e p i l o g .

219 25 2
                                    

Play song on the top, and enjoy❤

3 tahun berlalu

Sia merapikan rambutnya yang panjang. Dengan alat berbentuk persegi panjang dan agak pipih, ia dapat membentuk rambutnya menjadi sedikit bergelombang. Gadis itu meraih jepit rambut di sisi kanannya, dan menjumput sedikit poninya ke belakang.

Senyumannya mengembang ketika mendengar klakson mobil seseorang. Sia keluar dari rumahnya yang sederhana dengan tampilannya yang casual.

Ia sudah menjual kastil yang ada di pegunungan. Setelah menimbang-nimbang, Sia memutuskan untuk pindah dan membeli rumah di perumahan Val. Hal itu dilakukannya untuk membuang kenangan buruk dengan ibunya, dan kenangan memilukan dengan adiknya.

"Val! Whoa, ganteng banget! Pacar siapa ini?" Goda Sia seraya berjalan mendekat ke mobil.

"Pacarmu! Ayo, nanti kita telat." Val membuka pintu mobil penumpang depan untuk Sia.

Mereka akan pergi ke tempat janjiannya dengan Leo, Raka dan Sara. Sia mendorong pintu masuk kaca dan menghampiri sebuah meja yang sudah diduduki oleh beberapa temannya.

"Val! Sia! Gila, kangen banget liat kalian! Kalian yang bikin heboh acara graduasi kan?!" Raka bersikap berlebihan, menarik Sia dan Val ke pelukannya.

"Bikin heboh apaan?" Tukas Val.

Raka mendecak sebal, "Kau kan pake segala ke panggung terus bikin puisi buat Sia. Secara tidak langsung juga kamu melamarnya, dasar bocah gila hahaha!"

Leo memecah tawanya. "Lihat-lihat, padahal Val itu dulu bocah banget!"

"Heii~ jangan bilang gitu, nanti aku yang disalahin!" Sara ikut komentar dari tempat duduknya.

"Sara, gimana kabarmu?" Sia mendekat pada sosok gadis yang memakai kemeja putih dan celana pendek biru. "Kamu kelihatan lebih fresh, Sara."

"Benar! Aku berhasil masuk ke univertas kesukaanku. Aku sukses besar, Sia."

"Hebatt lhoo!"

"Nanti Erika akan nyusul ke sini." Imbuh Leo malu-malu, menimbulkan kecurigaan dibenak Sia.

"Kamu sekarang, sama Erika?"

"Iya, Leo sekarang sama Erika. Tapi Erika masih belum bisa melupakan adikmu Sia. Leo sabar nunggu, udah tiga tahun." Raka yang menjawab pertanyaan Sia.

"Apa nggak apa-apa?"

"Nggak apa! Aku senang bisa bantu Erika." Leo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sia, ayo duduk. Sebenarnya aku undang Aron juga, tapi dia sibuk jadi nggak tentu datang." Val menarik kursi untuk Sia duduki.

"Makasih, Val."

Sia mengeluarkan dompetnya, ada foto Sam disana. Ia sering kali merasa kangen dan hal yang bisa ia lakukan adalah melihat koleksi foto adiknya, hanya itu yang bisa dilakukan.

"Kau baik-baik saja?" Val mengambil posisi duduk di samping Sia.

Sia menggeleng, "Kadang aku merasa tidak baik-baik saja."

"Eh, Erika! Kamu datang lebih cepat!"

Erika menundukan kepalanya dihadapan Sia. Sia yang melihat itu lantas menyeritkan dahinya dengan raut kebingungan. Gadis yang berumur 17 tahun itu sedikit gemetar, namun dukungan dari lelaki di sampingnya—Leo, membuat Erika lebih yakin.

"Aku ingin minta maaf," Erika membuka mulutnya, "aku sering menyalahkanmu karena tiga tahun lalu. Aku bahkan membencimu. Tapi aku jamin aku tidak begitu lagi. Rasanya aku ingin minta maaf, makanya aku memberanikan diri untuk bertemu."

Tale of The Ethereal [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang