berdua.
Haru menahan lenganku, raut kekhawatirannya memohon padaku untuk tidak kembali. Namun aku tersenyum tipis dan meyakinkan pendapatku.
"Aku tidak mengasihani Seven. Aku hanya, tidak ingin meninggalkannya sendirian, itu saja. Doakan saja aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale of The Ethereal [ END ]
FantasyKisah seorang gadis yang berurusan dengan lelaki dari dimensi lain, tentang seorang gadis remaja duniawi yang mencari kebahagiaannya yang hilang. Kisah laki-laki dari dimensi lain yang tidak memiliki emosi dan masa lalu yang kelam. Kisah seorang lak...