SEPULUH.

231 12 0
                                    

BALIKAN SAMA MANTAN

Diro yang baru pulang dari rumah Anna itu segera melajukan motornya untuk pulang. Ingin rasanya cepat-cepat sampai supaya bisa godain Anna di WA.

Sampainya dirumah, Diro melihat Mobil Papa nya terparkir di depan Rumah Oma. Benarkah papa ada disini sekarang?

Diro yang penasaran segera masuk kerumah. Dan dugaannya benar, Papa dan Mamanya ada disini.

"Loh, Pa.. Ma.." Diro berusaha menyadarkan mereka bahwa dirinya sudah sampai dirumah.

"Eh Diro udah pulang?" Mama Diro menyambutnya dengan wajah sumringah.

Diro segera memeluk Mama dan Papa nya yang datang jauh-jauh dari jakarta itu.

"Mama sama Papa ngapain kesini?" Tanya Diro.

"Ada urusan sedikit." Jawab Papanya Diro, Aditya.

"Ohh.." Balas Diro.

"Iya tapi urusannya sama kamu." Kata Papa.

"Hah? gimana Pa?" Diro nampak sedikit terkejut. Seingatnya, ia tak pernah membuat salah selama di sini, tidak pernah buat onar, dan tidak pernah minta uang kuliah. Semua pemberian dari Oma. Lantas ada urusan apa?

"Yaudah duduk sini ngobrol nya!" Seru Oma.

Setelah itu Diro, Papa dan Mamanya duduk berdampingan di ruang keluarga milik Oma.

"Ada yang mau Mama dan Papa bicarakan sama kamu." Mimik wajah Mama cantik ini terlihat serius sekali.

"Om Jefri orang kepercayaan Papa melakukan kecurangan di Kantor sehingga Papa sebagai penanggung jawab harus mengganti semua kerugian kantor yang di atas namakan Papa. Papa tau ini fitnah, tapi kalau Papa gak ganti secepatnya, Papa juga akan segera berurusan dengan hukum. Dan mau tidak mau Papa harus segera mengganti semua kerugian itu " Pria paruh baya itu langsung saja menjelaskan apa yang baru saja menimpa dirinya.

Diro yang mendengarkan nya hanya bisa diam membisu.

"... Dan Mama.." Lanjut Papa

"Kenapa sama Mama?" Diro segera meraih tangan wanita yang ada di sampingnya itu. Diro tau bahwa mamanya memang sedang sakit, untuk itu Diro diminta Oma agar tinggal bersamanya lagi untuk mengurangi beban keduanya.

"Mama udah beberapa kali kemoterapi. selama mama kemo... " Wanita itu menjeda pembicaraan nya.

"Mama selalu di biayai Om Yudis. Mama juga di rawat sama anaknya yang perawat itu. Fania." Jelas Mama Diro yang mulai meneteskan air mata itu.

Diro masih serius mendengar kan cerita dari mamanya itu. Sampai pada akhirnya.

"Untuk membalas kebaikan Om Yudis, Mama dan Papa berniat menjodohkan kamu dengan Fania."

Deg! Jodohkan.

"Gak, Ma!" Diro menolak sembari melepaskan tangannya dari genggaman sang ibu.

"Diro, denger Mama dulu.." Wanita itu berusaha membujuknya.

"Om Yudis yang selalu bilang kalau dia pengen anaknya cepat nikah, dia selalu nanyak kabar kamu. Mama fikir itu kode. " Jelasnya.

Diro tak lagi menatap Mamanya.

"Lagi pula Fania juga baik kok, dia cantik, sudah bekerja, umurnya hanya lebih tua dua tahun dari kamu. "

Diro berfikir ditengah kepepetan ini.

"Maa.. Diro masih muda, umur Diro baru 21 tahun. Diro juga masih kuliah." Jawab Diro seadanya.

"Ya gak langsung nikah Diro, kamu bisa dekat dulu, nanti kalau cocok trus lamaran dan bisa nikah setelah tamat kuliah." Tambah sang Papa.

BALIKAN SAMA MANTAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang