BALIKAN SAMA MANTAN
"Ini kopinya Mas. " Diana meletakkan segelas kopi panas di meja dekat suaminya yang sedang menonton MOTO GP. Entah sejak kapan suaminya suka balap.
"Makasih."
Setelah meletakkan, Diana duduk di samping Wahyu.
"Mas.." Panggil Diana.
"Hmm.."
"Diana.. Udah-boleh-belum.. Emm.. Adopsi anak?" Diana bicara dengan hati-hati.
Wahyu menghembuskan nafasnya kemudian menatap Diana dingin.
" Udah aku bilang, Aku gak mau ngerawat Anak yang bukan anak kita." Tegas Wahyu.
"Kalau gitu kita coba program Bayi tabung lagi ya Mas?" Rayu Diana.
Wahyu semakin kemiringan badan menghadap Diana.
"Diana, kamu itu baru sembuh dari oprasi, jangan aneh-aneh deh. Nanti kalau kamu kenapa-kenapa gimana?"
Diana tersenyum masam. Sebenarnya ia senang Wahyu perhatian padanya, tapi ia juga sedih keinginannya tidak pernah di turuti.
"Tapi aku kesepian, Mas. "
"Kan ada Anna." Jawab Wahyu
"Anna sekarang udah besar, Mas. udah dewasa, udah lebih sering main sama temen nya ketimbang sama aku." Jelas Diana.
"Ya jangan boleh dia main, suruh di rumah aja nemenin kamu." Usul Wahyu
"Ya gak mungkin, Mas. aku bukan ibu yang sekejam itu."
Wahyu malas menimpali jawaban Diana, karena sebenarnya ia tau bahwa itu salah nya yang tidak mengizinkan Diana punya Anak angkat.
"Yaudah siapkan Air, mau mandi, mau ke pabrik sebentar." Wahyu memerintah setelah beberapa saat saling diam.
****
Sudah tiga hari lamanya Diro tidak berbicara dengan Anna, tidak menegur Anna bahkan saat sedang di tempat yang sama.
Seharusnya Anna merasa senang dengan hal ini, tapi justru kebalikannya. Anna merasa kehilangan sosok Diro yang menyebalkan, yang selalu mengganggu hari-hari nya.
Sama kejadiannya saat Diro menemui Anna hanya untuk mengembalikan Powerbank milik Anna yang di pinjam Aulia. Diro hanya bicara inti saja, tidak bertele-tele dan berpanjangan lebar seperti biasa.
"Tadi Aulia nitip ke gue. " Ujar Diro sambil menyodorkan barang milik Anna itu.
Anna yang masih belum terbiasa dengan sikap Diro itu sedikit gugup, ia seperti berhadapan dengan Diro yang lain.
"Oh.. Ya, Makasih. " Anna menerima dengan gugup.
Setelahnya Diro berbalik untuk meninggalkan Anna.
"Diro.." Panggil Anna.
Diro yang merasa namanya di sebut itu berbalik menatap Anna.
"Apa?"
"Emm itu.."
"Yuk, Na. katanya lo udah laper!" Darel datang memotong pembicaraan Anna.
Anna merasa bingung berada di situasi ini, apakah ia akan ikut rencana pertama yaitu ke kantin atau tetap disini menanyakan ada apa dengan Diro?
"Yuk Na, gue udah laper ini!" Darel menyenggol Anna yang terlihat melamun.
Kemudian Anna tersadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALIKAN SAMA MANTAN
Acak"Lo marah sama gue?" Diro masih diam. "Kan gue udah minta maaf. " Tetap diam. "Gue beneran gak ada niatan buat gak datang, Dir. " Dido memperhatikan Anna yang mulai meneteskan air mata. "Kok nangis?" Tanya Diro dengan dinginnya. Anna membiarkan air...