⛅T.I.G.A⛅

532 83 27
                                    


Comment dan Vote kalau kalian suka ceritanya~


Enjoy Reading Yeorobun ^-^

.

⛅⛅⛅

.


Yangyang meraih kunci mobilnya di laci lemari. Menimangnya sejenak sebelum menyeringai dan melangkah keluar apartemen sederhana miliknya.

Jika kau membayangkan apartemen yang ditinggali Yangyang adalah apartemen mewah dengan segala fasilitas memadai dan rapi sekaligus bebas debu,

Ku beri tahu, itu salah besar..

Karena faktanya, ada pasar lelang pakaian di kamar Yangyang, beragam buku yang berserakan di ruang tengah, Laptop diatas sofa dengan kabel yang semruwet, terlilit sana sini, ransel tergeletak begitu saja didepan pintu, bersama belasan sepatu yang entah dimana pasang kanan dan pasang kirinya.

Bisa dipastikan jika tidak ada yang datang bertamu, apartemen nya akan tetap seperti itu seminggu kedepan.

Rapi di akhir pekan, lalu kembali berantakan di hari Selasa.

Yangyang melangkah santai keluar dari gerbang kukuh setinggi 3 meter. Palang otomatis berwarna kuning mencolok sebagai akses utama masuk apartemen kini telah tertangkap pandangannya.

Juga sebuah mobil hitam tipe keluarga yang masih tampak mulus, terparkir di seberang jalan.

"Mobil baru huh?" Yangyang mencetuk tepat ketika ia membuka pintu.

Sepasang netra Yangyang mengamati outfit yang dipakai Xiaojun hari ini.

Sebuah kaus yang sekilas tampak kebesaran dengan lengan ia tarik hingga bawah siku, memamerkan putih tangan. Celana jeans panjang yang bagian bawah dimasukkan ke sepatu kets kesayangannya. Jangan lupa, dua buah gelang melingkar di tangan kanan.

 dan masker hitam yang turunkan sebatas dagu, menambah kesan casual.

Xiaojun tidak berencana kencan kan?

Dia biasanya memakai kemeja, kenapa tiba tiba jadi seperti ini?

"Kita ke rumahmu dulu kan?" Yangyang kini membuka pintu, sedikit merunduk untuk masuk kedalam mobil.

Xiaojun mengangkat kepalanya yang sebelumnya ia sandarkan pada setir. Kini menatap pemuda Liu yang tengah sibuk memasang sabuk pengaman.

"Untuk apa?" Xiaojun mengerutkan dahi

"Mengambil mobilku, kau pikir?"

Xiaojun menggelengkan kepalanya, "Pakai saja ini, mesin mobilmu itu sudah lama tidak dipanaskan, ditengah pertandingan tiba tiba macet kan tidak lucu"

Yangyang mendengus, tahu begini ia tidak perlu repot mengacak acak apartemen untuk mencari kunci mobil.

"Kau tidak mau menyetir?" Xiaojun selanjutnya bertanya, merasa heran.

Biasanya Yangyang akan memaksanya keluar, melemparkannya ke kursi penumpang dengan sadis, diakhiri kalimat "Aku kan mau pemanasan, salahmu sendiri tidak mau menyingkir"

Yangyang menggeleng, "Kenapa kau beli mobil baru?" Yangyang justru mengalihkan topik.

"Bukan baru, aku membelinya dua bulan yang lalu. Kau saja yang tak pernah keluar, jadi ketinggalan berita

INterlude [KUNYANG] || Present ; pria bercangkir biruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang