DUA PULUH DUA

132 6 0
                                    

BALIKAN SAMA MANTAN

"Pa, ayo kita cari Bunda!"

"Iya, besok kalo Papa udah enakan, kita cari Bunda." Jawab Wahyu di sela-sela makan malamnya.

"Papa gak bohong kan?"

"Enggak, sayang."

Anna tersenyum sumringah, tak ada yang membahagiakan selain bertemu Bundanya.

Hari sudah pagi sekarang, Anna dan Wahyu sangat bersemangat mencari keberadaan sang pujaan hati.

Anna sudah memberi kabar pada Diana bahwa mereka akan mencarinya hari ini. Namun sama saja, hasilnya Diana tidak membalas pesannya.

Saat baru keluar gerbang, ponsel Wahyu berdering berkali-kali. Anna yang merasa risih itu mempersilahkan Papanya untuk mengangkat panggilan itu dulu.

"Halo.." Ucap Wahyu.

"...."

"Hah? Oke saya ke sana sekarang!" Kemudian menutup telponnya.

"Siapa, Pa?" Anna yang melihat Wahyu panik juga ikutan panik.

"Na, Papa minta maaf banget, kita gak bisa cari Bunda hari ini." Ujar Wahyu.

Anna ambruk ke kursinya, lemas mendengar penuturan Papanya.

"Kenapa, Pa?" Tanyanya datar.

"Sekretaris Papa kecelakaan, Papa nyuruh dia untuk handle kerjaan di luar kota. Dia pergi sama istri dan anaknya. Mereka semua kecelakaan dan Papa harus tanggung jawab. " Jelas Wahyu.

"Tapi Bunda gimana, Pa?"

"Papa minta maaf, Na. Papa janji setelah ini kita cari Bunda."

Air mata Anna lolos begitu saja. Ia tidak percaya Papanya lebih memilih temannya ketimbang istrinya.

Sungguh. Anna tidak tau lagi harus berkata apa.

"Na, Please. " Wahyu hendak memegang bahu Anna. Namun dengan segera Anna menepisnya.

Anna turun dari mobil dengan kekesalan yang membuncah.

"Naa.." Bujuk Wahyu.

Bukannya menjawab Anna justru menutup pintu dengan kasar.

Anna masih menangis di tempat. Membiarkan mobil itu ada di hadapannya. Ia ingin melihat, apakah Papanya benar-benar akan pergi karena urusan temannya itu?

Dan...

"Na, Papa janji setelah ini." Wahyu berbicara lewat jendela yang terbuka.

Tidak ada jawaban dari Anna. Ia hanya semakin menangis menyaksikan itu.

Setelah berpamitan, Wahyu benar-benar pergi meninggalkan Anna.

Anna menatap mobil Papanya dengan tatapan kebencian, demi apapun Anna kecewa.

Setelah puas menyaksikan kepergian Wahyu. Anna kembali ke pekarangan rumah sebelum,

Tinn. . Tinn..

Anna membalikkan badannya untuk melihat siapa yang baru saja masuk ke halaman rumahnya.

Tidak perlu di tanya, tentu saja itu Diro.

Diro yang melihat Anna berlinang air mata itu segera mematikan motornya dan turun untuk melihat kondisi Anna.

"Lohh.. Kamu kenapa?" Tanya Diro.

Anna menggeleng.

Perlahan, Diro mencoba menghapus air mata Anna. Sebenarnya Diro ingin memeluknya, namun ia tau batasan. Tidak baik mengambil kesempatan dalam kesedihan.

BALIKAN SAMA MANTAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang