TIGA PULUH

482 20 2
                                    

BALIKAN SAMA MANTAN

"Gimana Diro? "

"Dia masih marah sama gue, tapi katanya dia udah maafin. " Jawab Anna sembari jalan keluar dari kampus.

"Bagus. Lo tinggal bujuk dia aja. "

Anna mengangguk.

Aulia melihat ke arah belakang, dan otak jahilnya mulai bekerja.

"Diro diro.. " Aulia menghentikan Diro yang melintas di depan mereka.

Spontan Diro berhenti dan membuka kaca helm nya.

"Lo bareng sama Anna ya! Gue mau pergi soalnya, kasian dia kalau harus naik angkot sendirian. " Pinta Aulia.

Diro menatap Anna yang tidak tau apa-apa itu. Jujur Anna juga terkejut dengan ucapan Aulia. Tapi Anna juga penasaran apa jawaban Diro.

"Sorry. Gue juga buru-buru. " Jawab Diro.

Anna menunduk ketika mendengar jawaban dari Diro. Diro masih marah padanya.

Aulia yang tidak lagi mampu mencegah Diro hanya bisa membiarkan Diro pergi.

"Udah gapapa. Nanti gue sendiri yang bujuk Diro. " Anna menenangkan Aulia.

"Lo jangan sedih ya. Semangat terus! "

Anna tersenyum untuk membuktikan pada Aulia ia pasti bisa.

Dua hari sudah Diro bersikap dingin padanya. Rasanya rindu sekali dengan semua tingkah aneh Diro.

Diro tidak masuk hari ini, bagaimana Anna membujuk agar Diro tidak marah lagi padanya. Agar Diro tetap mengganggunya. Agar Diro tetap ada untuknya. Bagaimana caranya?

"Ehh ehh.. "

"Kenapa ini"

Tiba-tiba motor Anna oleng ke kanan ke kiri.

Anna segera menepikan motornya ke bahu jalan.

Setelah Anna cek, ternyata ban depannya pecah.

"Ya ampun.. Ban nya kok bisa pecah gini sih? " Anna bingung harus berbuat apa sekarang.

Anna bingung harus menghubungi siapa. Diro? Biasanya hanya Diro yang datang tanpa di minta.

"Duhh gue harus minta tolong ke siapa yaa? " Anna mengusap rambutnya. Cemas jika harus berada dalam situasi begini.

Mata Anna membulat begitu melihat Diro melintas di depannya. Diro juga sama memperhatikan Anna. Namun bedanya Diro tetap diam dan melanjutkan perjalanannya.

"Ya Allah segitu marahnya lo sama gue, Dir? Sampe gue kesusahan lo gak mau bantuin? " Anna yang cemas terus menggigit jarinya.

Diro menepikan motornya tak jauh dari Anna. Melihat wajah Anna yang cemas membuat rasa ibanya kembali lagi.

"Halo, Cris. "

"Yes my bro? "

"Gue bisa minta tolong gak sama lo? "

"Apapun. Selagi gue bisa pasti gue bantu. "

Bagus, Diro beruntung bisa memiliki teman sebaik Cris.

"Gue tadi liat ban motor Anna pecah, lo tolongin dia ya! Gue lagi buru-buru ada urusan, dia ada di dekat halte. Lo bisa kan? "

"Oh tentu bisa. Buat kebahagiaan lo apa sih yang enggak. "

Diro lega sekali mendengarnya. "Oke, thanks, Cris. "

"Siyaappp."

Diro memutuskan telponnya untuk segera melanjutkan perjalanannya. Semoga Cris bisa di percaya.

BALIKAN SAMA MANTAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang