13. Dufan

173 23 0
                                    

Memang belum saat nya mereka berlibur karena ujian masih di adakan. Seharusnya mereka berlibur 3 hari lagi. Tapi namanya mereka mana bisa tahan.

Dan sekarang di sinilah mereka. Di Taman bermain atau bisa di sebut dufan. Mereka kesini bersama-sama dengan menggunakan mobil milik hyunsuk yang panjang hingga bisa menampung mereka berdua belas dan satu supir.

Setelah perjalanan yang sedikit lama. Akhirnya mereka sampai di Dufan. Mata penuh binar menatap dufan. Ini pertama kalinya mereka kedufan. Bukan karena mereka miskin atau apa. Tapi kata orang tua mereka 'Ngapain kesana? Serem loh di sana. Di sana banyak setannya. Nanti kamu ilang loh'

Begitulah ucapan orang tua mereka membuat mereka takut hingga sekarang. Namun, mereka sudah besar dan bisa berpikir. Bahwa setan itu tidak ada. Itu hanya bohongan belaka agar mereka tidak pergi ke dufan.

"Waaa!! Wawan ke dufan!!" Seru Junghwan senang. Mata nya penuh binar menatap kesana-kemari.

"Hsutt! Wan jangan teriak-teriak ya" Pinta Hyunsuk dan di angguki semangat oleh Junghwan.

Jujur, mereka juga ingin berteriak saat melihat dufan. Yang Sangat indah ini! Tapi demi menjaga image, mereka harus diam seperti yang lain. Agar tidak di katai norak.

"Mau main apa dulu?" Tanya Jihoon pada yang lain.

"KORA-KORA!"

"BIANGLALA!"

"Jadi yang mana dulu nih?" Tanya Jihoon pusing. Tidak mungkinkan mereka menaiki dua-duanya dalam waktu bersamaan.

"Siapa yang milih kora-kora?" Tanya Hyunsuk. Enam orang menunjuk membuat hyunsuk mengangguk.

"Bianglala?" Empat orang menunjuk membuat hyunsuk mengangguk lagi.

"Nah, jadi bianglala nya kan lebih dikit yang milih. Jadi, kita naik kora-kora dulu" Ujar Hyunsuk dengan keputusan nya.

"Gak hyung! Gue ntar muntah!" Protes Haruto membuat mereka tertawa.

"Makanya to, biasa in. Yoklah" Ajak Jihoon.

Mereka mulai berjalan bersama walaupun haruto kesal tapi ia tidak mau di tinggal sendiri. Lebih baik ikut, dari pada nanti di culik oleh orang kan?

"Kalian Tunggu sini. Gue beli tiket nya" Ujar hyunsuk dan langsung pergi ke tiket khusus kora-kora.

"Hyunsuk hyung, mama-able banget" Ucap Jeongwoo tanpa sadar. Dan di angguki setuju oleh yang lain.

"Lah emang. Dari dulu malahan. Dasar kalian aja yang gak sadar" Sahut Doyoung menanggapi ucapan Jeongwoo.

Jeongwoo menoleh, mata nya menunjukkan bahwa ia sebal. "Bukannya gak sadar. Tapi cuman lo yang di perhatikan dari dulu!"

"Tapikan sekarang lo-"

"Udah diem! Mau berantem apa mau main?" Ujar Jihoon melerai mereka dengan nada sebal.

Pasti ada saja yang mereka bermasalahkan. Walaupun begitu, jihoon tidak pernah mengeluh untuk berhenti menjadi ketua dari mereka. Hyunsuk dan jihoon, di jadikan ayah dan ibu. Karena itu mereka menjadi ketua. Mereka memiliki sikap dewasa dan sikap orangtua. Membuat yang lain merasa ada orang tua kalau main dengan mereka.

"Udah hyun?" Tanya Jihoon saat melihat Hyunsuk kembali dengan banyak kertas di tangannya.

"Udah, Yok!" Ajak Nya.

Mereka berjalan menghampiri kora-kora. Ternyata banyak orang yang mengantri untuk menaiki Kora-kora.

Antrian semakin dikit. Dan akhirnya giliran mereka. Hyunsuk memberikan Kertas itu kepada sang penjaga Kora-kora dan penjaga kora-kora menghitung kertas yang di berikan hyunsuk. Kali saja kurang. Setelah hitungannya benar. Mereka di bolehkan naik ke kora-kora.

Here They Are || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang