⛅S~A~T~U⛅

1.1K 114 39
                                    



Xiaojun menatap lelaki yang menyampirkan jaket hitam di punggung kursinya begitu saja. Acuh tak acuh menaruh sebuah buku bersampul tebal dengan font emas yang tampak berpedar, lalu dengan santai membuka halaman demi halamannya, menjadikannya bacaan ringan dua hari kedepan.

Bacaan ringan? Xiaojun mendengus. Sahabatnya itu sepertinya sedang keracuanan sesuatu selama nyaris empat bulan terakhir.

Bagaiamana tidak? Yangyang memang cukup sering meminjam novel diperpustakaan atau padanya, tapi tidak dengan ensiklopedia tebal dengan istilah memusingkan bertebaran. Apalagi setahunya, Yangyang tergila-gila pada game online.

Xiaojun mengakui dirinya terkejut kala mendapati seringai pemuda itu didepan kelasnya setelah dua setangah bulan tanpa  kabar, membuatnya sakit kepala karena tidak melihat Yangyang dimanapun, dan drama selanjutnya yang membuat Xiaojun belajar sebaiknya tidak mengatakan apapun pada Ten atau Johnny tentang hal yang belum pasti.

Bagaimana Ten turut panik dan menangis, ketika mendengar cerita Xiaojun jika Yangyang tak ia lihat selama dua bulan, lalu Johnny yang sudah menelpon kantor polisi, atau menghubungi kenalannya untuk membuat selebaran orang hilang. 

Dan bodohnya, ketika selebaran itu sudah dicetak dan siap dibagikan, Haechan membacanya. Berkerut heran lalu dengan polos mengatakan Yangyang baik baik saja, dia masuk sekolah seperti biasa dan mungkin sedikit sibuk sehingga tak mau diganggu.

Padahal Ten sudah memberitahu teman-temannya jika tak sengaja melihat Yangyang berkeliaran. 

Lelaki berambut coklat itu hilang, kesimpulan pendeknya.

Membuat Xiaojun menahan malu setengah mati.

"Dejun ge, perkenalkan, namaku Liu Yangyang, murid baru dikelas dan teman sebangkumu hingga lulus nanti"

Xiaojun memutar bola matanya malas, "Tidak perlu bersikap sok formal, kau bahkan santai menghabiskan bekalku dan tanpa tau malu tidur di rumahku"

Yangyang terkekeh, "Aku hanya menjalankan amanat mentor untuk memperkenalkan diri pada sunbae sebangku"

Yangyang loncat kelas, itulah yang terjadi, lalu menjadi seorang yang gila pada ensiklopedia sejak emm....? Tiga minggu yang lalu?

Xiaojun mengangkat bahu, melampar pandangan keluar jendela kelas. 

Cuaca sedang buruk sejak pagi. Awan kelabuan menutupi matahari yang susah payah menunaikan tugasnya sebagai pemberi cahaya. Belum lagi angin yang berhembus seenaknya sendiri, tanpa aba aba, tanpa peringatan. Menghasilkan kacaunya rambut saddle brown -baru ia warnai seminggu- ketika dirinya melangkah keluar apartemen.

 Menghasilkan kacaunya rambut saddle brown -baru ia warnai seminggu- ketika dirinya melangkah keluar apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku tak tau kau benar benar tertarik dengan ilmu Geografi" Xiaojun membuka suara, memecah astensi pemuda yang tengah menekuni bukunya.

INterlude [KUNYANG] || Present ; pria bercangkir biruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang