Empat hari kemudian...
Hari yang Aresha nantikan pun tiba. Tidak lama lagi, ia akan menyandang status barunya sebagai istri Zidan. Ia masih sangat-sangat tak menyangka dengan semua ini.
Kini Aresha sudah selesai dirias. Makeup yang ia pakai tidak terlalu tebal namun terkesan natural. Ijab qobul dilaksanakan di rumah Aresha karena tidak banyak yang akan diundang. Aresha menunggu di dalam kamarnya dengan ditemani oleh Aisyah.
Pukul delapan pagi Zidan sedang mengucapkan kalimat sakral. Aresha melihat ijab qobul dari televisi yang sudah di setting.
"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq." Zidan berucap dengan satu tarikan napas. Kini Zidan dan Aresha sudah sah menjadi pasangan halal. Aresha menitikkan air mata saat menyaksikan ijab qobul.
"Selamat, Resha! Aku seneng bangetttt... Semoga samawa." Aisyah memeluk Aresha.
Zidan mulai membacakan surat Ar-Rahman dengan irama yang sangat indah. Keinginan Aresha akhirnya terwujudkan.
اَلرَّحْمٰنُۙ
(Allah) Yang Maha Pengasih,
عَلَّمَ الْقُرْاٰنَۗYang telah mengajarkan Al-Qur'an.
خَلَقَ الْاِنْسَانَۙ
Dia menciptakan manusia,عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
Mengajarnya pandai berbicara.اَلشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍۙ
Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan,
🌻🌻🌻
Setelah selesai membaca, Zidan disuruh untuk pergi ke kamar Aresha. Saat pintu kamar diketuk, Aisyah keluar dan mempersilahkan Zidan untuk masuk.
"Assalamualaikum..." Ucap Zidan dengan senyuman yang mengembang.
"Wa'alaikumussalam..." Balas Aresha dengan menundukkan kepalanya. Zidan mendekati Aresha dan Aresha mencium tangan Zidan. Seperti ada sengatan listrik saat Aresha menyentuh tangan Zidan pertama kalinya.
Zidan mencium kening Aresha dan memegang kepalanya sambil melafalkan doa untuk Aresha.
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِك مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ
"Ya Allah, aku meminta kepada-Mu kebaikan istriku dan kebaikan apa yang ia munculkan pada pernikahan. Dan aku berlindung padamu dari keburukan istriku dan keburukan apa yang ia munculkan pada pernikahan."
"Terima kasih." Ucap Aresha pelan. Zidan terkekeh. Terima kasih untuk apa?
"Buat apa?" Tanya Zidan. Aresha menggelengkan kepalanya menandakan ia tak ingin melanjutkan ucapannya.
"Lucu banget, deh."
Blush
Pipi Aresha memerah dibalik niqab nya. Ini pertama kalinya setelah mereka menikah.
"Boleh dibuka gak niqab nya?" Aresha mengangguk ragu. Setelah dibuka, wajah yang dahulu pernah Zidan lihat kini bisa ia pandang sepuasnya. Jika dulu ia bisa berdosa, sekarang pahala yang akan mereka berdua dapatkan.
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zidan & Aresha (End)
SpiritualReligi - Romance 🌻🌻🌻 Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu. Ya Muhaimin, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang ha...