7. Bingung

4.1K 393 21
                                    

Pagi ini, Aresha diantar oleh Abi nya ke Sekolah. Setelah sarapan, ia dan Abi nya langsung pergi ke Sekolah. Setelah sampai di, Aresha sedang menunggu Aisyah dan Nayla yang masih di perjalanan di depan gerbang Sekolah. Mereka sempat berkabar dulu di grup WhatsApp.

"Assalamualaikum, Sha." ucap Nayla. Ternyata ia yang datang duluan. Sekarang, tinggal menunggu Aisyah.

"Wa'alaikumussalam, Nay." jawab Aresha sambil tersenyum dibalik cadarnya. Dua menit kemudian, Aisyah datang bersama Zidan.

"Haiii...." sapa Aisyah.

"Assalamualaikum.. Salamnya kemana, Sayang..." ucap Nayla. Lalu mereka terkekeh. Zidan hanya pamit kepada Aisyah dan mengucap salam lalu berjalan menuju kelasnya.

Kok?. Batin Aresha.

"Kenapa tuh, Zidan? Biasanya nyapa." ucap Nayla tiba-tiba.

"Entahlah. Sejak pulang dari kajian kemarin sore, dia jadi cuek sama orang selain keluarganya. Aneh, sih.." Bangettttt, Aisyah!. Lalu dengan kompak, Nayla dan Aisyah menatap ke arah Aresha.

"Kamu gak ada apa-apa kan sama Bang Zidan?" tanya Aisyah.

"Lah, kok aku sih. Aku gatau apa-apa." bela Aresha.

"Hm.. kayaknya, Zidan patah hati, deh..." tebak Nayla.

"Tau dari mana, Kamu? So' tau!" ledek Aresha.

"Eh tapi bisa juga, sih." Rupanya Aisyah satu kubu dengan Nayla.

"Ih, udah ah. Yuk ke kelas!" Lalu mereka bertiga berjalan menuju kelas. Tapi, pikiran Aresha masih melayang pada ucapan Nayla.

Kayaknya, Zidan patah hati.

Emang iya? Tapi, sama siapa?. Aresha bertanya dalam hati.

Mereka sampai dikelas, Aresha tak memikirkan itu lagi. Lalu, Pelajaran pun dimulai.

🌻🌻🌻

"Aresha, bisa bantu, Ibu?" ucap Bu Dina selaku guru mata pelajaran Agama.

"Bisa, Bu. Ada apa?"

"Tolong panggilkan ketua murid kelas dua belas IPA dua, bisa? Suruh datang ke sini." ucap Bu Dina.

"Oh, baik, Bu." Aresha mulai berjalan. Tunggu, ia kenal dengan kelas itu. Saat didepan kelas, ia benar-benar mengenali kelas itu. Lalu, Aresha mengetuk pintu.

"Assalamualaikum..." ucap Aresha.

"Wa'alaikumussalam..." jawab serempak yang didalam kelas itu.

"Maaf, amanah dari Bu Dina, ketua murid disuruh ke kelas dua belas IPA tiga, sekarang. Terima kasih."

"Oke. Terima kasih." ucap Vina - sekretaris kelas itu. Lalu, Aresha berjalan kembali ke kelasnya. Tapi sebelum itu,

"Zidan! Disuruh ke kelas sebelah sama Bu Dina!" teriak Vina. Yang dibalas 'Oke' oleh Zidan.

Maksudnya? Zidan, ketua murid?. Batin Aresha.

Zidan berjalan dibelakang Aresha. Seketika tubuhnya membeku, namun ia berusaha bersikap biasa. Aresha duluan masuk ke kelasnya, disusul oleh Zidan.

"Assalamualaikum..." ucap Aresha dan Zidan bersamaan. Lalu Aresha yang hendak berjalan ke arah tempat duduknya, terhenti saat suara Bu Dina memanggilnya.

Zidan & Aresha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang