Pasangan yang telah halal dua Minggu yang lalu itu sedang berjalan di koridor sekolah. Siapa lagi kalau bukan Zidan dan Aresha. Hari ini adalah pengumpulan semua tugas tapi karena Zidan dan Aresha sudah menyelesaikan tugas-tugasnya, jadi mereka bebas.
"Halah... Dasar gendut!" Hardik seorang siswi terhadap siswi didepannya.
"Badan gempal aja bangga." Hardiknya lagi. Zidan dan Aresha yang melihat itu langsung menghampiri keduanya.
"Sinta! Apa-apaan kamu? Kamu bisa dilaporkan atas tindakan pembullyan terhadap Vira." Murka Aresha. Sinta terlihat biasa saja sementara Vira menundukkan kepalanya.
"Apaan, sih, Lo nyambung aja kayak listrik." Sinta mendorong bahu Aresha kuat. Sontak Zidan menahan tubuh Aresha.
"Hei! Jangan pake kekerasan, bisa?!" Mode marah Zidan mulai on.
"Siapa suruh ikut campur urusan Gue sama si gendut ini." Aresha diam. Ia masih menunggu ucapan Sinta selanjutnya.
"Lo berdua gak ada hak buat ikut campur urusan Gue!" Aresha masih diam.
"Lo sama Gue itu sama-sama pendosa. Jadi jangan so' suci!" Aresha masih diam ketiga kalinya.
"Dasar so' alim." Sinta mengakhiri ucapannya.
"Udah selesai ngomongnya? Oke giliran aku." Aresha mengambil napas sebelum membalas ucapan Sinta.
"Sinta Anatasya." Aresha memulai ucapannya dengan menyebut nama lengkap Sinta.
"For your first word. Mata kamu jeli banget ya? Sampai orang yang gak gemuk malah dibilang gemuk." Balasan untuk yang pertama.
"For your second word. Kamu punya hati 'kan? Gak mungkin kamu diem aja liat temen kamu dibully kayak tadi." Balasan untuk yang kedua.
"For your third word. Aku memang seorang pendosa. Pendosa yang ingin memperbaiki kesalahannya. Aku gak merasa aku suci. Omongan kamu aja yang ngelantur." Sinta berdecih.
"For the last words. Aku memang pingin jadi perempuan sholihah bukan so' alim. Daripada kamu..." Aresha menggantungkan ucapannya.
"Gue apa?!" Sarkas Sinta.
"So' munafik." Zidan dan Aresha berucap bersamaan.
"Awas Lo berdua!" Sinta menghentakkan kakinya dan menyenggol bahu Vira keras. Untungnya Aresha menahannya.
"Kamu gak diapa-apain kan sama Sinta?" Tanya Aresha.
"Enggak, kok. Makasih banyak ya."
"Mending laporin aja ke guru BK." Usul Zidan.
"Eh jangan-jangan gak usah." Vira menggeleng keras.
"Kenapa?"
"Jangan deh. Aku gak mau urusannya lebih panjang lagi. Sekali lagi makasih banyak ya. Aku duluan." Vira berjalan meninggalkan keduanya.
"Aneh." Celetuk Zidan.
"Iya."
"Udah yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zidan & Aresha (End)
SpiritualReligi - Romance 🌻🌻🌻 Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu. Ya Muhaimin, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang ha...