BALIKAN SAMA MANTAN
Benar kata orang, cinta dan benci hanya terhalang batas yang tipis dan apabila batas itu robek, maka keduanya bisa berbalik.
Buktinya lihat Anna! Beberapa waktu lalu ia memutuskan Diro, setelah Anna menemukan dambaan lain, Diro pun kembali. Tapi siapa yang menyangka Anna akan sebegitu bencinya pada sahabat SMA nya dahulu.
Keadaan berbalik saat Diro mulai mencoba meyakinkan Anna akan perasaan yang tak pernah luntur. Sekuat apapun Anna berpegang teguh, Diro tetap bisa mengguncangkan nya.
Setelah kemarin weekend Anna habiskan dengan berkumpul keluarga, kini saatnya pelajaran kelas pagi di mulai.
Entah mengapa Anna sangat tidak suka dengan Tesha hari ini. Sebenarnya bukan hari ini saja, sudah semenjak bertemu Anna sudah tidak suka dengan Tesha. Tapi hari ini, Tesha terlihat sangat menyebalkan.
"Na, gue sama Darel udah jadian. " Bisik Tesha di telinga Anna.
Anna melotot sejadi-jadinya mendengar penuturan Tesha barusan.
"Gue tau, pasti lo kaget kan. "
Anna mulai menetralkan dirinya kembali. Pantas saja ia sangat tidak suka Tesha hari ini.
Tapi? Apa salahnya Tesha pacaran dengan Darel? Toh Anna juga bukan siapa-siapanya Darel.
"Lo mau tau gak kapan jadiannya? " Bisik Tesha lagi.
Kali ini Anna menatap Tesha untuk tau yang sebenarnya.
"Kemaren itu ada paket datang ke rumah, isinya itu botol dan di dalam botol itu ada kertas. Pas aku buka ternyata Darel nembak gueee.. " Tesha bercerita dengan sangat riangnya.
Berbeda dengan Anna yang mendengarkannya, justru ia tidak senang jika hal itu terjadi. Mengapa? Apa karena Anna tidak bisa memiliki Darel? Atau Anna kecewa karena tau Darel mencintai Tesha?
"Come on Anna.. Lo gak boleh dengki kayak gini. " Anna menenangkan dirinya sendiri.
Tak lama setelah itu, Darel ikut bergabung dengan keduanya. Sebenarnya bukan hal yang baru untuk Darel bergabung dengan Anna dan Tesha. Tapi kali ini, Anna merasa jadi penghalang bagi keduanya.
"Eh gue duluan ya, mau ke toilet. " Anna buru-buru bangkit dari duduknya.
Entah mengapa, ingin sekali mata Anna melihat apa yang sedang mereka lakukan di dalam. Dengan hembusan nafas, Anna melihat kebelakang saat sudah ada di ambang pintu.
Yang terjadi adalah Darel mencubit gemas pipi Tesha yang lebih tembem dari pipinya.
Rahang Anna mengeras saat itu juga.
"Kenapa Anna kenapa? Kenapa lo gak suka liat Darel dan Tesha seperti itu, lo itu bukan siapa-siapa Anna.. " Suara hati Anna benar-benar sangat menyadarkannya.
"WOOIII! " Bukan suara hati, Diro lebih mengejutkan dari apapun.
Anna menepuk lengan Diro yang sudah membuatnya terkejut itu.
"Kamu ngapain ngintipin mereka berdua? " Tanya Diro sambil melihat ke arah Tesha.
"Enggak! Siapa yang ngintip. "
"Kamu cemburu sama mereka? "
"Cemburu?? Masak iya gue cemburu? Gue gak cemburu, gue cuman gak suka liat Tesha ngambil sahabat gue. " Batin Anna.
"Gak penting banget cemburu sama mereka. " Tegas Anna kemudian pergi meninggalkan Diro.
"Eh mau kemana? Bareng dong! " Diro mencoba men-sejajarkan langkahnya dengan Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALIKAN SAMA MANTAN
Random"Lo marah sama gue?" Diro masih diam. "Kan gue udah minta maaf. " Tetap diam. "Gue beneran gak ada niatan buat gak datang, Dir. " Dido memperhatikan Anna yang mulai meneteskan air mata. "Kok nangis?" Tanya Diro dengan dinginnya. Anna membiarkan air...