BALIKAN SAMA MANTAN
Setelah amarahnya tersalurkan dengan membanting gelas yang ada di meja, kini Wahyu terduduk sambil memijat pelipisnya.
Di raihnya selembar kertas yang di tunjukan Anna tadi. Wahyu membaca dengan perlahan, tanpa di sangka, dadanya mulai sesak membaca tulisan pamit dari istrinya.
Benar, Wahyu sangat membutuhkan Diana. Lihat lah dia saat ini, lelah, letih, lapar.
Biasanya sepulang ia kerja sudah ada makanan lezat tersedia di meja, dan untuk saat ini. Matanya sakit melihat keadaan yang ada.
Wahyu menurunkan egonya, ia harus memikirkan masa depannya, kelangsungan hidup Anna dan tentu saja kelangsungan hidupnya.
Anna terbangun dari tidurnya akibat ketukan pintu kamar.
"Anna.." Panggil Wahyu dengan lembut.
"Kamu udah makan belum? Makan yuk!" Bujuk Wahyu.
Sebenarnya Anna lapar, tapi rasa kesalnya mengalahkan rasa laparnya.
"Anna, Papa baru masak nasi goreng, pasti kamu belum makan kan?"
Anna masih belum mau menjawab.
"Anna.. Cepetan keluar!" Panggil Wahyu.
"Na gak mau Pa, Na mau nya Bunda pulang!" Jawab Anna.
"Papa letak di meja ya, kamu jangan sampe gak makan!" Lebih baik Wahyu pergi dari pada harus melampiaskan kemarahan nya di depan Anna lagi.
Anna mengelus perutnya yang terasa lapar. Harus dengan siapa ia minta tolong?
Duh lagi-lagi panggilan dari Diro yang masuk ke ponselnya. Apa tidak ada yang mengkhawatirkan nya selain Diro?
"Angkat dong Na, atau paling tidak balas chat nya, jangan buat khawatir."
Isi pesan singkat dari Diro.
Anna memantapkan diri untuk sekedar membalas pesan Diro.
"Gue laper, gue belom makan." Balas Anna.
"Oke, gue jemput ya? " Balas Diro dengan cepat.
"Jangan, gue gak mau keluar kamar, entar jumpa Papa." Balas Anna lagi.
"Yaudah, tunggu di kamar aja, gue otw cari makan."
Anna hampir meleleh di buat mantan pacarnya itu. Pasalnya, setelah putusnya mereka, tak ada satu orang pun yang melakukan hal yang sama pada Anna.
Hampir 30 menit berlalu akhirnya Anna mendengar jendelanya di ketuk dari luar. Ah pasti itu Diro.
Anna membuka jendela kamarnya dan tampaklah Diro di hadapannya.
Diro tersenyum sambil menyodorkan plastik berisi makanan dan minuman untuk Anna.
"Di habiskan ya Na!" Ucap Diro.
Anna menerimanya, akhirnya ia bisa makan.
"Thanks Dir, " Hanya itu yang di ucapkan Anna, entah gugup atau memang tidak tau harus bicara apa lagi.
"Kamu jangan nangis lagi ya! ingat, kalo ada apa-apa telpon aku!"
Anna hanya mengangguk.
"Yaudah, gue balik ya. Lo baik-baik di sini." Diro merasa Anna masih butuh waktu sendiri. Untuk itu ia tau diri dan lebih memilih pulang ketimbang mengganggu Anna seperti biasa.
Lagi-lagi Anna hanya mengangguk. Entah apa arti anggukan itu.
Anna menutup kembali jendelanya setelah Diro mulai berjalan ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALIKAN SAMA MANTAN
De Todo"Lo marah sama gue?" Diro masih diam. "Kan gue udah minta maaf. " Tetap diam. "Gue beneran gak ada niatan buat gak datang, Dir. " Dido memperhatikan Anna yang mulai meneteskan air mata. "Kok nangis?" Tanya Diro dengan dinginnya. Anna membiarkan air...