2. Penasaran

7.6K 594 58
                                    

Hari ini sekolah pulang lebih cepat dari biasanya. Karena para guru akan rapat, ditambah besok sekolah akan diliburkan. Hal ini tentunya membuat seluruh siswa menyeru senang. Kapan lagi libur, coba?. Kata mereka.

Aresha dan dua temannya -Nayla dan Aisyah- hari ini berencana akan pergi ke toko buku. Mereka berjalan kaki karena toko buku tidak jauh dari sekolah. Sesampainya disana, mereka masuk dan mulai mencari buku yang mereka inginkan.

"Nay, Syah, aku kesana ya." ucap Aresha yang mendapat anggukan dari Nayla dan Aisyah.

Aresha berjalan ke rak buku bagian pelajaran sekolah. Ujian kenaikan kelas tak lama lagi akan datang. Oleh karena itu, Aresha harus banyak-banyak belajar sebelum waktu itu datang.

"Em, mana, yah?" Aresha bermonolog sendiri.

"Ah, itu dia!" seru Aresha saat menemukan buku yang ia cari.

Saat akan mengambil buku, ternyata buku itu terletak di bagian atas, membuat Aresha kesulitan untuk mengambilnya.

"Duh, gak nyampe, lagi." keluh Aresha. Tanpa Aresha sadari, ada tangan yang mengambilkan buku itu untuk dirinya.

"Ini." Aresha yang terkejut, sontak melihat ke arah si empu.

"Eh.." Inikan Zidan?. Tebak Aresha dalam hati

"Kamu... Emm, Terima kasih." ucap Aresha tergugup.

"Kamu sendiri?" tanya Zidan. Haduh, dia tuh emang gak bisa basa-basi yah?

"Enggak. Sama temen." Aresha yang tak ingin lama-lama, segera pamit kepada Zidan.

"Aku duluan yah. Sekali lagi makasih. Assalamualaikum..." pamit Aresha kemudian berjalan menuju dua temannya.

"Lucu." Zidan terkekeh. Sepertinya ia tak sadar dengan ucapannya tadi.

Eh tunggu, tadi Zidan bilang apa?

🌻🌻🌻

Setelah menghabiskan satu jam di Toko Buku, Aresha dan teman-teman nya pergi ke rumah Aisyah. Kebetulan, Hari ini ulang tahun adik Aisyah, jadi Ummi Aisyah turut mengundang Aresha dan Nayla kerumahnya.

"Assalamualaikum..." ucap mereka bertiga saat masuk kedalam rumah.

"Wa'alaikumussalam... Ehh, sini masuk-masuk." Fatimah selaku Ummi Aisyah, menyambut kedatangan tiga gadis itu dan menyuruhnya untuk duduk.

"Hai, Cantik. Barakallah fii umrik. Semoga jadi anak sholihah nya Ummi yah.." ucap Aresha kepada Maryam - Adik Aisyah. Si kecil yang berusia lima tahun itu mengangguk.

"Ini hadiah buat Maryam dari Kakak." Aresha memberikan sebuah Al-Qur'an berukuran sedang berwarna pink kepada Maryam lalu Maryam menerimanya dengan senang hati.

"Wahh... Makasih, Kak Sha. Malyam seneng banget deh. Soalnya al-qul'an malyam udah lusak." ucap Maryam dengan cadel. Aresha yang mendengar itu pun ikut senang. Lalu Maryam menoleh ke arah kanan dan mendapatkan seseorang yang ia tunggu sejak tadi. Ia pun berteriak senang.

"Abang!!!" teriak Maryam sambil menghampiri Abangnya.

Zidan, abangnya Maryam dan Aisyah? Batin Aresha.

"Abang lama banget sih. Malyam udah nunggu dali tadi." ucap Maryam dengan pipinya yang cemberut.

"Maaf yah tadi Abang ada urusan sebentar. Oh ya, tadi kamu sama siapa?"

"Sama Kak Alesha." Aresha yang merasa tersebutkan namanya, langsung menoleh. Sontak kedua mata itu saling menatap. Hanya beberapa detik, karena Aisyah menegurnya.

Zidan & Aresha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang