chapter 28

50 21 0
                                    

A liar like him

Author pov

Seorang wanita paruh baya berbaring tak berdaya di atas ranjang rumah sakit. Selang-selang dan infus rumah sakit menusuk masuk ke kulitnya. Matanya tertutup rapat, dan di sebelahnya seorang lelaki tengah duduk seraya membelai lembut punggung tangannya. Aron sesekali mengacak rambutnya frustasi dan berkali-kali menjernihkan pikirannya.

"Pasien VIP nomor 03, Bu Wulan. Biar saya cek keadaan pasien sekarang ya." Ujar seorang wanita dengan pakaian khusus rumah sakit. Suster itu mengecek infus dan keadaan Wulan dengan lihai. Sesaat kemudian suster menjauh dari ranjang dan menuliskan sesuatu di buku catatannya.

"Setelah operasi ringan barusan, keadaan ibu Wulan semakin membaik. Sebentar akan siuman, namun direkomendasikan untuk tidak bekerja dan berpikir keras. Di rawat selama 3 hari kedepan, mohon istirahat dan obat jangan lupa." Ucapnya pada Aron.

Aron mengangguk, berusaha untuk tegar. "Dokter dimana?"

"Jika ada pertanyaan lebih lanjut, dokter akan kesini untuk recheck."

"Terima kasih."

Dengan napas yang tersenggal, Val menghampiri Aron dan Wulan. Rahang Val mengeras seketika melihat ibunya terbaring di ranjang rumah sakit. Semua pikiran negatifnya mengarahkan dirinya pada kecelakaan Wulan. Setelah mengacak rambutnya kasar, ia merogoh sakunya dan menyerahkan kunci motor pada Aron.

"Jemput Sia." Ujarnya singkat.

Sebelah alis Aron terangkat, "Kau tinggalin Sia? Dimana?"

"Di perbukitan City Sky, dekat kios makanan ramai di pusat kota. Cepet!"

"Sialan Val!"

~•~

Dengan kecepatan motor yang ditancapkan, Aron mengendarai motor dengan ugal-ugalan menuju tempat yang dikatakan oleh Val sebelumnya. Jarak rumah sakit dengan kota cukup jauh hingga membuat Aron geram. Tidak bisa dipungkiri ia khawatir akan keadaan Sia, bahkan ia merutuki adiknya karena keputusan gilanya itu.

Lebih frustasinya lagi, ia tidak menemukan sosok Sia di pinggir tebing. Padahal Aron sudah yakin ini adalah tempat yang benar. Lagi-lagi ia mengacak rambutnya kasar, memutuskan untuk berjalan ke bawah tebing seraya mencari Sia.

"Sia!! Lesiaaa!!"

"Aron?" Tegur seseorang dari belakangnya. Aron menoleh dan menghela napasnya, deru jantungnya kembali menenang.

"Kamu tidak apa-apa, Sia?"

Sia menggeleng, "Apa sesuatu terjadi? Val kenapa? Aku tidak tahu kamu mau menjemputku lagi, aku turun karena takut sendirian."

Tale of The Ethereal [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang