Sepuluh

1.9K 241 26
                                    


Hai, readers....

Udah lama ya belum Up cerita ini. Udah hampir sebulan nih. Semoga masih ada yang inget yaa...

Ada yang kangen gak nih sama Abang Bara?

Yuk, baca langsung kelanjutan perjuangan cinta Bara...

Happy reading...



🌼🌼🌼

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"

Anya sedang duduk di bangku penonton di belakang juri bersama beberapa guru yang lain. Ia sedang menikmati puisi dari Sapardi Djoko Damono, yang dibacakan oleh salah seorang siswa yang bernama Dimas sebagai peserta lomba baca puisi. Ya, Dimas sahabatnya Vino yang populer karena tingkah laku mereka yang selalu mencuri perhatian para guru. Anya pribadi tidak menyangka kalau si Dimas bisa membawakan puisi itu dengan syahdu. Padahal dia dan kawanannya itu terkenal 'super aktif' jika di luar jam belajar.

Perlombaan ini diadakan dalam rangka menyambut hari jadi SMA Insan Madani. Rangkaian disnatalis sekolah di selenggarakan selama 4 hari lamanya. Di hari pertama dan ke-dua, perlombaan dilaksanakan setelah 3 jam pelajaran pertama berakhir, tepatnya saat istirahat pertama hingga jam pulang sekolah.

Sekarang sedang berlangsung lomba baca Puisi di aula sekolah. Puisi yang dibacakan boleh karya sastrawan terkenal, boleh juga karya pribadi. Selain baca puisi, di luar aula tepatnya di halaman sekolah yang biasa digunakan untuk upacara bendera hari senin, sekarang ini sedang digelar bazar. Guru dan murid berpartisipasi dalam event ini. Anya juga sudah menitipkan makanannya pada booth anak Osis.

Selain bazar, di lapangan olahraga juga sedang diadakan pertandingan futsal. Pertandingan ini akan diadakan selama 3 hari sampai babak final. Untuk besok masih ada lomba menyanyi, solo dan band. Juga dimeriahkan dengan lomba-lomba ala hari 'tujuh belasan'.

Di hari-hari berikutnya acara diadakan sejak pagi. Pada jam masuk sekolah seluruh panitia yang merupakan anggota Osis sedang mempersiapkan masing-masing perlombaan. Hari ke-tiga ini akan diadakan lomba memasak antar kelas. Tapi sebelumnya ada lomba hiburan yang telah disiapkan oleh panitia untuk para guru.

Guru-guru di SMA Insan Madani mayoritas berusia produktif. Kalau guru senior masih bisa dihitung dengan jari lah. Jenis perlombaannya bukan yang serius, yang penting semua orang merasa senang dan terhibur. Semua guru bersemangat menyambut ide ini saat diusulkan oleh ketua panitianya. Hanya satu guru yang paling malas dengan acara seperti ini. Siapa lagi kalau bukan, Anyelir Salsabila, S.Pd, Kons.

Salah satu guru yang menjadi idola para siswa dan guru pria yang lain ini tidak suka menggerakkan tubuhnya untuk hal-hal berbau olah raga. Ya, bisa jadi itu adalah salah satu alasan Anya tidak tertarik pada Danu. Tapi walaupun Anya menyukai puisi, tak lantas ia juga menyukai Darwis si guru Bahasa Indonesia itu. Mungkin hati Anya sudah terpatri pada sesosok pria yang sedang berdiri gagah di depannya kini.

"Pak Bara?!"

"Pagi, Anya ...."

Anya terkejut dengan kehadiran Bara yang tersenyum lebar di depannya. Pria yang minggu lalu sukses memaksa Anya menjadi kekasihnya kini hadir dengan pakaian olah raganya, yang sepertinya sengaja ia kenakan untuk menghadiri acara ini.

Anyelir untuk BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang