chapter 30

99 20 2
                                    

Play song ya!♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Play song ya!♡♡

K

ebahagiaan. Semua orang menginginkannya, semua orang akan berlomba untuk itu. Karena kebahagiaan bisa apa saja, bentuk apapun dan yang pasti... Itu adalah hal yang disukai masing-masing orang. Siapa yang tidak mau bahagia?

Aku ingin seperti dia, agar aku bahagia. Aku mau punya itu, aku akan bahagia kalau aku punya. Kalian sibuk menuntut ini itu, untuk mencapai kebahagiaan kalian.

Tidak ada yang menyalahkan. Dan hal itu selalu wajar untuk manusia.

Tapi tidak semua orang di dunia ini dapat merasakannya. Apa? Kebahagiaan. Hanya ketenangan saja yang ada, mana tahu apa itu bahagia? Tapi jangan serakah, kebahagiaan tidak datang sendirian ke dunia ini. Bagi siapapun yang ingin merasakan kebahagiaan, dia akan merasakan sengsara juga.

Pedang bermata dua, kadang bahagia bisa menjadi hal itu.

~•~

"Biar aku saja yang pergi." Sam melerai Sia dan Seven dengan satu kalimat. Bahkan orang-orang di sekitarnya memandang ke arahnya.

"Tidak!" Sergah Val. "Pikirkan, masa depanmu masih panjang. Berakhir sudah hidupmu yang selalu berkorban demi kakakmu."

"Aku tidak berkorban," tukas Sam seraya tersenyum ke arah Sia. "aku memang, terlalu menyayangi dan mendambakan kakakku. Di mataku, Sia itu sangat keren. Padahal dia perempuan, tapi ia tidak memohon padaku saat mama memperlakukan kami secara tidak adil."

Alih-alih bersedih, Sam menunjukkan raut wajah kagum pada sosok perempuan di sisinya itu. "Aku sangat senang punya teman sekaligus kakak seperti kak Sia."

"Bicara apa kau? Bertahun-tahun kau yang berusaha mendekatiku, aku sama sekali tidak mau berdamai dengan adikku sendiri karena sekadar iri."

"Benarkah?" Sam menunduk tapi senyumannya tak pudar, "Aku nggak merasa. Aku selalu merasa kakak sangat sayang padaku, makanya menjauh. Kalau kita dekat, mama akan menyakitiku juga, kan?"

"A-aku..."

"Ahh~ aku iri sekali. Tapi maaf, kalian harus cepat memutuskan." Potong Red lantas membuat Sam menoleh.

"Jangan. Sam, kumohon."

Sam tidak mengubris ucapan Sia, tatapannya berpindah pada Val yang tampaknya tidak berani mengatakan apapun, "Jangan diam saja begitu. Kau harus berjanji menjaga Sia."

"Kalau aku bukan adik kandung Sia, aku dibarisan atrian pertama untuk menghancurkan hubunganmu dengan Sia." Lanjut Sam seraya menyengir.

Tale of The Ethereal [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang