22.Berkenalan.

182 20 1
                                    

Setelah berdebat dengan jihoon. Akhirnya hyunsuk bisa keluar juga bersama teman-temannya yang lain. Kecuali, Yedam dan jihoon. Mereka berdua tidak mau ikut.
Alasannya adalah mereka trauma. Itu saja, dan itu membuat hyunsuk muak!

"Tapi bang beneran kan? Itu seumuran wawan?" Tanya junghwan penuh antusias.

"Iya junghwan. Kayaknya sih" Ucap hyunsuk memelan di bagian akhir.

"Tap—"

"Eh, itu tu anak nya!" Seru Yoshi menunjuk seorang anak dengan pakaian lusuhnya yang sedang duduk di pinggir jalan.

Mereka langsung berlari mendekati anak itu. Namun, anak seumuran mereka itu kaget saat melihat banyak orang yang mendekatinya.

"Hai? Masih inget kita gak? Pasti masihlah. Orang kemarin kita ketemu kok" Ucap hyunsuk beruntun.

"I-iya. Gue kenal kalian kok" Ucapnya kikuk.

Junghwan maju selangkah, membuat pria itu terkejut lagi. "Hai! Nama gue junghwan. Nama lo siapa?"

Junghwan mengulurkan tangannya, mencoba mengajak berkenalan. Namun, sepertinya tidak ada yang mau berkenalan dengannya.

"Gu-gue Riel" Ucap pria bernama riel itu. Tangannya membalas uluran tangan junghwan.

"Hai riel. Umur kamu berapa? Aku kelas 9 smp loh. Umur aku 15 tahun! Satu bulan lagi aku kelas 10 loh!" Seru junghwan ria. Ia juga tidak lagi memakai lo-gue. Melainkan aku-kamu.

"Eh? Ehehe. Gue kelas 9 juga kayak lo. Tapi gue putus sekolah" Ucap riel sendu. Mimik wajahnya menandakan ia kecewa.

"E-eh?! Maap! Maap kalo wawan salah ngomong. Wawan gak bermaksud nyindir kamu kok el!" Ucap junghwan merasa bersalah.

Teman-temannya yang lain hanya terkekeh melihat junghwan. Junghwan itu lucu. Junghwan itu pria manis, polos dan ceria. Jadi, junghwan itu tidak pantas untuk bersedih. Karena itu, para kakak-kakaknya atau teman-temannya itu, selalu menjaga dan menemani junghwan kemana pun. Agar junghwan tidak merasa sedih dan kesepian.

"Engga kok. Lo gak salah. Kan gue cuman cerita" Ucap riel seraya tersenyum manis.

"Ah iya el. Gimana kalo kita makan? Terus beli baju buat Lo" Ajak hyunsuk menaik-turunkan alisnya.

"Enggak! Gue gak mau!" Tolak riel secara spontan.

"Lah kenapa?" Tanya junkyu heran.

"Gue ngerepotin" Lirihnya.

"Eh! Engga! Lo gak ngerepotin kok!" Ucap Yoshi menenangkan.

"Ayolah! Junghwan pasti udah laper tu" Ajak Jeongwoo sekalian menyindir junghwan.

Kalian pasti bertanya bukan? Mengapa jeongwoo tidak seperti kakaknya? Seperti jihoon yang trauma? Atau takut kejadian tahun lalu terulang lagi? Ya karena setiap orang itu beda-beda. Tidak semua orang itu sama. Walaupun mereka adik-beradik.

"Em iya deh" Riel mengangguk menyetujui. Membuat junghwan kegirangan sendiri.

"Ayoo!".

__________

Setelah puas dengan ber makan-makan dan berbelanja. Akhirnya mereka bersepuluh kembali ke hotel bersama riel. Hyunsuk memesankan hotel khusus untuk riel. Karena, tidak mungkin riel ada di kamar 53. Bisa-bisa di amuk oleh jihoon. Begitu juga di kamar 54, bisa-bisa di riel di amuk oleh yedam. Jadilah hyunsuk memesankan kamar khusus.

Mereka duduk di lantai yang beralaskan karpet. Mereka bersebelas, bercanda ria. Saling bercanda dan bergurau. Menemani riel yang pertama kali tinggal di hotel.

"Riel, seneng banget bisa ketemu kalian. Kalo ga ada kalian, entah kayak mana hidup riel." Ucap Riel senang sembari memakan snack.

"Iya! Junghwan juga seneng, dapet temen yang seumuran junghwan. Oh iya el, jangan jahat ya sama wawan" Ucap junghwan seraya tersenyum.

Riel mengangguk mantap. "Iya! Riel janji!"
Junghwan dan riel berpelukan. Senang.

"Oh iya riel. Kalo ketemu sama jihoon atau yedam. Lo sapa aja ya, semoga aja mereka mau berteman sama lo" Ucap hyunsuk mengasih tau.

"Yedam sana jihoon? Yang mana orangnya?" Tanya riel bingung.

"Pokoknya bukan kita. Lo perhatiin aja wajah kita. Terus kalo lo ketemu sama yang gak mirip sama kita. Berarti itu jihoon atau yedam" Jelas hyunsuk. Membuat riel mengangguk.

'SIAL! MASIH ADA YANG BELUM MENYUKAI KU!'

_________

Yedam dan jihoon pergi entah kemana. Yang penting mereka merasa nyaman dan tenang. Mereka kesal lantaran ide gila hyunsuk. Mungkin bagi orang-orang itu hanya ide bagus, tapi bagi mereka beda lagi.

"Dam. Gimana kalo kejadian 2 tahun lalu terulang?" Ucap jihoon menerawang.

"Gue juga mikir gitu bang. Tapi kita gak bisa ngelarang bang hyunsuk. Dia tu keras kepala." Ucap yedam melempar pasir ke pantai.

Mereka berada di dekat pantai. Duduk dengan kaki di tekuk. Memandangi langit sore yang sebentar lagi akan malam.

"Gue gak bisa bayangin gimana kalau kejadian 2 tahun lalu terulang" Ucap Jihoon seraya menggelengkan kepalanya.

"Gue juga bang. Ya walaupun dulu itu, yang kena lo sama bang hyunsuk. Gue masih tetep trauma. Lo liatkan ini? Ini yang bikin gue takut" Ucap yedam menunjukan luka di bagian betisnya. Di sana terdapat luka yang membekas. Dan kenangan yang menyeramkan.

"Cepat atau lambat, kita harus siap-siap dam. Kalo misalnya itu terjadi lagi, kita udah siap." Perintah Jihoon lalu meninju udara.

"Iya bang. Gue bakal Siap-siap. Apapun yang terjadi nanti, gue bakalan ngelindungin mereka. Bahkan lebih parah dari kejadian 2 tahun lalu juga gak papa" Ucap yedam yakin. Membuat jihoon menepuk bahunya.

"Semangat kita bisa" Ucap jihoon memberi semangat.




'Cepat atau lambat. Kejadian itu pasti akan terulang lagi.' -PARK JIHOON.

'Entah berhasil atau tidak. Gue akan selalu ngelindungi lo semua. Walaupun akhirnya gue yang bakalan ninggalin lo semua' -BANG YEDAM.

'Jangan terlalu mempercayai seseorang yang kelihatannya baik. Karena belum tentu dirinya benar-benar baik. Itu mungkin hanya akting semata untuk mengambil sesuatu dari mu' -AUTHOR GAK JELAS')


______________

HAII GAIS?!PENASARAN GAK SI SAMA KEJADIAN TAHUN LALU? MAU FLASBACK GAK? ATAU GAK USAH FLASHBACK?
K

ALO MAU FLASHBACK, AYO KOMEN! BESOK AKU BAKALAN FLASBACK KALO KALIAN KOMEN.

OKE MAAPIN KALO MAKSA. GAK USAH KOMEN JUGA GAPAPA KOK.
JANGAN LUPA UNTUK SELALU VOTE YEOROBUN.

Here They Are || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang